1 Menghargai prestasi kerja, dengan pemberian penghargaan yang memadai
terhadap kinerja karyawannya, selanjutnya akan mendorong perilaku atau performance karyawan sesuai dengan yang diinginkan organisasi.
2 Menjamin keadilan, dengan adanya sistem penghargaan yang baik akan menjamin
terjadinya keadilan diantara karyawan dalam organisasi. Masing-masing karyawan akan memperoleh penghargaan yang sesuai dengan tugas, fungsi
jabatan dan kinerjanya. 3
Mempertahankan karyawan, dengan sistem penghargaan yang baik akan membuat karyawan betah atau bertahan bekerja pada organisasi. Hal ini berarti mencegah
keluarnya karyawan dari organisasi. 4
Mendapatkan karyawan yang bermutu, dengan memperoleh penghargaan yang baik akan menarik lebih banyak calon karyawan. Banyaknya pelamar atau calon
karyawan akan lebih banyak peluang untuk memilih karyawan yang bermutu. 5
Pengendalian biaya, dengan tetapnya karyawan akan menghemat pengeluaran biaya untuk rekruitmen dan kegiatan seleksi lainnya.
6 Memenuhi peraturan-peraturan, sistem administrasi penghargaan yang baik
merupakan tuntutan hukum dari pemerintah dan organisasi haruslah memenuhinya.
2.3.2 Supervisi
Supervisi merupakan bagian dari fungsi pengarahan dalam fungsi manajemen, sebagai satu cara efektif untuk mencapai tujuan pelayanan di suatu organisasi.
Supervisi adalah kegiatan kegiatan yang terencana seorang manajer melalui aktifitas
Universitas Sumatera Utara
bimbingan, pengarahan, observasi, motivasi dan evaluasi pada stafnya dalam melaksanakan kegiatan atau tugas sehari-hari.
Menurut Azwar 1996, supervisi adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh
bawahan untuk kemudian apabila ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk, atau bantuan yang bersifat langsung guna mengatasinya.
Dapat disimpulkan bahwa supervisi adalah kegiatan yang terencana seorang manajer melalui aktifitas bimbingan, pengarahan, observasi, motivasi dan evaluasi
pada stafnya dalam melaksanakan kegiatan atau tugas sehari-hari. Supervisi terhadap kinerja bidan dalam penanganan masalah kesehatan ibu dan anak dapat dilakukan
dengan memberikan bimbingan, pengarahan, observasi dan pemberian motivasi serta evaluasi terhadap pendokumentasian tiap kegiatan rutin bidan desa. Kelengkapan dan
kesesuaian dengan standar merupakan variable yang harus disupervisi. Supervisi berfungsi untuk mengatur dan mengorganisir proses atau
mekanisme pelaksanaan kebijakan dan standar kerja Ilyas, 2002. Selain itu supervisi juga berfungsi untuk membimbing, memberikan contoh, mengarahkan dan menilai
atau mengevaluasi. Menurut Marquis dan Houston 2000, agar fungsi supervisi dapat dicapai optimal, maka seorang supervisor seharusnya :
a. Menumbuhkan dan meningkatkan motivasi staf dalam bekerja. Supervisor dapat
menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dengan selalu mengingatkan pada bidan desa untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak
didesanya.
Universitas Sumatera Utara
b. Mengembangkan rasa percaya dan keterbukaan staf. Supervisor secara terbuka
menjelaskan tujuan supervisi bukan untuk mencari kesalahan dan siap memberikan masukan dan arahan pada bidan desa tentang kegiatan supervisi
terhadap pelayanan dan pembinaan pada masyarakat desanya. Memberikan kesempatan pada staf mengungkapkan ide-ide dan permasalahan yang dihadapi.
c. Menggunakan teknik wawancara agar terjalin komunikasi dua arah. Supervisor
melakukan supervisi dengan mengedepankan teknik diskusi. Artinya supervisor siap memberikan arahan dan siap mendengarkan umpan balik dari staf yang
disupervisi. d.
Mengumpulkan data secara terbuka dan obyektif berdasarkan standar. Supervisor menjelaskan setiap kegiatan supervisi pelayanan dan pembinaan desa
oleh bidan desa yang dilakukan dan menggunakan format yang baku sehingga lebih obyektif.
e. Menilai secara obyektif. Supervisor memberikan penilaian hasil supervisi
berdasarkan format yang sudah disosialisasikan dan memberikan kesempatan pada staf yang disupervisi memberikan umpan balik terhadap hasil penilaian.
2.4 Bidan