Uji Normalitas Data Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

4.5.2 Hubungan Karakteristik Organisasi dengan Kinerja Bidan Desa di Puskesmas Indrapura Kabupaten Batubara Berdasarkan hasil analisis statistik Chi Square diketahui bahwa: a. Terdapat hubungan penghargaan dengan kinerja bidan desa p0,05. b. Terdapat hubungan supervisi dengan kinerja bidan desa p0,05. Tabel 4.18 Hubungan Karakteristik Organisasi dengan Kinerja Bidan Desa di Puskesmas Indrapura Kabupaten Batubara Kinerja Bidan Desa Kurang Baik Sedang Baik Jumlah Karakteristik Organisasi n n n n p Penghargaan Kurang Baik 2 28.6 4 57.1 1 14.3 7 100.0 Sedang 7 21.2 22 66.7 4 12.1 33 100.0 Baik 1 1.6 8 36.4 13 59.1 22 100.0 0,003 Supervisi Kurang Baik 0.0 0.0 2 100.0 2 100.0 Sedang 9 25.7 21 60.0 5 14.3 35 100.0 Baik 1 4.0 13 52.0 11 44.0 25 100.0 0,008 Sumber: Hasil Penelitian 2011, diolah 4.6 Analisis Multivariat

4.6.1 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis menggunakan regresi, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak.

a. Uji Normalitas Data

Model yang paling baik adalah apabila datanya berdistribusi normal atau mendekati normal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya, jika data Universitas Sumatera Utara menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal dilakukan dengan regression standarrized residual. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Kinerja Observed Cum Prob 1.00 .75 .50 .25 0.00 E xpect ed Cum P rob 1.00 .75 .50 .25 0.00 Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Data Berdasarkan pada Gambar 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa penyebaran data berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal. Dengan demikian maka model regresi hipotesis penelitian tersebut memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah kejadian yang menginformasikan terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi cukup besar. Hal ini menyebabkan koefisien menjadi tidak dapat ditaksir dan nilai standard error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga. Hasil pengujian multikolonieritas dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.19 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1Status Perkawinan .991 1.009 Tempat tinggal .913 1.095 Pengetahuan .875 1.142 Penghargaan .932 1.073 Supervisi .905 1.105 a Dependent Variable: Kinerja Sumber: Hasil Penelitian 2011, diolah Berdasarkan pada Tabel 4.19 di atas, dapat dilihat bahwa nilai VIF untuk variabel bebas lebih kecil dari 10 VIF 10. Dengan demikian maka model atau persamaan regresi hipotesis penelitian tersebut memenuhi asumsi multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, sebaliknya jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Scatterplot Dependent Variable: Kinerja Regression Standardized Predicted Value 2 1 -1 -2 Regression S tudent ized Residual 2 1 -1 -2 -3 3 Sumber: Hasil Penelitian 2011, diolah Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pada Gambar 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu. dengan demikian dapat disimpulkan model atau persamaan regresi hipotesis penelitian tersebut terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi