2.1.3.5.3. proses pengoperasian flashcard dalam pembelajaran
Setelah melakukan empat langkah persiapan, maka proses pembelajaran dan pengajaran menggunakan media siap dimulai. Langkah-langkahnya sebagai
berikut: 1 kartu-kartu disusun dipegang setinggi dada menghadap ke siswa; 2 mencabut satu per satu kartu setelah guru selesai menerangkan; 3 membagi
kartu-kartu yang telah diterangkan kepada siswa. Siswa diminta mengamati kartu secara bergantian; 4 jika sajian menggunakan jenis atau cara permainan,
kreatifitas guru diperlukan untuk mendapatkan proses pengajaran yang menarik sambil bermain flashcard.
Menurut Indriana 2011: 69 kelebihan dari media flashcard sebagai berikut: 1 mudah dibawa kemana-mana karena seukuran postcard; 2 praktis dalam
membuat dan menggunakannya; 3 gampang diingat karena kartu bergambar sangat menarik perhatian merangsang otak untuk lebih lama mengingat pesan; 4
sangat menyenangkan digunakan sebagai media pembelajaran, bahkan bisa digunakan dalam bentuk permainan.
2.1.4. Teori belajar yang mendasari pembelajaran menggunakan Model Pair
check berbantuan flashcard
Model Pair check merupakan metode berkelompok antar dua orang atau berpasangan yang dipopulerkan oleh Spencer Kagan pada 1990. Model ini
dikembangkan dari teori belajar konstruktivisme yang didasari oleh teori belajar Piaget. Adapun pejelasan teori-teori tersebut adalah sebagai berikut.
2.1.4.1. Teori Belajar Konstruktivisme
Menurut Trianto 2011: 13 dalam teori konstruktivis siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek
informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan dalam
benaknya . Rifa‟i dan Anni 2011: 137 menyebutkan bahwa inti sari teori
kontruktivisme adalah bahwa siswa harus menemukan dan mentransformasikan informasi kompleks ke dalam dirinya sendiri. Teori ini memandang siswa sebagai
individu yang selalu memeriksa informasi baru yang berlawanan dengan prinsip- prinsip yang telah ada dan merevisi prinsip-prinsip tersebut apabila dianggap
sudah tidak dapat digunakan lagi. Hal ini memberikan implikasi bahwa siswa harus terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Teori ini sejalan dengan model pair check karena dalam penerapan model pair check, siswa dituntut untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini
ditunjukkan dengan keterlibatan siswa ketika menjalankan tugas sesuai perannya. 2.1.4.2.
Teori Perkembangan Kognitif Piaget Piaget dalam Trianto, 2011: 14 yakin bahwa pengalaman-pengalaman fisik
dan manipulasi lingkungan penting bagi terjadinya perubahan perkembangan. Sementara itu bahwa interaksi sosial dengan teman sebaya, khususnya
berargumentasi dan berdiskusi membantu memperjelas pemikiran itu menjadi logis Nur dalam Trianto, 2011. Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget
dalam pembelajaran adalah:
1. bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu
guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak.
2. anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan
dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.
3. bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
4. berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
5. di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan
diskusi dengan teman-temanya. Berdasarkan paparan di atas teori pembelajaran kognitif Piaget sesuai
dengan Model Pair check karena dalam proses pembelajaran anak diajak untuk berfikir sesuai dengan usianya dan diberi keleluasaan untuk berfikir dan mencoba
dengan melakukan interaksi bersama timnys untuk mendiskusikan permasalahan yang diberikan.
2.1.5. Penerapan Model Pair check berbantuan Flashcard dalam