1. Gambaran Ringkas Perselisihan
Pekerja bernama Salehuddin 51 Tahun telah bekerja sebagai Supir pada perusahaan PT. Palmec sejak 21 Nopember 2002 sampai 15 Nopember 2008.
Terhitung tanggal 15 Nopember 2008 tersebut pekerja telah di PHK oleh PT. Palmec dengan alasan telah melakukan kelalaian. Adapun kronologi kejadiannya adalah
sebagai berikut: Pada tanggal 29 Oktober 2008 pekerja mengemudikan mobil BK 2261 C
untuk membawa tamu perusahaan PT. Palmec, sekitar jam 21.45 WIB saat melintasi JL.H.M.Yamin SH simpang Jl.Durian ada genangan air kira-kira setinggi setengah
dari ban mobil yang dikemudikan. Setahu pekerja mobil tersebut safetynya baik instrumen spedometer, tidak ada menunjukan tanda yang membahayakan, biasanya
apabila ada yang tidak baik spedometer tersebut memberikan aba-aba dan hal tersebut selalu menjadi pedoman pekerja dalam mengemudikan mobil tersebut. Tiba-tiba
mobil yang dikemudikan tersebut mati dan mengalami kerusakan. Selanjutnya dengan alasan kelalaian, pihak PT.Palmec memberhentikan
pekerja dari pekerjaannya. Pekerja menilai pemberhentian tersebut tidaklah tepat cacat hukum dan tanpa ada penelitian lebih lanjut yang ahli mesin. Selama pekerja
bekerja di PT.Palmec dari tahun 2002-2008 belum pernah dikenakan sanksi apapun dan menurut pekerja mobil tersebut bukanlah yang biasa dibawa setiap harinya
bawah tangan setiap hari. Semenjak kejadian itu, Pihak Pimpinan Perusahaan Personalia
memanggilnya untuk mengundurkan diri dan diberi uang jasa 3 bulan gaji. Pekerja
Universitas Sumatera Utara
menolak sebab menurutnya tidaklah pantas karena kejadian tersebut Pihak Pimpinan Perusahaan Personalia memberikan surat pemberhentian dengan tidak hormat.
2. Penyelesaian di Tingkat Mediasi
Atas pengaduan tersebut, Dinas Tenaga Kerja Kota Medan melakukan panggilan kepada para pihak untuk diselesaikan secara mediasi oleh Mediator di
Kantor Dinas Tenaga Kerja Medan. Di dalam proses mediasi tersebut, para pihak mengemukakan pendapatnya
masing-masing yakni :
Keterangan Pekerja
a. Bahwa pekerja telah bekerja di PT.Palmec sejak tanggal 21 Mei Tahun 2002
sebagai supir perusahaan dengan menerima upah terakhir Rp.918.000,- bulan, dan diberikan surat pemberhentian dengan tidak hormat pada tanggal 13
Nopember 2008. b.
Bahwa pada tanggal 29 Oktober 2008 jam 21.45 WIB pekerja mengemudikan mobil Mercedes Benz membawa tamu perusahaan dan melintas di Jl
Prof.M.Yamin,SH, Simpang Jl.Durian ada genangan air yang tingginya kira-kira setengah dari ban mobil yang dikemudikannya.
c. Bahwa instrumen spedometer tidak ada menunjukan tanda yang membahayakan,
biasanya kalau ada yang tidak baik dengan keadaan mobil, spedometer tersebut akan memberikan aba-aba. Tiba-tiba mobil yang dikemudikan pekerja tersebut
mati, dan dititipkan pada Pos Pomdam di Jl.Sena.
Universitas Sumatera Utara
d. Bahwa esok harinya pekerja langsung menelpon ke kantor untuk memberitahukan
bahwa mobil mogok kemaren malam dan mobil ditarik ke bengkel Bintang Cosmos Medan.
e. Bahwa pekerja mengatakan bahwa mobil yang dikemudikannya pada saat itu
bukanlah mobil yang biasa dikemudikannya setiap hari. Mobil yang biasa dibawanya adalah mobil anak pimpinan perusahaan PT. Palmac.
f. Bahwa pekerja telah menjumpai Pimpinan Perusahaan dan meminta maaf atas
kejadian tersebut, tetapi pihak personalia memanggil pekerja dan di suruh mengundurkan diri dan ditawarkan uang jasa sebesar 3 bulan gaji. Pekerja
diberikan surat pemberhentian dengan tidak hormat dengan alasan kelalaian dalam menjalankan pekerjaan.
g. Bahwa pekerja menolak diberikan surat pemberhentian karena selama 6 tahun
bekerja, pekerja belum pernah dikenakan sanksi apapun. h.
Bahwa pekerja menuntut pengusaha membayar haknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku yakni Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003.
Keterangan Pengusaha
a. Bahwa benar sdr. Salehuddin bekerja di PT. Palmec sejak tahun 2002 sd
Nopember 2008 Sekira 6 tahun dengan menerima upah sebesar Rp.918.000,- bulan.
Universitas Sumatera Utara
b. Bahwa pengusaha merasa tidak senang atas kerusakan mobil sehingga pengusaha
mengalami kerugian lebih kurang Rp. 120.000.000,- atas perbaikan mobil tersebut.
c. Bahwa benar pihak pengusaha memberikan surat pemberhentian dengan tidak
hormat akibat kelalaian dalam menjalankan pekerjaan dan menawarkan kepada pekerja uang jasa sebesar 3 bulan gaji.
d. Bahwa pengusaha pada prinsipnya tetap hanya memberikan uang jasa seperti apa
yang telah ditawarkan sebelumnya. Dalam penyelesaian secara mediasi tersebut ternyata tidak ditemui kata
sepakat. Oleh karenanya, sesuai Pasal 13 ayat 2 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Mediator mengeluarkan anjuran sebagai berikut :
Pendapat Mediator
Bahwa setelah mendengar keterangan pekerja dan keterangan pengusaha yang diwakili oleh Sdr. AH. Simarmata sebagai manager personalia, maka mediator
berpendapat : a.
Bahwa dalam surat pemutusan hubungan kerja yang dikeluarkan oleh PT. Palmec Medan kepada Sdr. Salehuddin tidak bisa dijadikan alasan untuk memberhentikan
pekerja. b.
Bahwa kerusakan mobil yang dikarenakan banjir bukanlah kesalahan yang disengaja oleh pekerja karena kerusakan pada mobil bisa saja terjadi tiba-tiba
tanpa diketahui apa penyebabnya.
Universitas Sumatera Utara
c. Bahwa pihak pengusaha seharusnya megeluarkan surat peringatan secara tertulis
sebagai teguran dan pembinaan agar pekerja tidak mengulangi kembali kesalahannya.
d. Bahwa berdasarkan kronologis dan jenis kesalahan yang dilaporkan oleh
pengusaha bukanlah faktor kesengajaan yang dilakukan oleh pekerja, dalam hal ini pekerja berhak atas pesangon berupa : uang pesangon 2 dua kali ketentuan
Pasal 166 ayat 2, uang perhargaan masa kerja 1 satu kali ketentuan Pasal 156 ayat 3 dan uang pergantian hak Pasal 156 ayat 4 Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
3. Anjuran Mediator