sedangkan faktor risiko yang tidak dapat dikontrol seperti riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga, usia dan jenis kelamin Armilawaty, 2007.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan sejauh mana kadar timbal dalam air dari sumur bor yang dikonsumsi masyarakat sebagai air minum untuk
kebutuhan sehari-hari dan faktor risiko berpengaruh terhadap kejadian hipertensi di Desa Kapias Batu VIII Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar timbal yang ada di dalam air sumur bor yang di konsumsi masyarakat dan faktor risiko terhadap
terjadinya penyakit hipertensi di Desa Kapias Batu VIII Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan.
1.4 Hipotesis
Ada pengaruh akibat tingginya kadar timbal dalam air minum dari sumur bor yang dikonsumsi masyarakat dan faktor risiko terhadap kejadian penyakit hipertensi
pada masyarakat Desa Kapias Batu VIII Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai informasi terhadap instansi yang terkait maupun pengambil kebijakan
terhadap masyarakat di Desa Kapias Batu VIII Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan yang memiliki potensi mengalami kejadian hipertensi akibat
mengkonsumsi air minum dari sumur bor yang mengandung kadar timbal lebih dari 0.01 mgl.
2. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya. 3. Sebagai proses belajar bagi penulis dalam upaya mengimplementasikan berbagai
teori yang diperoleh dari bangku kuliah selama proses belajar di Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air Bersih dan Air Minum
Berdasarkan Permenkes RI N0. 416MENKESPERIX1990 tentang syarat- syarat pengawasan kualitas air, air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi
syarat dan dapat diminum langsung. Sedangkan air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum apabila telah dimasak. Air merupakan senyawa yang sangat vital bagi kehidupan makhluk dimuka bumi
ini. Tanpa makanan manusia dapat bertahan hidup sampai 3-6 bulan, namun tanpa air manusia hanya bertahan hidup paling lama 3 hari. Dalam tubuh manusia terdapat
sekitar 50-80 terdiri dari cairan. Keperluan manusia akan air bervariasi sesuai dengan tempat orang tersebut tinggal. Word Health Organization WHO
memperhitungkan kebutuhan air masyarakat dinegara berkembang pedesaan termasuk di Indonesia antara 30 – 60 literoranghari, sedangkan dinegara-negara
maju atau di perkotaan memerlukan 60 – 120 literoranghari Suyono et.al, 2011.
2.1.1 Air Tanah
Air tanah merupakan sebagian dari air hujan yang meresap ke dalam tanah disebut infiltrasi. Air yang meresap kedalam tanah ada yang kembali kepermukaan
tanah membentuk mata air kemudian mengalir ke sungai, danau atau laut. Aliran ini disebut interflow. Air yang tersimpan didalam tanah disebut air tanah ground
Universitas Sumatera Utara
water . Air tanah ini tersimpan diantara batu-batuan kedap air impermeable atau
pada lapisan batu yang tidak kedap air permeable, poreus atau tersimpan dalam lapisan tanah. Ada dua jenis air tanah yaitu air tanah dangkal sumur dangkal dan air
tanah dalam sumur dalam Suyono et.al, 2011. a. Sumur Dangkal
Candra 2006 air tanah dangkal terjadi karena proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri,
sehingga air tanah akan jernih tapi lebih banyak mengandung zat kimia garam- garam yang terlarut karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur kimia
tertentu di masing-masing lapisan tanah. Lapiasan tanah berfungsi sebagai saringan. Disamping penyaringan, pengotoran juga masih terus berlangsung,
terutama pada permukaan air yang dekat dengan muka tanah, setelah menemui lapisan rapat air, air yang akan terkumpul merupakan air tanah dangkal dimana
air tanah ini dimanfaatkan untuk sumber air minum melalui sumur-sumur dangkal. Suyono et.al 2011 disebut sebagai sumur dangkal karena muka airnya
water level dangkal antara 2 – 10 meter, air tanah dangkal ini terletak antara lapisan batu-batuan kedap air dengan permukaan tanah.
b. Sumur Dalam Air tanah dalam dikenal juga dengan artesis. Air ini terdapat diantara dua lapisan
kedap air. Lapisan diantara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak menampung air, jika lapisan kedap air retak, secara
alami air akan keluar kepermukan. Air yang memancur ke permukaan disebut
Universitas Sumatera Utara
mata air artesis, pengambilan air tanah dalam tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan memasukkan pipa kedalamnya
sehingga dalam suatu kedalaman biasanya antara 100-300 meter akan didapatkan suatu lapisan air jika tekanan air tanah ini besar, maka air akan dapat menyembur
keluar dan dalam keadaan ini, sumur disebut dengan sumur artesis. Jika air tidak dapat keluar dengan sendirinya, maka digunakan pompa untuk membantu
pengeluaran air tanah dalam ini Candra, 2006
2.2 Timbal