Karena ukuran beberapa alat berat yang digunakan didalam industri begitu besar, hal ini menyebabkan pekerja kesulitan dalam menempatkan posisi alat serta
melihat apa yang ada maupun apa yang sedang terjadi disekitarnya. Komunikasi merupakan hal vital yang sangat penting karena tanpa komunikasi, mesin tersebut
akan menjadi mesin pembunuh yang dapat mengancam siapa saja Woodson, 1992.
Hal ini selaras dengan pernyataan ILO dalam Riyadina 2006 yang mengungkapkan unsur penyebab utama kecelakaan 85 disebabkan oleh faktor
manusia dan 15 merupakan faktor kondisi yang berbahaya. Pada saat TBS dibawa ke stasiun penerimaan buah, kondisi truk dengan
muatan yang cukup berat, menimbulkan bahaya tersendiri. Kondisi yang tidak aman ini, cukup memungkinkan terjadinyaalat pengangkut truk tersebutterbalik
dan terguling.
5.1.2 .Stasiun Perebusan
Pada proses perebusan, masih terdapat beberapa bahaya yang dapat memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja dengan kategori kemungkinan dan
keparahan bahaya pada tingkat moderate risk dan high risk. Penilaian risiko dengan tingkatModerat Riskadalah sebagai berikut :
1. Tangankaki terjepitlori 2. Terkena lemparan seling penarik lori
Penilaian risiko dengan tingkat High Riskadalah sebagai berikut: 1. Terkena semburan steam
Sama halnya dengan diatas tindakan yang tidak aman yang dilakukan pekerja saat proses pengolahan kelapa sawit di stasiun rebusan, proses
Universitas Sumatera Utara
pemindahan dari lori rebusan dimasukkan ke sterilizer rebusan, merebus buah, dan mengeluarkan serta mengangkat lori yang berisi rebusan TBS. Jenis pekerjaan
di stasiun sterilizer sebagian besar melibatkan kerja fisik bagi pekerja seperti berjalan dengan cepat dengan kondisi lingkungan yang tidak cukup terang,
membuka dan mengunci pengaman pintu sterilizer, membuka dan menutup pintu sterilizer, dapat menyebabkan pekerja terjepit dan terkena lemparan kawat seling
pada lori, sehingga pekerja dapat terjatuh secara tiba-tiba dan mengalami luka, dengan tingkat kemungkinan dengan nilai 3 kejadian yang mungkin terjadi,
keparahan diberi nilai 2 hanya menimbulkan cedera ringan pada pekerja dan tingkat risiko 6 Moderate Riskatau kejadian yang masih dapat dikendalikan
sampai batas toleransi.Kegiatan ini dilakukan oleh satu regu kerja, masing-masing pekerja memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama. Menunjukkan bahwa
tingkat beban kerja yang dialami operator di stasiun ini termasuk dalam kategori moderate risk.
Pada saat membuka pintu rebusan dan mengeluarkan lori buah rebusan, pekerja terkena semburan steam terjadi pada saat ketel perebusan tidak tertutup
rapat yang diakibatkan terdapat bagian berkarat pada salah satu sisi penutup ketel, sehingga pada saat akan ditutup dengan perekat, uap panas dari ketel keluar dan
mengenai tangan pekerja tersebut, sehingga diperlukan berhati-hati dalam melaksanakan kegiatan pada proses kegiatan di stasiun perebusan, dengan tingkat
kemungkinan 3 kejadian mungkin terjadi,keparahan diberi nilai 4 Menyebabkan cidera yang menyebabkan cacatnya angota tubuh permanen pada pekerja dan
tingkat risiko 12 High Risk kejadian yang melakukan pemantauan intensif dan pengendalian.
