Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan di kelas VIB SDN Jetis 1 Yogyakarta. Dalam
penelitian ini, peneliti menekankan pada peningkatan kemampuan membaca siswa dengan menerapkan model pair check.
e.
Jurnal Internasional oleh Pamukkale pada tahun 2008 dengan judul “Effects of
Cooperative Learning Method of Pairs Check Technique on Reading Comprehension”. The results of this study showed that cooperative learning
method of pairs check technique increased students‟ reading comprehension in the Turkish course hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe pair check meningkatkan pemahaman membaca dalam mata pelajaran bahasa Turki.
Dari kajian empiris tersebut didapatkan informasi bahwa penerapan pembelajaran dengan model p
air check maupun media flashcard dapat
meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa. Hal ini memacu penelitian serupa dengan memadukan penerapan model
pair check dengan media
flashcard demi menguatkan hasil temuan yang telah ada. Oleh karena itu peneliti menerapkan model
Pair check berbantuan media flashcard untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran IPS pada siswa kelas IVB SD Negeri Wonosari 02 Kota Semarang.
2.3. KERANGKA BERPIKIR
Ilmu pengetahuan sosial adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari
berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan. Pengetahuan sosial telah ada pada masing-masing individu namun, hal itu belum cukup karena kehidupan
bermasyarakat beserta persoalannya semakin berkembang. Dengan demikian, pendidikan IPS menjadi sebuah tuntutan yang tidak dapat diabaikan pada
pendidikan formal. Pendidikan IPS penting diberikan kepada siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, karena dapat membekali siswa dengan
pengetahuan sosial, keterampilan sosial dan intelektual dalam membina perhatian serta kepedulian sosial sebagai warga negara Indonesia yang bertanggungjawab
merealisasikan tujuan nasional. Namun dalam mencapai tujuan mata pelajaran IPS, guru belum optimal
dalam mengelola kelas sehingga aktivitas siswa kurang terkelola dengan baik. Hal tersebut mengakibatkan hasil belajar siswa kurang maksimal. Dengan demikian,
salah satu tantangan yang harus dihadapi guru ialah kemampuan guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran dan lebih menekankan pada aktivitas siswa, bukan pada aktivitas guru.
Permasalahan yang terjadi di SDN Wonosari 02 yaitu pembelajaran IPS masih belum berkualitas karena beberapa kendala. Guru belum memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dan memberi penilaian terhadap pekerjaan siswa lain sehingga kemandirian dan tanggungjawab siswa belum
terlihat dalam menyelesaikan persoalan. Selain itu, guru belum menggunakan media yang inovatif sehingga siswa belum memperoleh pembelajaran yang
bermakna.
Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dalam tema selalu berhemat energi KD 3.5 di kelas IVB SDN Wonosari 02 Kota Semarang menunjukkan
bahwa siswa masih berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang telah ditentukan sekolah yaitu 65. Pada muatan pelajaran IPS diperoleh nilai dari
38 siswa di kelas IVB SDN Wonosari 02 Kota Semarang hanya 13 siswa 34,21 yang dapat mencapai KKM, sedangkan 25 siswa 65,79 lainnya tidak
tuntas. Dari data hasil belajar tersebut, maka perlu diadakan perbaikan kualitas pembelajaran IPS.
Dalam penelitian ini, peneliti bersama guru mitra memutuskan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS melalui model pair check berbantuan
media flashcard. Peneliti memilih model pair check karena kelebihan dari model pair check yaitu dapat melatih kemandirian dan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan persoalan. Selain itu, melatih tanggung jawab sosial siswa, kerjasama, dan kemampuan memberi penilaian kepada siswa lain. Penerapan
model pembelajaran akan terlaksana secara maksimal apabila didukung dengan media pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media
flashcard. Flashcard adalah media pembelajaran berbentuk kartu bergambar yang disajikan dengan keterangan pada bagian belakangnya. Dengan adanya media
flashcard, pembelajaran akan lebih menyenangkan sehingga diharapkan dengan kegiatan tersebut guru dapat memberikan pembelajaran yang bermakna untuk
siswa.
Pemecahan masalah yang ditetapkan peneliti dan guru mitra yaitu dengan menggunakan model pair check berbantuan media flashcard. Adapun bagan alur
kerangka berfikir adalah:
Bagan 2.1 Bagan kerangka berpikir
KONDISI AWAL PEMBELAJARAN
IPS
1. Guru belum memberikan kesempatan kepada siswa
untuk memberikan penilaian kepada siswa lain. 2.
Siswa belum bertanggungjawab dan mandiri dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan.
3. Hasil belajar IPS siswa rendah, hanya 13 siswa
atau 34,21 yang dapat mencapai KKM.
PELAKSANAAN TINDAKAN
PEMBELAJARAN IPS
1.
Guru menyampaikan
konsep mengenai
perkembangan teknologi.
2.
Siswa dan guru melakukan tanya jawab melalui media flashcard. Kartu dipegang setinggi dada
agar siswa dapat melihat gambar yang terdapat pada kartu.
3.
Siswa dibagi ke dalam 9 tim. Setiap tim terdiri dari empat siswa. Dalam satu tim ada dua pasang.
Setiap pasangan dalam satu tim dibebani masing- masing satu peran yang berbeda yaitu partner dan
pelatih.
4.
Partner bertugas menjawab soal dan pelatih bertugas membacakan soal serta mengecek
jawaban dari partner.
5.
Setelah pelatih selesai mengecek jawaban, siswa saling bertukar peran dan melaksanakan tugas yang
sama.
6.
Setiap pasangan kembali ke tim awal untuk mencocokkan jawaban satu sama lain dan
mempresentasikan hasil diskusi.
7.
Guru membimbing dan memberikan arahan atas jawaban dari berbagai soal.
8.
Guru memberikan reward.
9.
Guru memberikan soal evaluasi.
KONDISI AKHIR PEMBELAJARAN
IPS
1. Keterampilan guru meningkat minimal mencapai
kategori baik
27,5 ≤ skor 35,75.
2. Aktivitas siswa meningkat minimal mencapai
kategori baik
20 ≤ skor 26.
3. Hasil belajar IPS meningkat yaitu ≥ 65 dan
ketuntasan klasikal sampai 75.
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN