Pengertian Stres Kerja Stres Kerja

11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Stres Kerja

2.1.1 Pengertian Stres Kerja

Stres kerja merupakan bagian dari stres kehidupan. Pekerjaan atau lingkungan sosial pekerjaan biasanya dapat mengakibatkan ketegangan pada manusia baik karena sebab-sebab yang rumit ataupun yang sederhana sehingga menyebabkan stres. Davis dan Newstrom 2005:195 mengatakan bahwa stress merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses pikiran dan kondisi fisik seseorang. Anoraga 2009:108 mendefinisikan stres kerja sebagai suatu bentuk tanggapan karyawan, baik secara fisik maupun mental, terhadap suatu perubahan di lingkungan kerjanya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam. Anoraga menambahkan bahwa stres kerja merupakan suatu persepsi dari karyawan akan adanya ancaman atau tantangan yang menggerakkan, menyiagakan atau membuat aktif dirinya. Karyawan dapat merasakan lingkungan kerjanya sebagai suatu ancaman atau tantangan. Mangkunegara 2004:93 menyatakan stres kerja merupakan perasaan yang menekan atau rasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaannya. Filippo 1994:270 mengemukakan bahwa stres kerja adalah hasil rendahnya kesesuaian antara individu dengan karakteristik lingkungannya. Stres 12 kerja terjadi apabila ada ketidaksesuaian antara kebutuhan-kebutuhan kemampuan atau ketrampilan, keinginan dan kepribadian dengan organisasi. Fincham dan Rhodes dalam Munandar, 2011:374 mengemukakan bahwa stres kerja yang meliputi gejala-gejala dan tanda-tanda faal, perilaku, psikologikal dan somatik, merupakan hasil dari kurang adanya kecocokan antara orang dalam arti kepribadiannya, bakatnya, dan kecakapannya dan lingkungannya yang mengakibatkan ketidakmampuannya untuk menghadapi berbagai tuntutan terhadap dirinya secara efektif. Setiap aspek dalam pekerjaan dapat menjadi pembangkit stres. Davis dan Newstrom 2005:198 mengemukakan bahwa setiap kondisi pekerjaan dapat menyebabkan stres, tergantung reaksi karyawan bagaimana menghadapinya. Beban kerja yang berlebihan dan desakan waktu dapat membuat karyawan tertekan dan menjadi stres. Karyawan dalam interaksinya dipekerjaan, dipengaruhi pula oleh hasil interaksi di tempat lain, di rumah, di sekolah, di perkumpulan, dan sebagainya Munandar, 2011: 380. Phillip dalam Rini, 2002, http:www.e-psikologi.com menyatakan bahwa seseorang dapat dikategorikan mengalami stres kerja jika: 1 Urusan stres yang dialami melibatkan juga pihak organisasi atau perusahaan tempat individu bekerja. Namun penyebabnya tidak hanya di dalam perusahaan, karena masalah rumah tangga yang terbawa ke pekerjaan dan masalah pekerjaan yang terbawa ke rumah dapat juga menjadi penyebab stres kerja. 2 Mengakibatkan dampak negatif bagi perusahaan dan juga individu. 13 3 Oleh karenanya diperlukan kerjasama antara kedua belah pihak untuk menyelesaikan persoalan stres tersebut. Sebenarnya stres kerja tidak selalu membuahkan hasil yang buruk dalam kehidupan manusia. Selye membedakan stres menjadi dua yaitu distress yang destruktif dan eustress yang merupakan kekuatan positif. Stres diperlukan untuk menghasilkan prestasi yang tinggi. Semakin tinggi dorongan untuk berprestasi, makin tinggi juga produktivitas dan efisiensinya. Demikian pula sebaliknya stres kerja dapat menimbulkan efek yang negatif. Stres dapat berkembang menjadikan tenaga kerja sakit, baik fisik maupun mental sehingga tidak dapat bekerja lagi secara optimal Munandar, 2011:371,374. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa stres kerja adalah suatu bentuk tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun mental, terhadap suatu perubahan di lingkungan kerja yang dipandang sebagai suatu ancaman terhadap kemampuan kerja, keseimbangan psikologis dan fisiologis seseorang sehingga menggerakkan, menyiagakan atau membuat aktif dirinya. Stres dalam penelitian ini merupakan distress yang dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap karyawan maupun organisasi.

2.1.2 Gejala-gejala Stres Kerja