Universitas Sumatera Utara
Syukri Sahab 1997 dalam Hayati 2009, yang menerangkan bahwa dalam instalasi digunakan berbagai peralatan yang mengandung bahaya. Apabila
tidak dipergunakan dengan semestinya serta tidak dilengkapi pelindung dan pengaman, peralatan tersebut dapat menimbulkan berbagai macam bahaya seperti
kebakaran, sengatan listrik, ledakan, ataupun cidera. Peralatan ini aman dipakai maka harus diberi pengaman yang sesuai dengan peraturan dibidang keselamatan
kerja. Untuk peralatan yang rumit perlu disediakan petunjuk pengoperasiannya. Para pekerja yang bekerja di area mesin perebusan, sering mengabaikan
kesehatan dan keselamatannya dalam bekerja. Hal ini terlihat dari posisi pekerja terkadang terlalu dekat dengan unit yang sedang beroprasi dan posisi antar unit
terlalu dekat saat beroprasi, hal ini memungkinkan terjadi bahaya seperti terjepit atau tertimpa lori pada saat pengisian lori buah kedalam perebusan.
Keadaan ini sesuai dengan pendapat Tarwaka 2008 yaitu setiap proses produksi, peralatan atau mesin ditempat kerja yang digunakan untuk
menghasilkan suatu produk, selalu mengandung potensi bahaya tertentu yang bila tidak mendapatkan perhatian secara khusus akan dapat menimbulkan kecelakaan
kerja. Durasi pengoperasian mesin perebusan sangat penting untuk diatur.
Pemaksaan terhadap kerja mesin hanya akan membuat dinamo mesin hangus dan terbakar. Hal ini akan membuat mesin bekerja dengan beban ekstra. Tetapi tingkat
risiko pada stasiun penerimaan buah di pengolahan kelapa sawit Sosa masih dalam tingkat risiko rendah yang berarti risiko ini masih dapat ditoleransi.
Beberapa penilaian risiko jarang terjadi kecelakaan kerja karena pekerja
Universitas Sumatera Utara
masihmengutamakan keselamatannya dengan menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja agar hal yang tidak diinginkan dapat terhindar.
Proses produksi dikemas melalui suatu sistem dan prosedur yang diperlukan sesuai dengan sifat dan jenis kegiatan. Secara langsung sistem dan
prosedur tidak bersifat bahaya, namun dapat menimbulkan bahaya yang potensial Ramli, 2010.
5.1.3.Stasiun Penebah
Pada proses di stasiun penebah masih terdapat beberapa bahaya yang dapat memungkinkan terjadinya risiko kecelakaan kerja dengan kemungkinan dan
keparahan pada tingkat moderate risk. Penilaian risiko dengan tingkatModerat Riskadalah sebagai berikut :
1. Tangankaki terkenakabel seling putus 2. Tertimpa lori
Saat proses pengolahan kelapa sawit di stasiun penebah, Buah yang telah direbus di sterilizer diangkat dengan hoisting crane dan dituang kedalam threseer
melalui hooperterjadi bahaya kabel seling yang putus yang dapat menyebabkan pekerja terjepit kabel seling, dan mengalami luka. Hal ini dikarenakan peralatan
seperti kabel seling yang berfungsi sebagai penarik lori tidak diperhatikan terlebih dahulu oleh pekerja sehingga ketika kabel seling terputus dapat
menyebabkan kecelakaan bagi pekerja, dengan tingkat kemungkinan diberi nilai 3 dengan frekuensi kejadian yang mungkin terjadi dan tingkat keparahan
kejadian diberi nilai 2 yang artinya pekerja hanya mengalami cedera ringan dan tingkat risiko 6 Moderate Risk yang artinya dapat ditoleransi.
