Kerangka Pemikiran METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran

Penilaian kinerja perlu dilakukan oleh setiap Reksa Dana sebagai alat evaluasi pengelolaan portofolio investasi yang dilakukannya. Penilaian kinerja ini dilakukan dengan membandingkan tingkat pengembalian yang dihasilkan Reksa Dana dengan suatu benchmark atau diperbandingkan dengan Reksa Dana lain yang sejenis. Reksa Dana IPB-Kresna sebagai salah satu Reksa Dana Campuran di Indonesia juga perlu melakukan pengukuran atas kinerjanya. Dari portfolio fact-sheet yang dikeluarkan oleh PT Kresna Graha Securindo Tbk., Manajer Investasi IPB-Kresna, diketahui bahwa Reksa Dana IPB-Kresna memiliki kinerja yang kurang optimal, hal ini bisa dilihat dari kinerjanya yang selalu berada di bawah kinerja benchmark-nya meskipun pada periode 1 dan 3 bulan terakhir mengalami peningkatan kinerja. Dalam teori portofolio modern, dikenal 2 model pembentukan portofolio optimal, yaitu model Markowitz dan model indeks tunggal yang diperkenalkan oleh Sharpe. Keduanya dapat digunakan untuk membentuk portofolio optimal dengan mempertimbangkan faktor return dan risiko aset. Penilai kinerja IPB-Kresna yang dilakukan oleh PT Kresna Graha Securindo Tbk. adalah dengan membandingkan kinerja IPB-Kresna dengan benchmark berupa 50 kinerja LQ-45 ditambah dengan 50 kinerja deposito. Pengukuran kinerja yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan benchmark lain, yaitu dengan portofolio yang dibentuk dengan menggunakan model Markowitz dan model indeks tunggal. Penggunaan kedua model tersebut sebagai benchmark juga dapat sekaligus menjadi bahan evaluasi bagi Manajer Investasi. Dengan mengetahui posisi kinerja IPB-Kresna terhadap kedua portofolio dari model tersebut, dapat menggambarkan metode pengelolaan investasi yang lebih baik, sehingga apabila salah satu atau kedua model tersebut lebih unggul dibandingkan kinerja IPB-Kresna, maka mdoel tersebut dapat direkomendasikan kepada Manajer Investasi untuk mengelola portofolio investasinya. Untuk mengetahui kinerja potofolio model Markowitz dan model indeks tunggal, terlebih dahulu perlu dibuat suatu komposisi aset berdasarkan model-model tersebut. Keduanya menggunakan pertimbangan risk dan return historis aset. Deviasi standar means return aset menggambarkan tingkat risiko, sedangkan return merupakan selisih dari harga aset suatu periode dengan periode sebelumnya. Dari kedua variabel tersebut, dapat diketahui portofolio optimal yang diharapkan mampu memberikan keuntungan terbaik dengan risiko yang paling rendah. Pada portofolio model Markowitz, portofolio optimal merupakan kombinasi aset yang berada pada persinggungan antara kurva aset bebas risiko dengan effcient frontier. Model indeks tunggal merupakan penyederhanaan dari model portofolio Markowitz karena mampu mengurangi jumlah input data sehingga akan memudahkan penghitungan. Nilai excess return to beta ERB aset akan menentukan apakah aset tersebut dapat dimasukkan ke dalam portofolio optimal atau tidak. Hanya aset-aset dengan ERB di atas atau sama dengan nilai ERB pada unique cut-off point yang layak dimasukkan ke dalam portofolio. Kinerja IPB-Kresna diukur dengan membandingkan kinerja tingkat pengembaliannya dengan tingkat pengembalian yang mampu diberikan portofolio yang dibentuk dengan menggunakan dua model tersebut. Dari NABunit selama Januari 2006 sampai April 2007, dapat diketahui return dan risiko yang dihasilkan oleh portofolio IPB-Kresna. Sedangkan perubahan harga-harga aset dalam portofolio model Markowitz dan indeks tunggal akan menunjukkan return dan risiko masing-masing portofolio. Return dan risiko yang dihasilkan oleh tiap portofolio dibandingkan untuk mengetahui portofolio yang lebih unggul. Untuk mengitung kinerja, digunakan metode time-weighted rate of return yang hanya mempertimbangkan variabel return dan rasio Sharpe yang memasukkan unsur risiko ke dalam penghitungan kinerja. Keterangan: Gambar 3 Kerangka Pemikiran Penelitian. Reksa Dana IPB-Kresna Model Markowitz Model Indeks Tunggal Pembentukan Portofolio Portofolio Optimal Kinerja Portofolio Optimal Perbandingan Kinerja Portofolio Posisi Kinerja Portofolio IPB-Kresna dibandingkan Portofolio Model Markowitz dan Model Indeks Tunggal Analisis Sekuritas Portofolio IPB-Kresna Kinerja Portofolio IPB-Kresna NABUnit Manajemen Portofolio IPB-Kresna Kebijakan Investasi Analisis Sekuritas Preferensi Risk dan Return Manajer Investasi IPB-Kresna Pembentukan Portofolio Analisis Deskriptif Implementasi kebijakan IPB-Kresna Analisis dalam penelitian

3.2 Pengumpulan data