Teknik Pengumpulan Data. Analisis data .

3. Teknik Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan penelitian kepustakaan library research yaitu meneliti sumber-sumber bacaan yang berhubungan dengan permasalahan dalam tesis ini, seperti buku-buku hukum, majalah hukum, artikel-artikel, peraturan perundang-undangan, pendapat sarjana, dan bahan-bahan lainnya. Situs Web juga menjadi bahan dalam penulisan tesis ini sepanjang memuat informasi yang relevan dengan penelitian ini.

4. Analisis data .

Seluruh data yang sudah diperoleh dan dikumpulkan selanjutnya akan ditelaah dan dianalisis secara kualitatif. Penelitian yuridis normative yang bersifat kualitatif,adalah penelitian yang mengacu kepada norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan dan serta norma-norma yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. 49 Analisis untuk data kualitatif dilakukan dengan pemilihan pasal-pasal yang berisi kaidah-kaidah hukum yang mengatur mengenai pidana mati dalam hukum positif dan hukum pidana Islam, kemudian membuat sistemetika dari pasal-pasal tersebut hingga akan menghasilkan klasifikasi tertentu sesuai dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Pada bagian akhir data yang berupa peraturan perundang undangan ini diteliti dan dianalisis secara kualitatif yang diselaraskan dengan hasil dari data pendukung yang diperoleh, yaitu berua data-data skunder melalui penelitian kepustakaan library research. 49 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2009, hlm. 105. Universitas Sumatera Utara

BAB II ASPEK FILOSOFIS PIDANA MATI DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA

DAN HUKUM PIDANA ISLAM

A. Aspek Filosofis Pidana Mati Dalam Hukum Pidana Indonesia.

Apabila dipandang dari sudut filosofis, maka mempersoalkan hukuman mati berarti mempertanyakan, apakah adanya hukuman mati dapat dibenarkan atau dipertanggungjawabkan? Pertanyaan ini dapat dikemukakan dengan cara lain, yakni apakah hukuman mati mempunyai tempat di dalam gagasan tentang hukum itu sendiri? Jadi, dalam menentukan dapat atau tidak dapat dipertahankannya hukuman mati dalam sistem hukum pidana nasional Indonesia. Oleh karena itu, bila dicermati, apa yang menjadi motif penggunaan pidana mati di Indonesia tentunya berbeda-beda dari tiap masa atau konteks munculnya peraturan yang memberikan hukuman mati tersebut. Namun untuk memberikan gambaran yang sederhana maka akan dipaparkan beberapa motif utama dari penggunaan pidana mati tersebut. Di masa Daendeles, motif melakukan konsolidasi hukum pidana dan menerapkan kebijakan hukuman mati ini tak lain disamping karena ia sekedar menyesuaikan Universitas Sumatera Utara