Pengukuran Kinerja Menggunakan Rasio Sharpe

lain yang dibentuk dengan menggunakan kebijakan investasi IPB- Kresna ternyata masih mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik dari pada IPB-Kresna.

4.10 Pengukuran Kinerja Menggunakan Rasio Sharpe

Rasio Sharpe mengukur seberapa besar risk premium yang diperoleh untuk tiap unit risiko yang diambil. Makin tinggi nilai rasio Sharpe sebuah portofolio, maka semakin baik kinerja portofolio tersebut Pratomo Nugraha, 2002. Metode pengukuran kinerja dengan menggunakan metode time-weighted rate of return tidak memasukkan pertimbangan risiko di dalamnya, padahal risiko merupakan salah satu pertimbangan yang sangat penting dalam berinvestasi. Kelemahan dalam pengukuran kinerja berdasarkan metode time-weighted rate of return ini diperbaiki dalam pengukuran kinerja menggunakan rasio Sharpe. Untuk mengukur risk premium, perlu diketahui terlebih dahulu berapa tingkat pengembalian rata-rata aset bebas risiko. Return rata-rata aset bebas risiko diambil dari tingkat suku bunga SBI untuk periode yang sama, yaitu Januari 2006-April 2007, yang dihitung dengan menggunakan persamaan 1. Tingkat return rata-rata yang dihasilkan oleh aset bebas risiko ini adalah sebesar 1.36. Tabel 11 Rasio Sharpe portofolio model Markowitz, model indeks tunggal, dan IPB-Kresna Portofolio Model Markowitz Portofolio Model Indeks Tunggal Portofolio Menerapkan Kebijakan IPB-Kresna Non- Kebijakan IPB-Kresna Menerapkan Kebijakan IPB-Kresna Non- kebijakan IPB-Kresna IPB Kresna Rasio Sharpe 0.5476 0.4858 0.0902 0.1193 -0.1766 Tabel 11 menunjukkan bahwa rasio Sharpe untuk IPB-Kresna untuk periode Januari 2006-April 2007 bernilai negatif, berarti IPB-Kresna tidak mampu memberikan return di atas return aset bebas risiko. Pada penghitungan rata-rata return bulanan pun sudah jelas terlihat bahwa rerata return bulanan IPB-Kresna berada di bawah aset bebas risiko. Rasio sebesar -0.1766 berarti investor akan mengalami penurunan return sebesar 0.1766 dari return aset bebas risiko untuk setiap penambahan 1 risiko. Investor yang rasional tentunya tidak akan memilih untuk berinvestasi pada portofolio dengan rasio Sharpe negatif ini. Portofolio model Markowitz yang menerapkan kebijakan investasi IPB-Kresna memiliki rasio Sharpe tertinggi bukan hanya karena memiliki rata-rata return tertinggi, namun juga karena memiliki risiko terendah dibandingkan risiko portofolio lainnya. Portofolio ini mampu menghasilkan pertambahan return sebesar 0.5476 di atas return SBI untuk tiap unit risiko. Seperti yang terjadi dalam pengukuran kinerja menggunakan metode time-weighted rate of return, belum dapat diketahui apakah kebijakan yang diterapkan oleh IPB-Kresna sudah tepat atau belum. Pada portofolio model Markowitz, posisi portofolio yang menggunakan kebijakan investasi IPB- Kresna berada di posisi yang lebih baik dibandingkan dengan portofolio model Markowitz yang tidak menggunakan kebijakan investasi IPB-Kresna. Namun penerapan kebijakan investasi di dalam portofolio model indeks tunggal menghasilkan posisi kinerja yang lebih rendah dibandingkan dengan portofolio yang terbentuk tanpa kebijakan tersebut.

4.11 Pergerakan Return Pasar