Aktivitas Siswa Landasan Teori

21 autentik. Penilaian autentik yang digunakan disini adalah penilaian proses dimana setiap kegiatan praktikum siswa dinilai dan diukur kemampuan siswa dalam bereksperimen. Penilaian keterampilan laboratorium dilakukan pada awal, tengah, dan akhir praktikum. Pengembangan penilaian proses aspek keterampilan laboratorium dalam penelitian ini adalah memodifikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Nugroho 2009, Darsono 2000, dan Leighbody 1968 dengan hasil pengembangan peneliti yang meliputi perangcangan kegiatan praktikum membuat alur kerja atau pelaksanaan praktikum, persiapan kegitan praktikum persiapan individu, menyiapkan alat, dan bahan, pengaturan alat penggunaan alat dan bahan praktikum penggunaan bahan, mengamati mengamati hasil percobaan, berkomunikasi sikap selama proses kegiatan praktikum, mengolah data pengolahan hasil praktikum, kedisiplinan dan tanggungjawab perlakuan terhadap alat, perlakuan terhadap bahan, dan kebersihan siri serta tempat kerja.

2.1.6 Aktivitas Siswa

Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI menerangkan bahwa aktivitas adalah kegiatan, keaktifan, kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan di setiap bagian sistem. Aktivitas belajar merupakan aktivitas fisik maupun mental Sardiman, 2007: 100. Selama proses pembelajaran berlangsung kedua aktivitas tersebut harus terkait, sehingga akan menghasilkan aktivitas belajar yang optimal. Usman 2000: 26-27 mengatakan bahwa aktivitas belajar adalah aktivitas rohani dan jasmani yang mencakup aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas mendengarkan, aktivitas gerak dan aktivitas menulis. Silberman 2000: 3-4 menggambarkan belajar aktif memberikan gambaran tingkatan aktivitas belajar 22 yaitu 1 apabila saya dengar saya lupa, 2 apabila saya lihat saya ingat sedikit, 3 apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau diskusikan saya mulai paham 4 apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan lakukan saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan, 5 apa yang saya ajarkan kepada orang lain saya kuasai. Belajar dengan melakukan aktivitas lebih banyak memberikan hasil bagi siswa, sebab kesan yang disimpan oleh siswa lebih lama terhadap penguasaan materi Djamarah, 2000: 67. Aktivitas belajar yang positif pada diri siswa apabila terdapat interaksi antara situasi stimulus dengan isi memori, sehingga perilaku siswa berubah dari sebelum dan sesudah adanya situasi stimulus tersebut. Siswa dituntut untuk aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa harus mendengarkan, memperhatikan dan mencerna pembelajaran yang diberikan guru, dimungkinkan siswa akan memberikan timbal balik kepada guru berupa pertanyaan, gagasan pikiran, perasaan, keinginannya, sehingga dapat terjadi situasi pembelajaran yang aktif. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran meliputi aspek visual, oral, listening, writing, motor, mental dan emotional activities, yaitu: 1 Visual Activities, seperti membaca, memperhatikan gambar, memperhatikan demonstrasi orang lain 2 Oral Activities, seperti mengatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi interupsi 3 Listening Activities, seperti mendengarkan : uraian, percakapan, diskusi, pidato 23 4 Writing Activities, seperti menulis : cerita, karangan, laporan, tes, angket, menyalin. 5 Drawing Activities, seperti membuat : grafik, peta, diagram 6 Motor Activities, seperti : melakukan percobaan, membuat konstruksi model, mereparasi 7 Mental Activities, seperti : menanggapi, mengingat, memecahkan masalah, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan 8 Emotional Activities, seperti : menaruh minat, merasa bosan, berani, gembira, gugup, dan senang. Sardiman, 2007: 101 Ada beberapa macam aktivitas belajar yang dapat dilakukan oleh siswa dalam beberapa situasi yaitu 1 mendengar, 2 memandang, 3 meraba dan mencicipi, 4 menulis atau mencatat, 5 membaca, 6 membuat ringkasan, 7 mengamati tabel, diagram dan bagan 8 menyusun kertas kerja, 9 mengingat, 10 berpikir, 11 latihan atau praktik. Aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap daya ingat siswa. Magnesen sebagaimana dikutip oleh Anni 2004: 85, ingatan yang diperoleh dari belajar melalui membaca sebesar 20, mendengar sebesar 30, melihat sebesar 40, mengucap sebesar 50, melakukan sebesar 60 dan gabungan dari melihat, megucapkan, mendengar, dan melakukan sebesar 90. Kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan respon dari siswa terhadap materi dan cara mengajar pendidik. Suasana belajar-mengajar yang baik dimana setiap siswa dapat aktif mendengarkan, bertanya, menjawab pertanyaan, mengamati, menulis, dan 24 membaca harus direncanakan dan dilaksanakan secara sistematik dapat membantu peningkatan kemampuan siswa. Selama proses pembelajaran masih berlangsung hendaknya guru harus memperhatikan beberapa prinsip, seperti stimulus, perhatian dan motivasi, respon yang dipelajari, penguatan, pemakaian dan pemindahan sehingga siswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan optimal. Aktivitas siswa di dalam kelas sebagai respon baik terhadap pembelajaran diamati pada saat prapembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, evaluasi diakhir pembelajaran. Prapembelajaran ini berupa kehadiran dan persiapan. Kegiatan inti pembelajaran berupa perhatian, semangat, pertanyaan dari siswa, dan tanggapan siswa. Kegiatan pada akhir pembelajaran evaluasi dilakukan dengan pemberian tugas-tugas sebagai aktivitas yaitu siswa mampu menyelesaikan tugas tersebut. Aspek-aspek yang dinilai dalam penilaian proses ini adalah ativitas siswa di kelas berupa keaktifan siswa dan indikator yang dinilai adalah hasil dari pengembangan penelitian yang dilakukan oleh Usman 2000: 26-27 dan Sardiman 2007: 101. Pengembangan model penilaian proses yang mengacu pada Sardiman tidak mengikutsertakan point motor activities dikarenakan pada poin ini sudah dikembangkan lembar penilaian lain yang berupa model penilaian proses untuk mengukur keterampilan laboratorium siswa.

2.1.7 Keefektifan Model Penilaian Proses

Dokumen yang terkait

BAGAIMANA MENGUKUR AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN?

0 3 15

Model Ikol: Inovasi Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa

0 3 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Pemahaman Konsep Matematika (PTK Pada Siswa Kel

0 2 16

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI PADA MATERI HIDROKARBON.

5 16 45

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN OTENTIK UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PEMBELAJARAN TERMOKIMIA.

4 34 35

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN TES OBJEKTIF PILIHAN GANDA UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN MATERI AJAR GERAK LURUS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA.

0 0 2

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN OTENTIK UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PEMBELAJARAN TERMOKIMIA - repository UPI T KIM 1005125 Title

0 0 3

INSTRUMEN PENILAIAN TWO-TIER TEST ASPEK PENGETAHUAN UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) PADA PEMBELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SMA MA KELAS XI | Akbar Wulandari | Jurnal Pendidikan Kimia 6638 14163 1 PB

1 1 9

INSTRUMEN PENILAIAN TWO-TIER TEST ASPEK PENGETAHUAN UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) PADA PEMBELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SMA MA KELAS X | Wardani | Jurnal Pendidikan Kimia 6639 14164 1 PB

0 0 7

PENGEMBANGAN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERBASIS KELAS PADA PEMBELAJARAN KIMIA

1 4 6