Konsiliator Penyelesaian Perselisihan Antara Pekerja dengan Pengusaha di Luar Pengadilan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

pihak, c membantu para pihak agar menyadari bahwa sengketa bukan sebuah pertarungan untuk dimenangkan, melainkan diselesaikan, d menyusun dan mengusulkan alternatif pemecahan masalah, e membantu para pihak menganalisis alternatif pemecahan masalah.

2. Konsiliator

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Pasal 1 Angka 13 menyebutkan bahwa Konsiliator Hubungan Industrial yang selanjutnya disebut sebagai konsiliator adalah seorang atau lebih yang memenuhi syarat-syarat sebagai konsiliator ditetapkan oleh Menteri, yang bertugas melakukan konsiliasi dan wajib memberikan anjuran tertulis kepada para pihak yang berselisih untuk menyelesaikan perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan kerja, atau perselisihan antar serikat pekerjaserikat buruh hanya dalam satu perusahaan. Syarat untuk menjadi konsiliator adalah sebagai berikut : 109 a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Warga Negara Indonesia. c. Berumur sekurang-kurangnya 45 tahun. d. Pendidikan minimal lulusan Strata Satu SI. e. Berbadan sehat menurut keterangan dokter. f. Berwibawa, jujur, adil dan berkelakuan tidak tercela. g. Memiliki pengalaman di bidang hubungan industrial sekurang-kurangnya 5 lima tahun. h. Menguasai peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan. i. Syarat lain yang ditetapkan Menteri 109 Pasal 19 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004. Universitas Sumatera Utara Berbeda dengan mediator, seorang konsiliator penyelesaian perselisihan hubungan industrual berasal dari pihak ke tiga di luar pegawai pada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan. Lingkup perselisihan yang dapat ditangani oleh konsiliator juga lebih sedikit daripada yang ditangani oleh mediator yakni perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan kerja dan perselisihan antar serikat pekerjaserikat buruh hanya dalam satu perusahaan. Hal ini di pertanyakan Husni, mengapa konsiliator tidak diberikan kewenangan menyelesaikan perselisihan hak, jangan sampai timbul kesan monopoli kewenangan atau meragukan kemampuan konsiliator untuk menangani perselisihan hak, padahal syarat untuk menjadi konsiliator selain harus memiliki pengalaman dalam hubungan industrial minimal 5 tahun, juga harus menguasai perundang-undangan bidang ketenagakerjaan. 110 Selain perbedaan-perbedaan diatas, sebenarnya fungsi seorang konsiliator juga sama dengan seorang mediator. Konsiliator harus memberikan anjuran tertulis kepada para pihak yang bersengketa tentang cara penyelesaian sebaik-baiknya.

3. Arbiter

Dokumen yang terkait

ASAS NETRALITAS MEDIASI HUBUNGAN INDUSTRIAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

0 4 17

Implementasi Kebijakan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung

0 2 1

PENGARUH UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DALAM MENCIPTAKAN KEPASTIAN HUKUM DI BIDANG KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA

0 0 13

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BERDASARKAN UU NOMOR 2 TAHUN 2004

0 0 13

MEKANISME PENYELESAIAN PERKARA PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI KLAS IA SAMARINDA

0 0 23

BAB II PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN HUBUNGAN INDUSTRIAL D. Pengertian Hubungan Industrial Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Hubunga

0 2 16

BAB I PENDAHULUAN - Penyelesaian Perselisihan Ketenagakerjaan Melalui Mediasi Berdasarkan pasal 8 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Dalam Perkara Pemutusan Hubungan Kerja di PT. Elfrida Plastik Industri

0 0 19

ANALISIS HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA KETENAGAKERJAAN DI KOTA PANGKALPINANG BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR. 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - Analisis hukum penyelesaian sengketa ketenagakerjaan di kota Pangkalpinang berdasarkan undang-undang nomor 2 tahun 2004 tentang penyelesaian perselisihan hubungan industrial - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 24

KAJIAN YURIDIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL SEMARANG TENTANG PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (STUDI KASUS TENTANG PUTUSAN PERKARA NOMOR 27/PDT.S

0 0 12