3. Dalam batas tertentu media audio-visual dapat berfungsi sebagai
sumber belajar, yang dapat dimanfaatkan siswa untuk belajar secara mandiri tanpa sepenuhnya tergantung pada guru.
Disimpulkan bahwa media audio-visual merupakan media pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa dalam bentuk
gambar dan suara agar mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Menggunakan media audio-visual dalam pembelajaran
mempunyai banyak keuntungan, diantaranya yaitu untuk mempermudah pembelajaran agar mudah diterima oleh siswa dan membuat siswa lebih mandiri
dalam belajar. Berdasarkan kelebihan-kelebihan dan kesesuaian materi yang akan
disampaikan maka peneliti memilih media slide bersuara dan video dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PKn pada siswa kelas IVA di SDN
Tambakaji 01 Kota Semarang. Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran , media audio-visual berupa slide bersuara dan video ini
dirasa cukup relevan untuk menyampaikan materi yang akan disajikan dalam proses pengajaran.
2.1.8. Teori Belajar yang Mendasari Pembelajaran PKn Menggunakan
Model Make a Match dengan Media Audio-Visual
Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana terjadinya belajar atau bagaimana informasi diproses di dalam pikiran siswa itu.
Berdasarkan suatu teori belajar, diharapkan suatu pembelajaran dapat lebih meningkatkan perolehan siswa sebagai hasil belajar. Teori belajar yang mendasari
pembelajaran PKn menggunakan model Make a Match dengan media audio-visual adalah:
2.1.8.1. Teori Belajar Konstruktivistik
Menurut Trianto 2013:28 teori konstruktivistik menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan menstransformasikan informasi kompleks,
mengecek infomasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan
dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan
ide-ide. Gagasan konstruktivisme mengenai pengetahuan dalam Suprijono
2012:30 adalah sebagai berikut: a
Pengetahuan bukanlah gambaran dunia kenyataan belaka, tetapi selalu merupakan konstruksi kenyataan melalui kegiatan subjek.
b Subjek membentuk skeam kognitif, kategori, konsep, dan struktur yang
perlu untuk pengetahuan. c
Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsep seseorang. Struktur konsep membentuk pengetahuan jika konsep itu berlaku dalam berhadapan dengan
pengalaman-pengalaman seseorang. Berdasarkan pandangan dari berbagai ahli di atas dapat disimpulkan teori
konstruktivistik dianggap teori yang mendasari pembelajaran menggunakan model Make a Match dengan media audio-visual. Dengan model dan media tersebut
siswa dapat membangun pengetahuan dan menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri.
2.1.8.2. Teori Belajar Kognitif Piaget
Perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungan.Pengetahuan datang dari tindakan. Nur
dalam Trianto 2013:29 menyebutkan bahwa Piaget yakin dengan pengalaman- pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan penting bagi terjadinya perubahan
perkembangan.Sementara itu bahwa interaksi social dengan teman sebaya, khususnya berargumentasi dan berdiskusi membantu memperjelas pemikiran yang
pada akhirnya memuat pemikiran itu menjadi lebih logis. Menurut teori Piaget, setaip individu pada tumbuh mulai dari bayi yang
baru dilahirkan sampai menginjak usia dewasa mengalami empat tingkat perkembangan kognitif. Empat tingkat perkembanagan kognitif tersebut adalah
tahap sensorimotor, praoperasional, operasi kongkrit, operasi formal. Trianto 2013:14
Perkembangan kognitif yang digambarkan Piaget merupakan proses adaptasi intelektual. Adaptasi ini merupakan proses yang melibatkan skemata,
asimilasi, akomodasi, dan equilibration. Skemata adalah struktur kognitif berupa ide, konsep,gagasan. Asimilasi adalah proses perubahan apa yang dipahami sesuai
dengan struktur kognitif yang ada sekarang. Akomodasi adalah proses penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi baru. Equilibration adalah
pengaturan diri secara mekanis untuk mengatur keseimbangan proses asimilasi dan akomodasi. Suprijono 2012:23
Berdasarkan pemaparan teori tersebut, pembelajaran kooperatif model Make a Match dengan media audio-visual dilandasi teori belajar Kontruktivistik
dan teori belajar Kognitif Piaget karena selama pembelajaran siswa dapat membangun pengetahuan dan menemukan atau menerapkan ide-ide mereka
sendiri yang muncul melalui proses berfikir yang disesuaikan dengan tingkat perkembangannya.
2.1.9. Penerapan Model Pembelajaran Make a Match dengan Media Audio-