MODEL PENILAIAN PROSES UNTUK AKTIVITAS SISWA DIKELAS
194
B. PROSEDUR PRAKTIKUM TITRASI ASAM-BASA
1. Tujuan Percobaan
a. Menentukan konsentrasi dari asam cuka
b. Menentukan kadar asam cuka dengan larutan NaOH
2. Landasan Teori
Titrasi merupakan metode analisis kuantitatif untuk menentukan konsentrasi asam atau basa dengan menggunakan larutan standar. Larutan
yang sudah diketahui konsentrasinya dengan teliti disebut larutan standar. Dua larutan standar, yaitu larutan standar primer yang sudah diketahui
konsentrasinya secara pasti dan larutan standar sekunder larutan yang perlu distandarisasi terlebih dahulu agar dapat digunakan sebagai titer.
Asidimetri dan alkalimetri adalah salah satu cara analisis kuantitatif volumetrik berdasarkan reaksi asam-basa secara titrasi. Asidimetri adalah
pengukuran konsentrasi basa dengan menggunakan larutan baku asam, sedangkan alkalimetri adalah pengukuran konsentrasi asam dengan larutan
baku basa. Beberapa jenis titrasi yang sering dilakukan diantaranya: titrasi asam kuat dengan basa kuat, titrasi asam kuat dengan basa lemah, titrasi basa
lemah dengan asam kuat, dan titrasi asam lemah dengan basa lemah. Titrasi asam kuat dengan basa kuat, seperti contohnya titrasi larutan
HCl di dalam erlenmeyer dengan NaOH di dalam buret, reaksi : HCl
aq
+ NaOH
aq
NaCl
aq
+ H
2
O
l
Titrasi asam lemah dengan basa kuat, seperti contohnya titrasi CH
3
COOH di dalam erlenmeyer dengan NaOH di dalam buret, reaksi:
CH
3
COOH
aq
+ NaOH
aq
CH
3
COONa
aq
+ H
2
O
l
Titrasi basa lemah dengan asam kuat, seperti contohnya titrasi NH
3
di dalam erlenmeyer dengan HCl di dalam buret, reaksi :
NH
3aq
+ HClaq NH
4
Cl
aq
Titrasi asam lemah dengan basa lemah, atau sebaliknya tidak dianjurkan karena reaksinya berlangsung lambat dan tidak tuntas.
Zat yang akan ditentukan k
adarnya disebut sebagai “analit” dan diletakan di dalam erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui
konsentrasinya disebut sebagai “titer” dan diletakkan di dalam buret. Baik titer maupun analit biasanya berupa larutan. Pemilihan indikator tergantung
dari jenis titrasinya.
MODEL PENILAIAN PROSES UNTUK AKTIVITAS SISWA DIKELAS
195 Prosedur analisis pada titrasi asam-basa ini adalah dengan titrasi
volumetri, yaitu mengukur volume dari suatu asam atau basa yang bereaksi. Penambahan larutan standar dilakukan sampai mencapai titik ekivalen, yakni
titik dimana asam dan basa habis bereaksi. Titik ekivalen dapat di tentukan dengan menggunakan suatu indikator. Titik dimana perubahan warna
indikator terjadi disebut titik akhir titrasi. Pada titrasi asam-basa berlaku rumus sebagai berikut:
Keterangan : N
1
= Normalitas asam V
1
= Volume asam N
2
= Normalitas basa V
2
= Volume basa
Kadar suatu larutan dapat diketahui dengan molaritas larutan tersebut yang telah dicari.
3. Alat dan Bahan