Jenis dan Sumber Data Model Penelitian

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber, yaitu : Bank Indonesia dan International Financial Statistic IFS of International Monetary Fund IMF. Data-data yang digunakan, diantaranya : broad money M2, Indeks Harga Konsumen IHK Indonesia, nilai tukar USRp, GDP riil, suku bunga negara-negara maju, dan Indeks Harga Konsumen IHK negara-negara industri. Adapun data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series kuarter periode 1990- 2005. Semua variabel yang digunakan dalam bentuk logaritma, kecuali suku bunga. Selain itu, digunakan pula satu variabel dummy dum_XRate untuk mencakup peralihan rezim nilai tukar di Indonesia yaitu dari manage floating exchange rate regime ke floating exchange rate regime yang dimulai sejak kuarter ketiga tahun 1997. Variabel dummy tersebut dimasukkan ke dalam persamaan inflasi dinamis dynamic inflation equation.

3.2. Model Penelitian

Dalam menganalisis inflasi di Indonesia dari sisi permintaan uang digunakan uji kointegrasi Johansen dan Error Correction Model ECM. Penggunaan ECM dikarenakan ECM dapat merestriksi hubungan jangka panjang variabel-variabel endogen ke arah hubungan kointegrasinya dengan tetap memungkinkan penyesuaian dinamis jangka pendek. Dalam ECM terdapat error correction term yang merupakan deviasi dari keseimbangan jangka panjang yang akan dikoreksi secara perlahan-lahan melalui penyesuaian jangka pendek. Model yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari model penelitian Nassar 2005 mengenai Money Demand and Inflation in Madagascar. Selain dikarenakan sesuainya model tersebut dengan masalah yang diteliti, pengadopsian model tersebut untuk kasus Indonesia juga dikarenakan baik Indonesia maupun Madagaskar sama-sama mengalami guncangan peralihan rezim nilai tukar dan krisis. Dalam penelitiannya di Madagaskar, Nassar mengkonstruksi error correction model untuk inflasi tidak hanya dengan memasukkan error correction term dan lag dari seluruh variabel yang ada dalam sistem. Nassar juga memasukkan tiga variabel dummy untuk mencakup shock yang terjadi pada perekonomian Madagaskar dan centered seasonal dummy variable yang digunakan pada regresi. Sedangkan variabel GDP atau pendapatan riil dikeluarkan dari sistem persamaan inflasi tersebut. Demikian pula halnya dengan penelitian ini. Sehingga persamaan untuk inflasi di Indonesia dapat dirumuskan sebagai berikut: 1 6 5 4 3 2 1 1 − = − = − = − = − = − − Δ + Δ + Δ + Δ + Δ = Δ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ t k i i t k i i t k i i t k i i t k i i t t ECM b i b p b e b m b p b p XRate dum b _ 7 + 1 8 CSeasonal b + 2 9 CSeasonal b + 3.1 t CSeasonal b ε + + 3 10 Dimana : i t p − = Lag Indeks Harga Konsumen IHK Indonesia i t m − = Lag broad money M2 Indonesia i t e − = Lag nilai tukar USRp i t p − = Lag Indeks Harga Konsumen IHK luar negeri i t i − = Lag suku bunga luar negeri XRate dum _ = Variabel dummy untuk peralihan rezim nilai tukar CSeasonal = Centered seasonal dummy 1 − t ECM = Error correction term yang merupakan representasi dari excess inflasi akibat ketidakseimbangan di pasar uang excess money supply pada jangka panjang, yaitu : 4 1 3 1 2 1 1 1 1 β β β β + − + − = − − − − − t t t t t i y m p ECM 3.2 Dalam pembahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk logaritma. Hal ini merujuk pada model penelitian Nassar 2005. Oleh karena itu, persamaan 3.1 dapat dituliskan dalam bentuk logaritma sebagai berikut : ∑ ∑ ∑ = − = − = − Δ + Δ + Δ = Δ k i i t k i i t k i i t t E Log b M Log b P Log b P Log 3 2 1 1 _ _ _ _ 1 6 5 4 _ − = − = − − Δ + Δ + ∑ ∑ t k i i t k i i t ECM b i b P Log b XRate dum b _ 7 + 3.3 1 8 CSeasonal b + 2 9 CSeasonal b + t CSeasonal b ε + + 3 10 Dengan : 4 1 3 1 2 1 1 1 1 _ _ _ β β β β + − + − = − − − − − t t t t t i Y Log M Log P Log ECM 3.4 3.3. Metode Analisis Data 3.3.1. Uji Stasioneritas Data