Amanatpesan yaitu hal-hal yang ingin disampaikan penyair kepada pemba- ca lewat puisinya Alfiah, 2009:27. Waluyo 2002:30 mengatakan bahwa ama-
nat merupakan apa yang tersirat di balik kata-kata yang disusun dan juga berada di balik tema yang diungkapkan.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa a-
manat adalah makna yang tersirat yang disampaikan penyair melalui hasil puisi- nya.
2.1.6 Hakikat Media Pembelajaran
Dalam hakikat media pembelajaran dijabarkan menjadi pengertian media dan media dalam menulis puisi dengan model picture and picture
1. Pengertian Media
Agar materi pengajaran dapat diserap baik oleh siswa guru harus mengguna- kan media dalam proses pembelajarannya. Kata media berasal dari bahasa Latin
medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, ‟perantara‟, atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. Arsyad 2003:4 menyatakan bahwa media adalah alat yang me- nyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran. Heinich dkk. dalam
Arsyad 2003:4 mengemukakan istilah media sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Dari beberapa pendapat diatas dapat di-
simpulkan bahwa media adalah pe-rantara atau pengantar pesan dari sumber in- formasi kepada penerima pesan.
2. Pengertian Media Pembelajaran
Apabila media membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan ins- truksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut
media pengajaran atau media pembelajaran. Suatu proses pembelajaran bisa ter- laksana dengan efektif dan efisien apabila media pembelajaran yang dipakai sesu-
ai dengan materi pembelajaran, sehingga dapat menumbuhkan minat siswa dialog dan mental siswa. Sehingga terjadi pula komunikasi timbal balik antara media
penyalur pesan guru dengan siswa. Jadi pengertian media pembelajaran adalah penyalur pesan antara bahan ajar dalam proses pembelajaran berupa unsur pera-
latanperangkat keras hardware dan unsur pesan massage atau perangkat lunak software.
Depdiknas 2003 dalam Hairudin2007:7.3 media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep, prosedur tertentu agar lebih
konkritnyata, mudah dalam mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Gagne dan Brigs dikutip Arsyad 2003:4 menyatakan bahwa media pembelajaran
meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk mencapai materi pembelajaran. Kedudukan media pengajar sebagai alat bantu mengajar ada dalam komponen
metodologi pengajaran, sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh guru Sudjana, 2009:1
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelaja- ran adalah seperangkat alat bantubenda sederhana yang digunakan gurupendi-
dik untuk mempermudah menyampaikan informasi dalam situasi belajar menga- jar.
Gambar 2.1 : Bagan Media Pembelajaran Perangkat lunak software berupa informasibahan ajar yang akan disam-
paikan pada siswa sedangkan perangkat keras hardware adalah saranaperalatan yang digunakan untuk menyajikan pesanbahan ajar.
3. Jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran ada berba- gai jenis. Mulai dari media yang sederhana hingga media yang kompleks, rumit
dan mahal. Ada juga yang hanya dilihat dari segi merespons indra tertentu hingga perpaduan berbagai indra manusia.
Menurut Nana Sudjana dan Rivai 2009:3-4 media diklasifikasikan menjadi empat yaitu:
1. Media Grafis
Grafis sebagai media, dapat mengkomunikasikan fakta-fakta dan gagasan- gagasan secara luas dan kuat melalui perpaduan antara pengungkapan kata-kata
dan gambar. Pengungkapan itu bisa berbentuk diagram, sket, dan grafik. Kata- kata dan angka-angka dipergunakan sebagai judul dan penjelasan kepada grafik,
bagan, diagram, poster kartun dan komik. Sedangkat sket, lambang, dan bahkan foto dipergunakan pada media grafis untuk mengartikan fakta, pengertian dan ga-
gasan yang pada hakikatnya penyampai presentasi grafis. Jenis media grafis ter- diri atas bagan, diagram, grafik, poster, kartun, dan komik.
2. Media Tiga Dimensi
Software Perangkat lunak
Media pembelajaran
Hardware Perangkat keras
Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam pengajaran adalah model dan boneka. Model adalah tiruan tiga dimensional dari beberapa objek nyata yang
terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang, atau terlalu ruwet dibawa ke dalam kelas dan dipelajari siswa dalam wujud aslinya. Media ti-
ga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat solid model, model penampang, model susun, model kerja, mock-up dan diorama.
3. Media Proyeksi
Media proyeksi yaitu antara lainslide, film strips, film, pengunaan OHP, dan lain-lain.
Kalau kita mencari pengertian dan jenis media pembelajaran dari berbagai sumber yang lain tentunya masih banyak lagi. Yang penting dalam pembelajaran,
jenis media yang kita pakai sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran yang se- dang kita ajarkan.
Dalam pembelajaran menulis puisi ini digunakan media model picture and picture dengan media gambar sebagai media pembelajarannya. Dengan tujuan se-
telah siswa melakukan pengamatan terhadap model picture and picture dengan media gambar dapat muncul idegagasankreatifitasnya yang dituangkan dalam
bentuk puisi. 4.
