komunikasi dan kepemimpinan untuk mengarahkan karyawan mengerjakan sesuatu yang ditugaskan kepada bawahannya.
Penelitian ini juga sejalan dengan temuan Ilyas 2001 bahwa supervisi merupakan proses yang memacu anggota unit kerja untuk berkontribusi secara positif
agar tujuan organisasi tercapai, Selanjutnya Ilyas mengungkapkan bahwa kualitas supervisi sangat penting dalam melakukan pembinaan pada personil kesehatan.
Penilaian manfaat supervisi yang diterima bawahan menjadi motif untuk mendorong mereka bekerja lebih giat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan Gibson 1996 bahwa karakteristik organisasi yang memengaruhi kinerja individu, yaitu faktor supervisi.
5.3 Kinerja Bidan Desa
Kinerja bidan desa dalam penelitian ini didasarkan pada tugas pokok yang dilakukan bidan di desa di Wilayah Kerja Puskesmas Indrapura Kabupaten Batubara,
yaitu meliputi kegiatan pokok, kegiatan administrasi dan kegiatan pembinaan, dengan uraian sebagai berikut :
5.3.1 Kegiatan Pokok
Berdasarkan hasil penelitian pada aspek kegiatan pokok sebagian besar kinerja bidan desa berada pada kategori sedang, yaitu 33 orang 53,2, selebihnya
pada kategori kurang baik dan baik. Mengacu pada hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa kinerja bidan desa di Wilayah Kerja Puskesmas Indrapura Kabupaten
Universitas Sumatera Utara
Batubara tentang kegiatan pokok belum seperti yang diharapkan dalam rangka menurunkan angka kesakitan ibu dan bayi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Imsaruddin 2002, yang melakukan penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan desa di Wilayah VI
Kabupaten Deli Serdang, mengungkapkan bahwa kinerja bidan desa kriteria baik 33,6, cukup 53,6, kurang 12,8.
Hasil penelitian Yunalis 2009 tentang pengaruh komitmen dan motivasi kerja terhadap kinerja bidan di desa di Kabupaten Aceh Selatan yang mengukur
kinerja bidan di desa berdasarkan program pelayanan yang menjadi tanggungjawab bidan di desa, mengungkapkan bahwa pelayanan antenatal pemeriksaan kehamilan,
pertolongan persalinan, deteksi dini risiko tinggikomplikasi kebidanan, rujukan komplikasi kebidanan, serta pelayanan neonatal dan ibu nifas menunjukkan sebagian
besar bidan desa tidak mencapai target pelayanan yaitu 83 orang 51,6, dengan bidan desa yang mencapai target yang ditetapkan sebanyak 78 orang 48,4.
Mangkunegara 2005 menemukan bahwa kinerja adalah prestasi atau kemampuan yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dan sesuai dengan standar kerja
yang ditetapkan untuk mencapai suatu tujuan di dalam organisasi.
Tugas dan fungsi utama bidan desa adalah memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta KB dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Namun pada kenyataannya bidan desa dibebani dengan berbagai macam program pelayanan kesehatan lainnya yang seharusnya bukan tanggung jawab bidan desa,
Universitas Sumatera Utara
misalnya: ikut serta dalam sosialisasi program sosialisasi jaminan kesehatan masyarakat, pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS serta menjadi
ketua Pokja 4 dalam program PKK Kecamatan. Pada kondisi ini bidan desa dihadapkan pada keterbatasan kemampuan dan kondisi masyarakat yang beragam
karakteristiknya. Bidan desa yang mempunyai kinerja baik maka penanganan kesehatan ibu
hamil dapat dicapai, bila selama masa kehamilan diperiksa secara teratur dan risiko yang ditemukan ditangani secara memadai. Tindakan KI-K4 yang diberikan oleh
petugas kesehatan bidan pada saat pemeriksaan kehamilan ibu dan janin yang dikandungnya di pusat pelayanan kesehatan puskesmas dengan pemeriksaan yang
lengkap akan mudah mendeteksi kelainan-kelainan yang mungkin terjadi pada saat kehamilan atau menjelang kelahiran.
5.3.2 Kegiatan Administrasi