Tempat Tinggal Status Perkawinan Pengetahuan Pengetahuan adalah suatu fakta atau kondisi untuk mengetahui sesuatu

melakukan penilaian kinerja individu yaitu ; 1 tugas individu, 2 perilaku individu dan 3 ciri individu. Menurut Gibson 1996, sub variabel individu merupakan faktor utama yang memengaruhi kinerja individu, karena seorang individu masuk dan bergabung dalam organisasi kerja pada usia, etnis, latar belakang sosial budaya dalam hal ini status perkawinan, tempat tinggal dan pengetahuan yang berbeda satu sama lainnya Berdasarkan pendapat-pendapat diatas maka dalam penelitian ini akan dijelaskan karakteristik individu meliputi : status perkawinan, tempat tinggal, dan pengetahuan.

2.2.1 Tempat Tinggal

Tempat tinggal adalah kediaman atau tempat tinggal bidan selama bertugas sehari-hari didesa. Setiap bidan desa diwajibkan tinggal di desa tempat dia bertugas, sehingga diharapkan bidan desa mengetahui semua masalah yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak di desa tempatnya bertugas, terutama dalam pendeteksian secara dini ibu hamil, bersalin dan nifas. Dapat disimpulkan bahwa bidan yang tinggal didesa, akan melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan yang bertempat tinggal di luar desa, akan sulit melaksakan tugas sesuai dengan tugas pokoknya Depkes RI, 1996.

2.2.2 Status Perkawinan

Status perkawinan merupakan pengakuan seseorang tentang ada atau tidaknya pasangan hidupnya secara sah. Dapat dipastikan status perkawinan berpengaruh terhadap perilaku seseorang dalam kehidupan organisasi, baik positif maupun negatif. Universitas Sumatera Utara Hal tersebut menunjukkan bahwa status perkawinan seseorang turut pula memberi gambaran tentang cara dan teknik yang sesuai digunakan bagi karyawan untuk melakukan pekerjaan di luar rumah dibandingkan dengan yang belum berkeluarga. Hal ini mengindikasikan bahwa karyawan yang telah berkeluarga memiliki potensi untuk memperlihatkan kinerja yang berbeda pula daripada yang belum berkeluarga Siagian, 1995. Bidan desa yang telah menikah akan lebih sering meninggalkan tempat tugasnya dibandingkan yang belum menikah, sehingga pencapaian cakupan K1 dan K4 menurun. Akan tetapi masyarakat umumnya lebih mempercayai bidan desa yang sudah menikah karena dianggap sudah lebih berpengalaman dibandingkan yang belum menikah Achadi, 1996.

2.2.3 Pengetahuan Pengetahuan adalah suatu fakta atau kondisi untuk mengetahui sesuatu

dengan baik yang didapat lewat pengalaman dan pelatihan. Adapun definisi lain dari pengetahuan adalah segala maklumat yang berguna bagi tugas yang akan dilakukan Chabris dalam Sulistyani dan Rosidah, 2003. Pengetahuan merupakan akumulasi dari hasil proses pendidikan baik yang diperoleh secara formal maupun non formal yang memberi kontribusi pada seseorang di dalam pemecahan masalah, daya cipta, termasuk dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan, dengan pengetahuan luas seorang individu mampu melaksanakan tugasnya dengan baik Sulistyani dan Rosidah, 2003. Universitas Sumatera Utara Menurut Notoatmodjo 2003, pengetahuan adalah berasal dari bahasa tahu, yang berarti seseorang yang mempunyai pengalaman dan cakrawala tertentu, bisa melalui pendidikan formal atau informal. Termasuk hal-hal yang diketahui seseorang tentang dirinya, tingkah lakunya,dan keadaan disekitarnya. Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yaitu pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperolah melalui pengelihatan dan pendengaran. Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat menggambarkan segala ciri, sifat dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulang kali. Selain pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi yang dikenal sebagai rasionalisme. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori, tidak menekankan pada pengalaman melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi. Universitas Sumatera Utara 2.3 Karakteristik Organisasi 2.3.1 Penghargaan