Rancangan Simulasi KAJIAN SIMULASI KETAKNORMALAN GALAT INTRA-SUBYEK

3. Evaluasi dilakukan melalui kajian sifat-sifat dari nilai dugaan parameter meliputi rataan bias relatif ARB dan MSE sebagai berikut: 100 ˆ 1 1 x R ARB R r r R r r R MSE 1 2 ˆ 1

4.4.2. Hasil Simulasi

Terdapat sepuluh parameter yang diduga dalam pemodelan bersama ini. Efek tetap pada submodel-1 dilambangkan sebagai b10 dan b11, sedangkan pada submodel-2 dilambangkan sebagai b20, b21, dan b22. Adapun a11, a12, dan a12 masing-masing merupakan ragam intersep, peragamintersep,slope, serta ragam slope dari submodel-1. Berikutnya, s21 merupakan ragam galat intra-subyek pada submodel-1, sedangkan s22 adalah ragam galat submodel-2. Gambaran secara grafis dari ARB untuk setiap penduga parameter untuk frekuensi pengamatan longitudinal jarang m=4 dan sering m=9 disajikan pada Gambar 4.26 dan 4.27, sedangkan nilai-nilainya dapat dilihat pada Tabel 4.3. Gambar 4.26. Grafik ARB penduga parameter model bersama dengan galat intra-subyek menyebar t-student dan normal diasumsikan menyebar normal, frekuensi pengamatan longitudinal = 4 Dari Gambar 4.26 terlihat bahwa pada frekuensi pengamatan longitudinal yang jarang m=4, bias terbesar untuk parameter s21, s22, b21 dan b22 terjadi -100 -50 50 100 150 200 250 db=3 db=4 db=5 Normal A R B Sebaran galat intra-subyek a11 a12 a22 b10 b11 b20 b21 b22 s21 s22 untuk sebaran galat intra-subyek yang berekor paling panjang, yakni sebaran-t dengan db = 3 yang diasumsikan normal. Bias tersebut semakin mengecil dengan semakin besar derajat bebas. Namun untuk parameter lainnya sebaran galat intra- subyek nampaknya kurang berpengaruh terhadap bias. Kecenderungan yang sama juga terjadi pada frekuensi pengamatan longitudinal yang lebih sering m=9. Pada kondisi ini, selain parameter s21, s22, b21 dan b22, bias lebih mendekati nilai nol dibandingkan pada frekuensi pengamatan longitudinal yang jarang Gambar 4.27. Gambar 4.27. Grafik ARB penduga parameter model bersama dengan galat intra-subyek menyebar t-student dan normal diasumsikan menyebar normal, frekuensi pengamatan longitudinal = 9 Tabel 4.3. Nilai ARB penduga parameter model bersama dengan galat intra- subyek menyebar t-student dan normal diasumsikan menyebar normal m = 4 m = 9 Sebaran Normal db=3 db=4 db=5 Normal db=3 db=4 db=5 a11 1.05 19.13 11.79 7.56 -3.38 -5.72 -2.23 1.73 a12 12.05 19.38 23.21 20.43 -1.73 10.28 5.00 4.60 a22 5.70 9.01 8.37 8.08 -2.77 3.59 1.11 1.41 b10 -1.46 -2.78 -2.86 -4.83 -0.05 -5.09 -3.23 -2.54 b11 -3.74 -4.51 -8.63 -7.10 -0.24 -3.10 -3.44 -3.88 b20 -3.47 -4.24 -8.04 -6.79 -0.36 -3.44 -3.16 -3.40 b21 32.96 157.07 46.01 43.27 9.82 147.67 39.36 25.35 b22 -11.51 -48.62 -18.15 -16.42 -3.00 -50.87 -13.24 -8.62 s21 1.15 191.84 103.61 68.27 0.47 196.42 103.33 67.35 s22 -12.36 -27.09 -3.86 1.04 -15.7 -66.11 -21.11 -13.03 -100 -50 50 100 150 200 250 db=3 db=4 db=5 Normal A R B Sebaran galat intra-subyek a11 a12 a22 b10 b11 b20 b21 b22 s21 s22