Hipertensi Analisis Bivariat Prof. Dr. Harry Agusnar, M.Sc, M.Phil 3. Dr. dr. Wirsal Hasan, M.P.H

4.3 Hipertensi

Kejadian penyakit hipertensi pada responden dapat dilihat berdasarkan tabel berut: Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Kejadian Penyakit Hipertensi di Desa Kapias Batu VIII Tahun 2012 Variabel Jumlah Persentase Hipertensi - Hipertensi - Tidak Hipertensi 41 61 40,19 59,81 Total 102 100 Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa responden yang menderita penyakit hipertensi berjumlah 41 orang dengan persentase 40,19 sedangkan responden yang tidak menderita penyakit hipertensi berjumlah 61 orang dengan persentase 59,81

4.4 Analisis Bivariat

Pada penelitian ini, analisis bivariat meliputi variabel konsentrasi timbal pada Air sumur bor, konsumsi air per-hari, usia, jenis kelamin, riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga, status gizi, dan kebiasan merokok dengan kejadian hipertensi dilakukan dengan uji Chi-Square dapat dilihat pada Tabel 4.13 sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 Hasil Uji Chi-Square antara Konsentarasi Kandungan Timbal pada Air Sumur, Konsumsi Air Per Hari, Usia, Jenis Kelamin, Riwayat Penyakit Hipertensi dalam Keluarga, Status Gizi, dan Merokok terhadap Kejadian Penyakit Hipertensi di Desa Kapias Batu VIII Tahun 2012 Variabel Tekanan Darah Total n P Value OR 95 CI Konsenrasi Pb pada Air Sumur Bor Hipertensi Tidak Hipertensi n n Hipertensi N n Tidak Hipertensi 0,03 mgl 31 75,6 20 32,8 51 0,000 6,355 2,607 - 0,03 mgl 10 24,2 41 67,2 51 15,497 Total 41 100 61 100 102 Konsumsi Air Per Hari 2,8 lhari 36 87,8 35 49,3 71 0,001 5,349 1,845 - 2,8 lhari 5 12,2 26 83,9 31 15,503 Total 41 100 61 100 102 Usia Responden 40 Tahun 29 70,7 26 42,6 55 0,005 3,253 1,401- 18-40 Tahu 12 29,3 35 57,4 47 7,556 Total 41 100 61 100 102 Jenis Kelamin Laki-laki 24 58,5 33 54,1 57 0,658 1,198 0,538 Perempuan 17 41,5 28 45,9 45 2,665 Total 41 100 61 100 102 Riwayat Penyakit Hipertensi dalam Keluarga Ada 23 51,6 25 42,2 24 0,182 1,720 0,774- Tidak ada 18 43,9 35 57,4 78 3,823 Total 41 100 61 100 102 Status Gizi 25 KgM 20 2 48,8 4 6,6 24 0,000 13,57 4,152 - 25 KgM 21 2 51,2 57 93,4 78 44,360 Total 41 100 61 100 102 Kebiasaan Merokok Perokok 25 61,0 27 44,3 52 0,098 1,968 0,879 - Tdk Perokok 16 39,0 34 55,7 50 4,404 Total 41 100 61 100 102 Universitas Sumatera Utara

4.4.1 .

Analisis Hubungan Konsentrasi Timbal pada Air Sumur Bor dengan Kejadian Hipertensi Hasil uji Chi-Square seperti yang ditampilkan pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa dari 51 orang responden yang mengkonsumsi air dari sumur dengan konsentrasi timbal di atas 0,035 mgL terdapat 31 orang 60,7 yang mengalami peningkatan tekanan darah, sedangkan dari 51 orang yang mengkonsumsi air dari sumur bor yang memiliki kandungan timbal 0,035 mgL terdapat 10 orang 19,6 yang menderita kejadian penyakit hipertensi. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 artinya ada hubungan yang bermakna antara konsentarsi timbal pada air sumur bor terhadap kejadian penyakit hipertensi dengan nilai OR 6,355 95 CI 2,607-15,490 dimana mengkonsumsi air dengan kadar timbal 0.035 mgl berpeluang terjadinya penyakit hipertensi 6,355 kali dibangding dengan responden yang mengkonsumsi air dengan kadar timbal 0.035 mgl

4.4.2 .

Analisis Hubungan Konsumsi Air dari Sumur Bor dengan Kejadian Hipertensi Berdasarkan Tabel 4.13 diperoleh dari 71 orang responden yang mengkonsumsi air 2,8 literhari terdapat 36 orang 50,7 mengalami kejadian hipertensi. Sedangkan 31 responden yang mengkonsumsi air 2,8 literhari terdapat 5 orang 16,1 yang mengalami kejadian penyakit hipertensi. Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p = 0,001 artinya secara statistik ada hubungan yang bermakna antara konsumsi air sumur bor terhadap kejadian penyakit hipertensi dengan nilai OR 5,349 95 CI 1,845-15,503 dimana mengkonsumsi air 2,8 literhari berpeluang terjadinya Universitas Sumatera Utara penyakit hipertensi 5,349 kali dibanding dengan responden yang mengkonsumsi air 2,8 literhari. 4.4.3 Analisis Hubungan Faktor Risiko Hipertensi dengan Kejadian Hipertensi 4.4.3.1 Analisis Hubungan Usia dengan Kejadian Hipertensi Didalam Tabel 4.13 diketahui bahwa Positif kejadian penyakit hipertensi bagi responden yang usianya 40 tahun keatas berjumlah 29 orang 52,7 sedangkan responden yang usianya 40 tahun mengalami kejadian penyakit hipertensi berjumlah 12 orang 25,5 . Berdasarkan hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p = 0,005 p=0,050 artinya secara statistik ada hubungan yang bermakna antara usia terhadap kejadian penyakit hipertensi dengan nilai OR 3,523 95 CI 1,401-7,556 dimana usia 40 keatas berpeluang terjadinya penyakit hipertensi 3,523 kali dibangding dengan responden yang berusia 40 tahun.

