4.3 Hipertensi
Kejadian penyakit hipertensi pada responden dapat dilihat berdasarkan tabel berut:
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Kejadian Penyakit Hipertensi di Desa Kapias
Batu VIII Tahun 2012 Variabel
Jumlah Persentase
Hipertensi - Hipertensi
- Tidak Hipertensi 41
61 40,19
59,81
Total 102
100
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa responden yang menderita penyakit hipertensi berjumlah 41 orang dengan persentase 40,19 sedangkan
responden yang tidak menderita penyakit hipertensi berjumlah 61 orang dengan persentase 59,81
4.4 Analisis Bivariat
Pada penelitian ini, analisis bivariat meliputi variabel konsentrasi timbal pada Air sumur bor, konsumsi air per-hari, usia, jenis kelamin, riwayat penyakit hipertensi
dalam keluarga, status gizi, dan kebiasan merokok dengan kejadian hipertensi dilakukan dengan uji Chi-Square dapat dilihat pada Tabel 4.13 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Hasil Uji Chi-Square antara Konsentarasi Kandungan Timbal
pada Air Sumur, Konsumsi Air Per Hari, Usia, Jenis Kelamin, Riwayat Penyakit Hipertensi dalam Keluarga, Status Gizi, dan
Merokok terhadap Kejadian Penyakit Hipertensi di Desa Kapias Batu VIII Tahun 2012
Variabel Tekanan Darah
Total n
P Value
OR 95
CI Konsenrasi Pb
pada Air Sumur Bor
Hipertensi Tidak Hipertensi
n n
Hipertensi N
n Tidak Hipertensi
0,03 mgl 31
75,6 20
32,8 51
0,000 6,355
2,607 -
0,03 mgl 10
24,2 41
67,2 51
15,497 Total
41 100
61 100
102 Konsumsi Air
Per Hari 2,8 lhari
36 87,8
35 49,3
71 0,001
5,349 1,845 -
2,8 lhari 5
12,2 26
83,9 31
15,503 Total
41 100
61 100
102 Usia
Responden 40 Tahun
29 70,7
26 42,6
55 0,005
3,253 1,401-
18-40 Tahu 12
29,3 35
57,4 47
7,556 Total
41 100
61 100
102 Jenis Kelamin
Laki-laki 24
58,5 33
54,1 57
0,658 1,198
0,538
Perempuan 17
41,5 28
45,9 45
2,665 Total
41 100
61 100
102 Riwayat
Penyakit Hipertensi
dalam Keluarga
Ada 23
51,6 25
42,2 24
0,182 1,720
0,774-
Tidak ada 18
43,9 35
57,4 78
3,823 Total
41 100
61 100
102 Status Gizi
25 KgM 20
2
48,8 4
6,6 24
0,000 13,57
4,152 -
25 KgM 21
2
51,2 57
93,4 78
44,360 Total
41 100
61 100
102 Kebiasaan
Merokok Perokok
25 61,0
27 44,3
52 0,098
1,968 0,879 -
Tdk Perokok 16
39,0 34
55,7 50
4,404 Total
41 100
61 100
102
Universitas Sumatera Utara
4.4.1 .
Analisis Hubungan Konsentrasi Timbal pada Air Sumur Bor dengan Kejadian Hipertensi
Hasil uji Chi-Square seperti yang ditampilkan pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa dari 51 orang responden yang mengkonsumsi air dari sumur dengan
konsentrasi timbal di atas 0,035 mgL terdapat 31 orang 60,7 yang mengalami peningkatan tekanan darah, sedangkan dari 51 orang yang mengkonsumsi air dari
sumur bor yang memiliki kandungan timbal 0,035 mgL terdapat 10 orang 19,6 yang menderita kejadian penyakit hipertensi.
Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 artinya ada hubungan yang bermakna antara konsentarsi timbal pada air sumur bor terhadap kejadian penyakit
hipertensi dengan nilai OR 6,355 95 CI 2,607-15,490 dimana mengkonsumsi air dengan kadar timbal 0.035 mgl berpeluang terjadinya penyakit hipertensi 6,355
kali dibangding dengan responden yang mengkonsumsi air dengan kadar timbal 0.035 mgl
4.4.2 .
Analisis Hubungan Konsumsi Air dari Sumur Bor dengan Kejadian Hipertensi
Berdasarkan Tabel 4.13 diperoleh dari 71 orang responden yang mengkonsumsi air 2,8 literhari terdapat 36 orang 50,7 mengalami kejadian hipertensi.
