14
merupakan penilaian yang mendalam, 3 mudah dilakukan di kelas atau di lingkungan sekolah, 4 menekankan pada kualitas produk atau kinerja dari pada
jawaban tunggal 5 dapat mengembangkan kekuatan dan penguasaan materi pembelajaran pada siswa, 6 menyediakan banyak cara yang memungkinkan
siswa dapat menunjukkan kemampuannya sebagai hasil belajar, dan 7 pemberian skor penilaian didasarkan pada esensi tugas. Selain karakteristik
tersebut, dalam penilaian autentik tampak: 1 menekankan pada pemahaman konsep dan pemecahan masalah, 2 siswa mengalami proses pembelajaran secara
bermakna dan memahami mata pelajaran dengan penalaran, 3 siswa secara aktif membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan awal.
Karakteristik tersebut, menunjukkan bahwa dalam penilaian autentik sejalan dengan pembelajaran kontekstual dan pendekatan konstruktivis.
Penilaian yang baik adalah penilaian yang dapat menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik baik dalam mengobservasi, menanya,
menalar, mencoba, dan membangun jejaring. Oleh karena itu perlu adanya penilaian seperti ini yang dapat memberikan informasi, menilai proses dan hasil
pembelajaran, serta relevan dengan pembelajaran, yaitu salah satunya penilaian autentik Wandansari Wahyuni, 2012: 45.
2.1.4 Model Penilaian Proses
Penilaian kinerja atau penilaian proses adalah proses pengumpulan data suatu individu secara nyata dengan suatu pengamatan secara sintetik Ardli et al.,
2012: 148. Penilaian kinerja merupakan proses dimana pendidik mengevaluasi dengan menilai prestasi kerja dari peserta didik Astuti, 2006: 26. Keterampilan
15
siswa yang dapat dinilai dengan penilaian kinerja ini meliputi keterampilan proses intelektual
keterampilan observasi,
berhipotesis, menerapkan
konsep, merencanakan serta melakukan penelitian, menyimpulkan sendiri dari konsep
yang sudah didapat, dan lain lagi. Bentuk dari penilaian kinerja meliputi penilaian klasikal, penilaian kinerja kelompok, penilaian kinerja personal.
Penilaian kinerja menggunakan lembar observasi, tidak menggunakan lembar soal dan kunci jawaban dalam mengamati dan menentukan nilai tetapi
menggunakan lembar pedoman penilaian berupa rubrik. Penjaminan kebenaran penilaian kinerja maka diperlukan suatu pengembangan tehadap kriteria pedoman
atau rubrik penilaian kinerja. Penilaian kinerja berbentuk lembar observasi, dengan melakukan pertimbangan terhadap prestasi siswa dengan penilaian yang
subjektif. Penggunaan alat evaluasi ini dengan membandingkan kinerja siswa dalam mencapai prestasi ataupun mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dicapai sebelumnya, hal ini dikemukan UPI sebagaimana dikutip oleh Ardli, et. al. 2012: 149.
Penilaian kinerja proses tidak hanya mengamati dan menilai pengetahuan siswa saja, namun menyeluruh sifatnya yaitu menilai sikap dan keterampilan
siswa. Penilaian proses atau penilaian kinerja lebih menuntut siswa untuk memperlihatkan aktivitas dan keterampilan kinerja mereka. Penilaian proses ini
menilai semua yang dilakukan siswa ketika pembelajaran dimulai sampai berakhirnya pembelajaran. Sehingga siswa dituntut untuk aktif dan terampil
dalam setiap pembelajaran. Penilaian seperti ini ditujukan untuk mengumpulkan informasi mengenai kemampuan siswa diberbagai kompetensi. Hal ini merupakan
16
bagian integral dari ajaran dan proses belajar. Tujuan pendidikan sendiri adalah untuk menghasilkan atau memfasilitasi perubahan peserta didik McColskey
O’Sullivan, 2000: 1. Penilaian proses juga dapat dijadikan sebagai dasar evaluasi siswa dan
memperbaiki proses pembelajaran. Setiadi 2006 menerangkan bahwa penilaian kinerja memiliki beberapa karakteristik dasar, yaitu :
1 Peserta tes diminta untuk menunjukkan kemampuannya dalam
mengkreasikan suatu produk atau terlibat dalam suatu kegiatan 2
Produk dari penilaian kinerja menjadi pengamatan utama dibandingkan dengan perbuatannya.
Penilaian kinerja terdiri dari tiga langkah, yaitu langkah yang pertama adalah mendefinisikan kegiatan yang akan dinilai, yang kedua adalah menilai
kinerja dari siswa selama proses pembelajaran berlangsung, ketiga adalah memberikan review terhadap kinerja siswa selama proses pembelajaran
berlangsung Astuti, 2006: 27. Penilaian terhadap kinerja siswa dilakukan melalu tiga pengamatan, yaitu : 1 siswa mengamati dengan melakukan pengamatan
informal, pengamatan terstruktur, dan narasi, 2 siswa bertanya, pengamatan yang dilakukan dengan wawancara dan self assessment, 3 melihat kerja siswa,
yaitu dengan
pertanyaan terbuka-berakhir,
tes kinerjatugas,
jurnal, proyekpresentasi, dan portofolio
McColskey O’Sullivan, 2000: 13-14. Penilaian proses sangat berguna bagi guru yaitu dapat menilai hasil belajar siswa,
perkembangan siswa, membentuk kriteria-kriteria dalam penilaian sehingga dapat
17
meminimalisir kesalahan-kesalahan dalam menentukan ketrampilan dan aktivitas serta karakteristik siswa.
Proses penilaian proses yang berorientasi pada keterampilan laboratorium dan aktivitas siswa di kelas merupakan pengembangan yang baru dan akan efektif
jika diterapkan, karena pada pelaksanaan penilaian proses ini aspek yang dinilai adalah sikap dan keterampilan siswa sebagai hasil dari proses sains siswa.
Penilaian proses dilakukan dengan menilai aktivitas sebagai hasil dari keaktifan siswa di kelas dan keterampilan laboratorium siswa yang lebih detail. Penilaian
proses dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, jadi selama proses pembelajaran berlangsung dapat diketahui faktor yang mempengaruhi cara belajar
siswa dan prestasi belajar siswa.
2.1.5 Keterampilan Laboratorium