4.4.3.2 Analisis Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian Hipertensi

Berdasarkan Tabel 4.13 tersebut diketahui dari 57 orang responden laki-laki terdapat 24 orang 42,1 mengalami kejadian hipertensi. Sedangkan 45 responden perempuan terdapat 17 orang 37,7 yang mengalami kejadian penyakit hipertensi. Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p = 0,658 p0,050 dan nilai interval kepercayaan yang mencakup nilai 1 0,538 – 2,665 menunjukkan tidak terdapatnya hubungan antara jenis kelamin responden dengan timbulnya kejadian hipertensi. Universitas Sumatera Utara

4.4.3.3 .

Analisis Hubungan Riwayat Penyakit Hipertensi dalam Keluarga dengan Kejadian Hipertensi Dari hasil uji baivariat antara variabel riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga dengan kejadian, hipertensi Tabel 4.13 dari 49 orang responden yang memiliki riwayat penyakit hipertensi didalam keluarga terdapat 23 orang 46,9 mengalami kejadian hipertensi. Sedangkan 53 responden yang tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi didalam keluarga terdapat 18 orang 33,9 yang mengalami kejadian penyakit hipertensi. Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p = 0,182 p0,050 dan nilai interval kepercayaan yang mencakup nilai 1 0,774 – 3,823 artinya secara setatistik tidak ada hubungan antara riwayat penyakit dalam keluarga dengan kejadian penyakit hipertensi.

4.4.3.4 Analisis Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Hipertensi

Berdasarkan Tabel 4.13 tersebut positif mengalami hipertensi dari 24 orang responden yang memiliki index massa tubuh diatas 25 kgm 2 terdapat 20 orang 83,3 mengalami kejadian hipertensi. Sedangkan 78 responden yang memiliki indek massa tubuh dibawah 25 kgm 2 Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 p 0,050, dan nilai interval kepercayaan yang tidak mencakup nilai 1 4,152 – 44,360 yang menunjukkan adanya hubungan antara index massa tubuh dengan kejadian penyakit hipertensi dengan nilai OR 13,571 dimana Index massa tubuhnya 25 kgm terdapat 21 orang 26,9 yang mengalami kejadian penyakit hipertensi. 2 berpeluang terjadinya penyakit Universitas Sumatera Utara hipertensi 13,571 kali dibangding dengan responden yang Index massa tubuhnya 25 kgm 2.

4.4.3.5 Analisis Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kejadian Hipertensi

Dengan menggunakan uji Chi-Square, Tabel 4.13 diperoleh data bahwa dari 52 orang responden perokok terdapat 25 orang 48,0 yang mengalami kejadian penyakit hipertensi, sedangkan dari 50 orang responden yang tidak merokok terdapat 16 responden 32,0 yang mengalami kejadian penyakit hipertensi. Nilai p = 0,098 p 0,050 dan nilai interval kepercayaan yang mencakup nilai 1 0,878 – 4,404 menunjukkan tidak terdapatnya hubungan antara perokok dengan kejadian penyakit hipertensi

4.5 Analisis Multivariat

Dokumen yang terkait

Studi Keanekaragaman Ikan di Hilir Sungai Asahan Tanjung Balai Sumatera Utara

4 95 70

Pengaruh Faktor Gizi, Merokok, Minum Kopi, Minum Teh dan Antenatal Care terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

5 47 151

Pelabuhan Tanjung Balai Asahan 1865-1942.

10 89 154

Analisis Kebutuhan Air Bersih (PDAM) Untuk Kabupaten Mandailing Natal 20 Tahun Kedepan

6 102 109

Aplikasi Analisis Faktor Dengan Metode Principal Component Analysis Dan Maximum Likelihood Dalam Faktor-faktor Yang Memengaruhi Pemberian Makanan Tambahan Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Pematang Panjang Kecamatan Air Putih Kabupaten Batubara Tahu

3 57 125

Hubungan Faktor Internal Dan Faktor Eksternal Dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

20 87 150

Analisis Kandungan Nitrat Pada Air Sumur Gali Penduduk Desa Sari Makmur Kecamatan Pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau Tahun 2012

0 40 80

Pengaruh Faktor Fisika, Kimia, Biologi Air dengan Keberadaan Tumbuhan Enceng Gondok (Eichornia crassipes) terhadap Perkembangbiakan Nyamuk Anopheles spp. di Perairan Danau Toba Tahun 2010

1 36 137

Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009

2 70 72

Pengembangan Potensi Air Terjun Ponot Di Kabupaten Asahan (Studi deskriptif daya tarik wisata air terjun Ponot di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan)

21 119 124