bibir, dan aksesoris lainnya menggunakan perekat; 6 mengolesi permukaan topeng dengan lem kayu yang telah dicampur dengan air hingga merata; 7
menempelkan kertas tisu pada permukaan topeng yang telah diolesi lem kayu. Pada
pertemuan ketiga
siswa melakukan
pengecatan dengan
membubuhkan warna putih terlebih dahulu sebagai warna dasar. Setelah kering siswa melanjutkan membubuhkan warna pada bagian-bagian topeng. Pertemuan
keempat siswa melanjutkan membubuhkan warna pada topeng yang telah dilakukan pada pertemuan ketiga. Pengecatan pada pertemuan keempat lebih pada
memperjelas bagian-bagian topeng.
4.2.3.3 Materi Pembelajaran
Sebelum berkarya topeng barang bekas siswa diberi materi tentang apresiasi meliputi: 1 pengertian topeng; 2 pengertian barang bekas; 3 media
berkarya; 4 prosedur berkarya topeng barang bekas; 5 mengapresiasi karya topeng yang dibawa guru. Setelah kegiatan apresiasi dilakukan, kegiatan
berikutnya adalah mengekspresikan diri dengan siswa berkarya topeng dan guru membimbing, mendampingi siswa untuk berkarya topeng barang bekas.
4.2.3.4 Media Berkarya
Bahan yang digunakan meliputi: 1 kardus kemasan bekas; 2 kertas koran bekas; 3 plastik bekas konsumsi; 4 kertas tisu; 5 perekat; 6 cat
acrilik. Siswa dapat mengkombinasikan barang bekas tersebut sesuai dengan idenya masing-masing. Alat yang digunakan dalam berkarya topeng barang bekas
meliputi: 1 pensil untuk membuat sket; 2 pemotong gunting; 3 kuas; 4 palet. Teknik yang digunakan dalam berkarya topeng barang bekas adalah teknik
assembling dan modeling.
4.2.3.5 Langkah-Langkah Berkarya Topeng Barang Bekas
Kegiatan pemanfaatan barang bekas sebagai media berkarya topeng dalam pembelajaran seni rupa tidak lepas dari langkah-langkah atau prosedur berkarya.
Karya yang dihasilkan memliki karakteristik yang beragam, karena para siswa memiliki kebebasan dalam mengkombinasikan bahan kardus kemasan bekas,
kertas koran bekas, dan plastik bekas konsumsi. Media yang digunakan dalam berkarya topeng mudah untuk didapatkan, selain itu para siswa juga telah
mengenal media yang digunakan, misalnya alat gunting, cuter, pensil, bahan kardus kemasan bekas, kertas koran bekas, dan plastik bekas konsumsi.
Berdasarkan pengembangan yang dilakukan peneliti dengan berkolaborasi dengan guru mata pelajaran seni rupa dapat ditetapkan langkah-langkah dalam
berkarya sebagai berikut. Langkah pertama yaitu siswa terlebih dahulu membuat sket atau pola dasar pada kardus kemasan bekas menggunakan pensil. Pensil
dipilih karena apabila terjadi kesalahan dalam membuat sket maka siswa dapat diperbaikinya. Setelah membuat sket maka langkah selanjutnya siswa memotong
kardus kemasan bekas sesuai dengan sket yang telah dibuat. Kegiatan selanjutnya siswa membuat kardus kemasan bekas menjadi melengkung pada bagian tepinya,
sesuai dengan bentuk topeng yang diinginkan. Ketika bentuk topeng sudah sesuai
dengan apa yang diharapkan maka selanjutnya siswa membuat hidung, mata, bibir, dan aksesoris lainnya dengan media barang bekas yang diinginkan.
Setelah hidung, mata, bibir selesai dibuat selanjutnya siswa menempelkan bagian-bagian tersebut menggunakan perekat. Apabila sudah tertempel
selanjutnya siswa mengolesi permukaan topeng dengan lem kayu yang telah dicampur dengan air. Secepatnya siswa menempelkan kertas tisu pada permukaan
topeng yang telah diolesi lem kayu. Setelah merata siswa diarahkan untuk mengeringkan topeng.
Apabila topeng sudah kering, selanjutnya siswa melakukan pengecatan dengan membubuhkan warna dasar putih terlebih dahulu dan dikeringkan.
Pemberian warna dasar bertujuan untuk mendapatkan hasil maksimal pada pengecatan berikutnya. Setelah cat benar-benar kering kegiatan selanjutnya
dilakukan pembubuhan warna pada topeng sesuai dengan ide atau gagasan.
4.2.3.6 Strategi dan Metode Pembelajaran