Klasifikasi Kecelakaan Kerja Dampak Kecelakaan Kerja

suatukecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama akibat kesalahan manajemen Soekidjo, 2010.

2.2.4. Klasifikasi Kecelakaan Kerja

Menurut Organisasi Perburuhan Internasional ILO Tahun 1989, kecelakaan akibat kerja ini diklasifikasikan berdasarkan 4 macam penggolongan, yakni: 1. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan : a. Terjatuh b. Tertimpa benda c. Tertumbuk atau terkena benda-benda d. Terjepit oleh benda e. Gerakan-gerakan melebihi kemampuan f. Pengaruh suhu tinggi g. Terkena arus listrik h. Kontak bahan-bahan berbahaya atau radiasi 2. Klasifikasi menurut penyebab : a. Mesin, misalnya mesin pembangkit tenaga listrik b. Alat angkut: alat angkut darat, udara, dan air c. Peralatan lain misalnya dapur pembakar dan pemanas, instalasi pendingin, alat-alat listrik, dan sebagainya d. Bahan-bahan,zat-zat dan radiasi, misalnya bahan peledak,gas, zat-zat kimia, dan sebagainya e. Lingkungan kerja diluar bangunan, di dalam bangunan dan di bawah tanah Universitas Sumatera Utara f. Penyebab lain yang belum masuk tersebut di atas 3. Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan : a. Patah tulang b. Dislokasi keseleo c. Regang otot urat d. Memar dan luka dalam yang lain e. Amputasi f. Luka di permukaan g. Geger dan remuk h. Luka bakar i. Keracunan-keracunan mendadak j. Pengaruh radiasi k. Lain-lain 4. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh : a. Kepala b. Leher c. Badan d. Anggota atas e. Anggota bawah f. Banyak tempat g. Letak lain yang tidak termasuk dalam klasifikasi tersebut.

2.2.5. Dampak Kecelakaan Kerja

Berikut ini merupakan penggolongan dampak dari kecelakaan kerja : 1. Meninggal dunia Universitas Sumatera Utara Dalam hal ini termasuk kecelakaan yang paling fatal yang menyebabkan penderita meninggal dunia walaupun telah mendapatkan pertolongan dan perawatan sebelumnya. 2. Cacat permanen total Merupakan cacat yang mengakibatkan penderita secara permanen tidak mampu lagi sepenuhnya melakukan pekerjaan produktif karena kehilangan atau tidak berfungsinya lagi bagian-bagian tubuh seperti: kedua mata, satu mata adan satu tangan atau satu lengan atau satu kaki. Dua bagian tubuh yang tidak terletak pada satu ruas tubuh. 3. Cacat permanen sebagian Cacat yang mengakibatkan satu bagian tubuh hilang atau terpaksa dipotong atau sama sekali tidak berfungsi. 4. Tidak mampu bekerja sementara Kondisi sementara ini dimaksudkan baik ketika dalam masa pengobatan maupun karena harus beristirahat menunggu kesembuhan, sehingga ada hari-hari kerja hilang dalam arti yang bersangkutan tidak melakukan kerja produktif.

2.2.6. Pencegahan Kecelakaan Kerja