untuk memicu pembelajar terhubungkan dengan materi yang dibahas. Sementara ―masalah‖ dalam Pembelajaran Berbasis Masalah menuntut
penjelasan atas sebuah fenomena.
2.2.2.2 Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah
Tujuan yang ingin dicapai dalam Model pembelajaran berbasis masalah adalah kemampuan siswa untuk berpikir kritis, analistis, sistematis dan logis
untuk menemukan alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara
empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah.
Hasil belajar dari pembelajaran berbasis masalah adalah peserta didik memiliki ketrampilan penyelidikan, peserta didik mempunyai ketrampilan
mengatasi masalah, peserta didik mempunyai kemampuan mempelajari peran orang dewasa, serta peserta didik dapat menjadi pembelajar yang mandiri dan
independen.
2.2.3 Langkah
– langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
Proses Pembelajaran Berbasis Masalah akan dapat dijalankan bila pengajar siap dengan segala perangkat yang diperlukan masalah, formulir
pelengkap, dan lain – lain. Pembelajar pun harus sudah memahami prosesnya,
dan telah membentuk kelompok – kelompok kecil. Langkah – langkah dalam PBL
secara umum adalah sebagai berikut : a. Langkah 1 : Mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas
Memastikan setiap anggota memahami berbagai istilah dan konsep yang ada dalam masalah. Langkah pertama ini dapat dikatakan tahap
yang membuat setiap peserta berangkat dari cara memandang yang sama atas istilah
– istilah atau konsep yang ada dalam masalah.
b. Langkah 2 : Merumuskan masalah Fenomena yang ada dalam masalah menuntut penjelasan hubungan
– hubungan apa yang terjadi diantara fenomena itu. Terkadang, ada
hubungan yang masih belum nyata antara femomenanya, atau ada yang sub
– sub masalah yang harus diperjelas dahulu. c. Langkah 3 : Menganalisis masalah
Anggota mengeluarkan pengetahuan terkait apa yang sudah dimiliki anggota tentang masalah. Terjadi diskusi yang membahas informasi
faktual yang tercantum pada masalah, dan juga informasi yang ada dalam pikiran anggota. Brainstorming curah gagasan dilakukan dalam
tahap ini. Anggota kelompok mendapatkan kesempatan melatih bagaimana menjelaskan, melihat alternatif atau hipotesis yang terkait
dengan masalah. d. Langkah 4 : Menata gagasan dan secara sistematis menganalisisnya
dengan dalam Bagian yang sudah dianalisis dilihat keterkaitannya satu sama lain,
dikelompokkan mana yang saling menunjang, mana yang bertentangan dan sebagainya.
e. Langkah 5 : Memformulasikan tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran akan dikaitkan dengan analisis masalah yang
dibuat. Inilah yang akan menjadi dasar gagasan yang akan dibuat di
laporan. Tujuan pembelajaran ini juga yang dibuat menjadi dasar penugasan
– penugasan individu di setiap kelompok. f. Langkah 6 : Mencari informasi tambahan dari sumber yang lain di
luar diskusi kelompok Setiap anggota harus mampu belajar sendiri dengan efektif untuk
tahapan ini, agar mendapatkan informasi yang relevan, seperti misalnya menentukan kata kunci dalam pemilihan, memperkirakan topik penulis,
publikasi dari sumber pembelajaran. Pembelajar harus memilih, meringkas sumber pembelajaran itu dengan kalimatnya sendiri dengan
mencantumkan sumber. g. Langkah 7 : Mensintesa menggabungkan dan menguji informasi baru
dan membuat laporan untuk guru kelas. Kelompok sudah dapat membuat sintesis, menggabungkannya dan
mengkombinasikan hal – hal yang relevan. Dalam tahap ini,
keterampilan yang
dibutuhkan adalah
bagaimana meringkas,
mendiskusikan dan meninjau ulang hasil diskusi. Menurut David Johnson dan Johnson dalam Muhammad Thobroni
dan Arif Mustafa : 2011:337-340, Penyelesaian masalah dilakukan melalui kelompok. Suatu isu yang berkaitan dengan pokok bahasan dalam rangka
pelajaran kepada siswa untuk diselesaikan. Masalah yang dipilih mempunyau sifat conflict isuue atau controversial, masalahnya dianggap penting
important, urgen, dan dapat diselesaikan solutionable.
Prosedur atau langkah – langkahnya dilakukan sebagai berikut :
1 Mendefinisikan Masalah Dalam tahap ini, siswa merumuskan masalah dalam satu
kalimat sederhana brainstorming tanpa mempersoalkan benar atau salahnya kemudian setiap pendapat ditinjau kembali
dengan meminta penjelasan dari yang bersangkutan. 2 Mendiagnosis Masalah
Setelah berhasil merumuskan masalah, langkah berikutnya adalah adalah membentuk kelompok kecil untuk kemudian
mendiskusikan sebab – sebab timbulnya masalah.
3 Merumuskan Strategi Alternatif Kelompok mencari dan menemukan berbagai alternatif tentang
cara menyelesaikan masalah. Oleh sebab itu, kelompok harus kreatif, berfikir secara divergen, memahami pertentangan
diantara berbagai ide, dan memikirkan daya temu yang tinggi. Setiap alternatif harus dapat terperinci dengan jelas.
4 Menentukan dan Menetapkan Strategi Setelah berbagai alternatif ditentukan oleh kelompok, dipilih
alternatif mana yang akan dipakai. Dalam tahap ini, kelompok menggunakan pertimbangan
– pertimbangan yang cukup kritis, selektif, dengan berfikir konvergen.
5 Mengevaluasi keberhasilan strategi Hasil dari proses evaluasi dapat menunjukkan masalah apa
yang sudah diselesaikan, seberapa jauh penyelesaiannya, masalah apa yang belum selesai dan masalah baru apa yang
belum selesai serta masalah baru apa yang belum muncul sebagaai akibat penyelesaian ini.
2.2.4 Manfaat Model Pembelajaran Berbasis Masalah