Upacara Mai-asa 毎朝 dan Mai-ban 毎晩 Upacara Pada saat Shogatsu 正月 Upacara Higan 悲願

tinggi sebagai ucapan selamat datang kepada arwah leluhur yang biasa disebut dengan mukaebi. Pada waktu menjelang obon setiap keluarga berziarah ke makam keluarganya yang telah meninggal. Mereka juga membersihkan makam dari rumput-rumput yang telah menimbun, agar jaln dari makam ke desa menuju rumah mereka terlihat bersih dan rapi. Dan pada tanggal 13 dan 14 juli selama obon dilaksanakan, tari obon atau yang disebut dengan bon odori 盆踊りyang dilakukan secara bersama-sama di kuil, desa ataupun di tempat- tempat terbuka. Tarian ini dilakukan untuk menyambut roh leluhur yang akan datang. Awal puncak peringatan arwah pada masa obon お盆 adalah pada tanggal 13 Juli. Pada saat inilah dinyalakan lampu atau lentera. Roh leluhur akan diantar pulang pada tanggal 15 atau 16 dengan menyalakan api atau lampu okuribi. Tujuannya agar perjalanan arwah leluhur tidak tersesat. Pada tanggal 16 akan disajikan hidangan atau sesajen yang dibungkus atau dihanyutkan ke sungai, yang diletakkan dalam sampan atau perahu-perahu yang terbuat dari rami. Keluarga yang masih hidup akan membuat boneka kuda dan sapi yang terbuat dari sumpit, terong atau ketimun. Boneka ini melambangkan kendaraan yang akan digunakan para arwah.

c. Upacara Mai-asa 毎朝 dan Mai-ban 毎晩

Universitas Sumatera Utara Ritual ini ditujukan bagi suatu kelompok arwah dari suatu ie 家。 Pada perayaan ini disajikan sesajen berupa makanan di pagi hari atau malam hari yang diiringi dengan pembakaran hio dupa atau peketakan bunga di butsudan atau kamidana di rumah yang biasanya dilakukan oleh para ibu.

d. Upacara Pada saat Shogatsu 正月

Shogatsu adalah perayaan tahun baru yang dilaksanakan pada tanggal 1-13 Januari yang ditandai dengan berkumpulnya seluruh anggota keluarga, mengunjungi kuil Buddha atau Shinto dan mengunjungi sanak saudara, sahabat atau kerabat. Pada saat obon dan shogatsu adalah saat dimana keluarga- keluarga Jepang menyambut datangnya arwah leluhur yang pulang kembali ke ie mereka masing-masing. Upacara shogatsu 正月dilakukan terutama untuk menyambut toshigami atau dewa tahun baru. Rumah-rumah dibersihkan, dihiasi dengan shimenawa yang dipasang di pintu rumah sebagai tanda bahwa rumah tersebut merupakan tempat tinggal dewa. Hal ini dilakukan juga untuk mencegah roh-roh jahat masuk ke dalam rumah. Pada saat shogatsu, keluarga-keluarga Jepang mengucapkan selamat datang kepada arwah leluhur yang berkunjung ke rumahnya. Para leluhur dihibur dengan doa-doa dan sesajen yang diletakkan di altar keluarga sampai mereka kembali pada akhir perayaan. Di pintu gerbang diletakkan kadomatsu 門松 atau rangkaian dari Universitas Sumatera Utara tiga ranting daun cemara di bambu yang melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan di tahun yang akan datang.

e. Upacara Higan 悲願

Upacara higan dilakukan untuk menolong arwah melewati dunia yang pnuh kekacauan menuju dunia pencerahan. Upacara higan 彼岸 sendiri merupakan upacara penyambutan siang dan malam yang panjang waktunya sama yaitu pada saat matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa, yang dilakukan pada pertengahan musim semi dan gugur. Pada saat ini, orang-orang membersihkan dan mengunjungi makam-makam keluarga mereka, juga mengadakan upacara dengan mengundang pendeta untuk membacakan kitab sutra di depan butsudan 仏壇 . Sesajen berupa sake 酒 dan makanan dihidangkan , dupa dinyalakan di depan butsudan.

f. Upacara Segaki-e