Media Model Picture and Picture dengan Media Gambar Menurut Sadiman 2012dalam tulisannya, bahwa model pembelajaran
picture and picture adalah pembelajaran modern yang memiliki ciri Aktif, Ino- vatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Model apapun yang digunakan selalu mene-
kankan aktifnya peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif setiap
pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat peserta didik. Dan Kreatif, setiap pembelajarn harus menimbulkan minat
kepada peserta didik untuk menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan metoda, teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa
itu sendiri yang diperoleh dari proses pembelajaran. Model Picture and picture untuk kalangan SMA memang paling cocok un-
tuk pembelajaran tiga mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia,Bahasa Inggris,dan matematika, sedangkan di tingkat SD dan SMP hampir semua mata pelajaran da-
pat menggunakan model ini.Setiap model harus kita persiapkan dengan baik agar proses pembelajaran dapat berlangsung efektif, tanpa persiapan yang matang pem-
belajaran apapun akan menjadikan siswa menjadi jenuh. Model pun harus bergan- ti-ganti dalam beberapa pertemuan agar PBM tidak monoton.
Langkah-langkah dalam Model Pembelajaran Picture and Picture adalah se- bagai berikut:
1 Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
Di langkah ini guru diharapkan untuk menyampaikan apakah yang menjadi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian maka sis-
wa dapat mengukur sampai sejauh mana yang harus dikuasainya. Disamping itu guru juga harus menyampaikan indicator-indikator ketercapaian KD, sehingga
sampai dimana KKM yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh peserta didik. 2
Menyajikan materi sebagai pengantar. Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang sangat penting, dari sini
guru memberikan momentum permulaan pembelajaran. Kesuksesan dalam proses
pembelajaran dapat dimulai dari sini. Karena guru dapat memberikan motivasi yang menarik perhatian siswa yang selama ini belum siap. Dengan motivasi dan
teknik yang baik dalam pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari.
3 Guru menunjukkanmemperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan
dengan materi. Dalam proses penyajian materi, guru mengajar siswa ikut terlibat aktif da-
lam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukan oleh guru atau oleh temannya. Dengan Picture atau gambar kita akan menghemat ener-
gi kita dan siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Dalam per- kembangakan selanjutnya sebagai guru dapat memodifikasikan gambar atau me-
ngganti gambar dengan video atau demontrasi yang kegiatan tertentu. 4
Guru menunjukmemanggil siswa secara bergantian memasangmengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
Di langkah ini guru harus dapat melakukan inovasi, karena penunjukan se- cara langsung kadang kurang efektif dan siswa merasa terhukum. Salah satu cara
adalah dengan undian, sehingga siswa merasa memang harus menjalankan tugas yang harus diberikan.Gambar-gambar yang sudah ada diminta oleh siswa untuk
diurutan, dibuat, atau dimodifikasi. 5 Guru menanyakan alasandasar pemikiran urutan gambar tersebut.
Setelah itu ajaklah siswa menemukan rumus, tinggi, jalan cerita, atau tuntu- tan KD dengan indicator yang akan dicapai. Ajaklah sebanyak-banyaknya peran
siswa dan teman yang lain untuk membantu sehingga proses diskusi dalam PBM semakin menarik.
6 Dari alasanurutan gambar tersebut guru memulai menanamkan
konsepmateri sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Dalam proses diskusi dan pembacaan gambar ini guru harus memberikan
penekanan-penekanan pada hal ini dicapai dengan meminta siswa lain untuk me- ngulangi, menuliskan atau bentuk lain dengan tujuan siswa mengetahui bahwa hal
tersebut penting dalam pencapaian KD dan indikator yang telah ditetapkan. Pasti- kan bahwa siswa telah menguasai indikator yang telah ditetapkan.
7 Kesimpulanrangkuman
Di akhir pembelajaran, guru bersama siswa mengambil kesimpulan sebagai penguatan materi pelajaran. Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar seba-
gai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi factor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah
menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar. Atau jika di sekolah sudah menggunakan ICT
dalam menggunakan Power Point atau software yang lain. Menurut Istarani 2011:8 banyak ke-untungan yang diperoleh dari kegiatan mempelajari model
picture and picture dengan media gambar yang ada di lingkungan dalam proses belajar, antara lain:
1 Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru
menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi secara singkat ter- lebih dahulu.
2 Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan gambar-
gambar mengenai materi yang dipelajari. 3
Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada.
4 Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru menanyakan alasan
siswa mengurutkan gambar. 5
Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru
Namun ada pula beberapa kelemahan dan kekurangan yang sering terjadi dalam pelaksanaannya menurut Istarani 2011:8 misalnya:
1 Sulit menemukan gambar-gambar yang bagus dan berkulitas serta sesuai de-
ngan materi pelajaran. 2
Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan daya nalar atau kom- petensi siswa yang dimiliki.
3 Baik guru ataupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan gambar sebagai
bahan utama dalam membahas suatu materi pelajaran. 4
Tidak tersedianya dana khusus untuk menemukan atau mengadakan gambar- gambar yang diinginkan.
Oleh sebab itu di dalam kelas harus dioptimalkan media gambar dalam pe- ngajaran dan lebih dari itu dapat dijadikan sumber belajar bagi siswa. Agar peng-
gunaan model picture and picture dengan media gambar dapat sebagai media dan sumber belajar yang baik, hendaknya dipersiapkan secara seksama melalui tiga ta-
hap kegiatan, yakni tahap persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut. Dalam setiap
tahapan di atas hendaknya melibatkan guru dan siswa sehingga semua kegiatan belajar dan pemanfaatan lingkungan belajar menjadi tanggung jawab para siswa
itu sendiri.
2.1.7 Keterampilan Guru