Sistematika Penulisan Disertasi PENDAHULUAN

2. ANALISIS DATA LONGITUDINAL

Data longitudinal merupakan salah satu bentuk data berkorelasi. Pada data longitudinal, peubah respon diukur pada beberapa titik waktu untuk setiap subyek. Dalam studi longitudinal dimungkinkan untuk mempelajari perubahan respon antar waktu beserta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut, baik pada level populasi maupun level individu. Data longitudinal dicirikan oleh fakta bahwa pengamatan berulang dalam subyek yang sama cenderung berkorelasi Zeger et al. 1988, sehingga model- model untuk analisis data longitudinal harus mengenali hubungan antara pengamatan berkala dalam subyek yang sama Laird Ware 1982. Korelasi antar pengamatan berulang dapat dimodelkan secara eksplisit melalui pola matriks kovarian, maupun secara implisit melalui pengaruh acak. Untuk memodelkan keheterogenan antar subyek, ada dua pendekatan dalam analisis data longitudinal Zeger et al. 1988. Pertama dengan memodelkan keheterogenan secara eksplisit, dikenal sebagai pendekatan spesifik subyek, misalnya melalui model campuran dimana pengaruh spesifik subyek diasumsikan mengikuti suatu sebaran parametrik tertentu. Untuk data longitudinal kontinu, model linear campuran dari Laird dan Ware 1982 merupakan model yang sering digunakan. Kedua, respon rataan populasi dapat dimodelkan sebagai fungsi dari kovariat tanpa secara eksplisit memperhitungkan keheterogenan dari subyek ke subyek. Pendekatan ini dikenal sebagai model rataan populasi. Dalam pendekatan ini, matriks kovarian dari peubah respon secara langsung dimodelkan melalui struktur kovarian bagi galat intra-subyek. Model spesifik subyek dikenal juga sebagai model bersyarat, sedangkan model rataan populasi sering disebut model marginal Pinheiro 2006. Perbedaan mendasar dari kedua model di atas adalah model spesifik subyek memungkinkan inferensi terhadap subyek tertentu, sedangkan pada model rataan populasi tidak.

2.1. Model Linear Campuran

Model linier campuran untuk peubah respon kontinu bagi subyek ke-i i=1,2,...,n adalah sebagai berikut Laird Ware 1982: n i i , , 1 , i i i i  ε b Z X Y Dalam hal ini , , Y 1 i i im i Y  Y adalah vektor peubah respon dari subyek ke-i, n = total banyaknya subyek, dan m i = banyaknya deret data longitudinal dari subyek ke-i. Adapun X i dan Z i adalah matriks rancangan masing-masing berdimensi m i x p dan m i x q yang bersesuaian dengan vektor pengaruh tetap px1 dan vektor pengaruh acak b iqx1 , sedangkan i merupakan vektor galat intra-subyek berdimensi m i x 1. Pada model di atas, diasumsikan bahwa q vektor pengaruh acak b i menyebar normal ganda dengan nilaitengah 0 dan matriks kovarian D, yakni b i ~ N0,D. Demikian pula i ~ N0,R i , serta b i dan i saling bebas. Hal ini berimplikasi sebaran marginal dari Y i adalah normal dengan nilaitengah EY i = X i dan matriks kovarian V i = Z i DZ i + R i . Matriks D dan R i keduanya merupakan matriks simetrik definit positif.

2.2. Metode Pendugaan Parameter

Metode pendugaan yang umum digunakan untuk menduga parameter dalam model linier campuran adalah metode kemungkinan maksimum maximum likelihoodML atau metode kemungkinan maksimum berkendala restricted maximum likelihoodREML. Jika adalah parameter pengaruh tetap, dan adalah parameter kovarian, fungsi kepekatan peluang normal ganda bagi Y i , fy i | , adalah: ] exp[ 2 , | 2 1 2 1 2 X y V X y V y i i 1 i i i i i i n f Fungsi kemungkinannya dapat dituliskan sebagai: i i i 1 i i i i i i i n f L ] exp[ 2 , | , 2 1 2 1 2 X y V X y V y Dengan demikian fungsi log-kemungkinannya adalah: i i i 1 i i i i i n L l ln 2 ln , ln , 2 1 2 1 2 X y V X y V 2.1 sedangkan n = n i adalah banyaknya amatan dalam gugus data. Walaupun memungkinkan untuk menduga parameter dan secara simultan dengan memaksimumkan fungsi di atas, banyak algoritma komputasi yang menyederhanakan optimasi dengan cara menyembunyikan profiling out parameter dari fungsi log-kemungkinan.