Sedangkan 31 responden yang mengkonsumsi air 2,8 literhari terdapat 5 orang 16,1 yang mengalami kejadian penyakit hipertensi. Hasil uji Chi-Square diperoleh
nilai p = 0,001 artinya secara statistik ada hubungan yang bermakna antara konsumsi air sumur bor terhadap kejadian penyakit hipertensi dengan nilai OR 5,349 95 CI
1,845-15,503 dimana mengkonsumsi air 2,8 literhari berpeluang terjadinya
Universitas Sumatera Utara
penyakit hipertensi 5,349 kali dibanding dengan responden yang mengkonsumsi air 2,8 literhari.
4.4.3 Analisis Hubungan Faktor Risiko Hipertensi dengan Kejadian Hipertensi 4.4.3.1 Analisis Hubungan Usia dengan Kejadian Hipertensi
Didalam Tabel 4.13 diketahui bahwa Positif kejadian penyakit hipertensi bagi responden yang usianya 40 tahun keatas berjumlah 29 orang 52,7 sedangkan
responden yang usianya 40 tahun mengalami kejadian penyakit hipertensi berjumlah 12 orang 25,5 . Berdasarkan hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p =
0,005 p=0,050 artinya secara statistik ada hubungan yang bermakna antara usia terhadap kejadian penyakit hipertensi dengan nilai OR 3,523 95 CI 1,401-7,556
dimana usia 40 keatas berpeluang terjadinya penyakit hipertensi 3,523 kali dibangding dengan responden yang berusia 40 tahun.
4.4.3.2 Analisis Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian Hipertensi
Berdasarkan Tabel 4.13 tersebut diketahui dari 57 orang responden laki-laki terdapat 24 orang 42,1 mengalami kejadian hipertensi. Sedangkan 45 responden
perempuan terdapat 17 orang 37,7 yang mengalami kejadian penyakit hipertensi. Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p = 0,658 p0,050 dan nilai interval
kepercayaan yang mencakup nilai 1 0,538 – 2,665 menunjukkan tidak terdapatnya hubungan antara jenis kelamin responden dengan timbulnya kejadian hipertensi.
Universitas Sumatera Utara
4.4.3.3 .
Analisis Hubungan Riwayat Penyakit Hipertensi dalam Keluarga dengan Kejadian Hipertensi
Dari hasil uji baivariat antara variabel riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga dengan kejadian, hipertensi Tabel 4.13 dari 49 orang responden yang memiliki
riwayat penyakit hipertensi didalam keluarga terdapat 23 orang 46,9 mengalami kejadian hipertensi. Sedangkan 53 responden yang tidak memiliki riwayat penyakit
hipertensi didalam keluarga terdapat 18 orang 33,9 yang mengalami kejadian penyakit hipertensi.
Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p = 0,182 p0,050 dan nilai interval kepercayaan yang mencakup nilai 1 0,774 – 3,823 artinya secara setatistik tidak ada
hubungan antara riwayat penyakit dalam keluarga dengan kejadian penyakit hipertensi.
4.4.3.4 Analisis Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Hipertensi
Berdasarkan Tabel 4.13 tersebut positif mengalami hipertensi dari 24 orang responden yang memiliki index massa tubuh diatas 25 kgm
2
terdapat 20 orang 83,3 mengalami kejadian hipertensi. Sedangkan 78 responden yang memiliki
indek massa tubuh dibawah 25 kgm
2
Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 p 0,050, dan nilai interval kepercayaan yang tidak mencakup nilai 1 4,152 – 44,360 yang menunjukkan adanya
hubungan antara index massa tubuh dengan kejadian penyakit hipertensi dengan nilai OR 13,571 dimana Index massa tubuhnya 25 kgm
terdapat 21 orang 26,9 yang mengalami kejadian penyakit hipertensi.
2
berpeluang terjadinya penyakit
Universitas Sumatera Utara
hipertensi 13,571 kali dibangding dengan responden yang Index massa tubuhnya 25 kgm
2.
4.4.3.5 Analisis Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kejadian Hipertensi
Dengan menggunakan uji Chi-Square, Tabel 4.13 diperoleh data bahwa dari 52 orang responden perokok terdapat 25 orang 48,0 yang mengalami kejadian
penyakit hipertensi, sedangkan dari 50 orang responden yang tidak merokok terdapat 16 responden 32,0 yang mengalami kejadian penyakit hipertensi.
Nilai p = 0,098 p 0,050 dan nilai interval kepercayaan yang mencakup nilai 1 0,878 – 4,404 menunjukkan tidak terdapatnya hubungan antara perokok dengan
kejadian penyakit hipertensi
4.5 Analisis Multivariat