II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Permintaan Uang 2.1.1. Teori Moneter Klasik
2.1.1.1. Teori Kuantitas Uang
Teori kuantitas uang dikembangkan oleh Irving Fisher pada awal abad dua puluh. Teori kuantitas uang tersebut disampaikan dalam bukunya The
Purchasing Power of Money tahun 1911. Fisher ingin melihat hubungan antara
kuantitas uang money supply dan PDB nominal Y
P × . Konsep yang
menghubungkan M dan Y
P × disebut velositas uang velocity of money.
Velositas uang adalah tingkat perputaran uang yang didefinisikan sebagai berikut :
M Y
P V
× =
2.1 dengan :
V
= Velositas uang, P
= Tingkat harga, Y
= Pendapatan agregat, M
= Kuantitas uang. Dengan mengalikan kedua sisi dengan M , maka persamaan yang
menghubungkan pendapatan nominal dengan kuantitas uang dan velositas equation of exchange adalah :
Y P
V M
× =
× 2.2
Irving Fisher juga mengemukakan bahwa velositas uang ditentukan oleh kelembagaan dalam ekonomi yang akan mempengaruhi cara individu melakukan
transaksi. Dalam jangka pendek, aspek kelembagaan sulit berubah. Oleh karena itu, dalam jangka pendek velositas uang akan konstan. Pandangan Fisher bahwa
velositas uang adalah konstan pada jangka pendek telah mentransformasi equation of exchange
menjadi teori kuantitas uang yang menyebutkan bahwa pendapatan nominal ditentukan oleh pergerakan dalam kuantitas uang.
Para ahli ekonomi klasik termasuk Fisher menganggap bahwa upah dan harga adalah fleksibel. Oleh karena itu mereka percaya bahwa tingkat output
agregat Y yang diproduksi oleh perekonomian pada waktu normal akan berada pada tingkat full equilibrium, sehingga Y juga akan konstan dalam jangka
pendek. Dengan demikian, teori kuantitas uang mengemukakan bahwa jika M berubah maka P juga akan berubah dalam jangka pendek karena
V
dan Y konstan. Untuk para ekonom klasik, teori kuantitas uang mampu menjelaskan
pergerakan dalam tingkat harga, yaitu : pergerakan tingkat harga merupakan akibat dari perubahan kuantitas uang.
Teori kuantitas uang menunjukkan berapa banyak uang yang dipegang untuk tingkat pendapatan tertentu, sehingga teori ini juga merupakan teori
permintaan uang theory of the demand for money. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan membagi kedua sisi dari persamaan teori kuantitas uang
dengan
V
, sehingga diperoleh :
PY V
M ×
= 1
2.3
Dimana PY adalah Y
P × , yang merupakan pendapatan nominal. Ketika
pasar uang dalam ekuilibrium maka kuantitas uang M akan sama dengan jumlah uang yang diminta
d
M , sehingga M dapat diganti dengan
d
M . Dengan
demikian persamaan 2.3 dapat dituliskan : PY
k PY
V M
d
. 1
= ×
= 2.4
Oleh karena itu, teori kuantitas uang dari Irving Fisher menyebutkan bahwa permintaan uang merupakan fungsi dari pendapatan dan suku bunga tidak
berpengaruh terhadap permintaan uang. Fisher berkesimpulan seperti itu karena ia percaya bahwa orang memegang uang hanya untuk melakukan transaksi.
Sehingga teori ini berpandangan bahwa uang hanya berfungsi sebagai alat tukar. Dengan demikian, menurut teori ini permintaan uang ditentukan oleh : 1 tingkat
transaksi yang dihasilkan oleh tingkat pendapatan nominal PY , dan 2 kelembagaan dalam ekonomi yang akan mempengaruhi cara individu melakukan
transaksi yang menentukan velositas uang, dengan demikian juga menentukan
k
.
2.1.1.2. Model Cambridge