Universitas Sumatera Utara
Pengisian tandan rebus ke drum thresher, pekerja dapat mengalami bahaya tertimpa lori dikarenakan pekerja tidak memperhatikan muatan yang
sudah berlebih didalam lori tersebut sehingga lori terguling dan kaki pekerja tertimpa lori tersebut, dengan tingkat kemungkinan diberi nilai 3 dengan
frekuensi kejadian yang mungkin terjadi dan tingkat keparahan kejadian diberi nilai 2 yang artinya pekerja hanya mengalami cedera ringan dan tingkat risiko 6
Moderate Risk yang artinya masih dapat ditoleransi. Saat proses penebah para pekerja yang bekerja di area pengolahan, sering
mengabaikan kesehatan dan keselamatannya dalam bekerja. Hal ini terlihat dari posisi pekerja terkadang terlalu menganggap sepele dengan kegiatan mereka yang
tekadang tidak menggunakan APD untuk melindungi diri mereka saat beroprasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Ramli 2010 bahwa bahaya ditempat kerja
terjadi ketika ada interaksi antara unsur-unsur produksi yaitu manusia, peralatan, material, proses dan metode kerja. Material yang digunakan baik sebagai bahan
baku , bahan antara atau hasil produksi mengandung berbagai macam bahaya sesuai dengan sifat dan karakteristiknya masing-masing. Material yang berupa
bahan kimia mengandung bahaya seperti keracunan, iritasi, kebakaran dan pencemaran lingkungan.
Saat prosespemisahan buah dari lori, pandangan pekerja yang terbatas seingga tidak dapat melihat kondisi, membuat hal tersebut tidak diperhatikan, jika
terjadi kegagalan komunikasi pada saat operasi pemisahan buah dengan pekerja yang mengoperasikannya memungkinkan pekerja terjatuh dan terpleset.
Universitas Sumatera Utara
5.1.4.Stasiun Pengempaan
Pada proses di stasiun pengempaan, masih terdapat beberapa bahaya yang dapat memungkinkan terjadinya risiko kecelakaan kerja dengan kemungkinan dan
keparahan pada tingkatmoderate risk. Penilaian risiko dengan tingkat Moderate Riskadalah sebagai berikut :
1. Terjepit talang 2. Terjepit polishing drum
3. Terplesetterjatuh dari silo inti. Pada saat pengempaan pekerjamembersihkan talang, pekerja dapat
mengalami bahaya terjepit talang terjadi karena pekerja tidak memperhatikan ketika membersihkan talang tersebut sehingga tangan pekerja dapat terjepit talang,
dengan tingkat kemungkinan diberi nilai 3 dengan frekuensi kejadian yang mungkin terjadi dan tingkat keparahan kejadian diberi nilai 2 yang artinya pekerja
hanya mengalami cedera ringan dan tingkat risiko 6 Moderate Risk yang artinya kejadian yang masih dapat dikendalikan sampai batas toleransi .
Pada prosesmembersihkanmembuang
batu,potongan janjang
dari polishing drum, pekerja dapat mengalami bahaya terjepit polishing drum, sama
halnya ketika membersihkan talang, pekerja juga melakukan kesalahan yang sama karena pada saat membersihkanmembuang batupotongan janjang dari polishing
drum, pekerja tidak memperhatikan polishing drum tersebut, sehingga pekerja dapat terjepit polishing,dengan tingkat kemungkinan diberi nilai 3 dengan
frekuensi kejadian yang mungkin terjadi dan tingkat keparahan kejadian diberi nilai 2 yang artinya pekerja hanya mengalami cedera ringan dan tingkat risiko 6
Universitas Sumatera Utara
Moderate Risk yang artinya kejadian yang masih dapat dikendalikan sampai batas toleransi.
Pada memeriksa volume silo inti, pekerja dapat mengalami bahaya terplesetterjatuh dari silo inti dikarenakan letak volume silo inti berada di bak
atas dengan kondisi lantai yang licin yang belum dibersihkan sehingga pekerja dapat terplesetterjatuh ketika memeriksa volume silo inti, dengan tingkat
kemungkinan 3 yang frekuensi kejadian yang mungkin terjadi, keparahan diberi nilai 2 hanya menimbulkan cedera ringan pada pekerja dan tingkat risiko 6
Moderate Risk dengan kejadian yang dapat dikendalikan sampai batas toleransi. Syukri Sahab 1997 dalam Hayati 2009 Metoda kerja atau cara kerja
yang salah dapat membahayakan pekerja itu sendiri maupun orang lain disekitarnya.
5.1.5. Stasiun Pemurnian Minyak