a. sesuatu yang menjadi penekanan dalam media pembelajaran adalah
keperagaan, yang berasal dari k ata dasar “raga”. Sedangkan kata raga berarti
sesuatu yang dapat diindra, yakni dapat diraba, dilihat, didengar, dan diamati. Namun yang menjadi komponen utama indra adalah penglihatan dan
pendengaran. b.
media pembelajar merupakan bentuk komunikasi guru dan murid. c.
media pembelajaran merupakan alat bantu utama dalam mengajar di dalam kelas atau luar kelas.
d. media pembelajaran itu erat kaitannya dengan metode mengajar.
Lebih lanjut, menurut Hamdani 2011: 254-255 terdapat tiga ciri media yang merupakan petunjuk penggunaan media, yaitu:
a. ciri fiksatif fixitive property menggambarkan kemampuan media dalam
merekam, menyimpan, melestarikan, dan mengkonstruksi suatu peristiwa atau objek.
b. ciri manipulasi manipulative property menggambarkan bahwa media harus
mampu memanipulasi atau mengubah suatu objek. c.
ciri distributif distributive property menggambarkan bahwa media menggunkan suatu objek atau kejadian yang ditransformasikan melalui ruang,
dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada jumlah besar siswa serta stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.
2.1.3.2. Fungsi media pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, media mempunyai fungsi sebagai pembawa informasi dari guru kepada siswa. Menurut Indriana 2011: 47-48 fungsi media
pembelajaran yaitu : 1 pesan pembelajaran dapat lebih mencapai standar; 2 pembelajaran bisa menjadi lebih menarik; 3 pembelajaran menjadi lebih
interaktif; 4 dengan menerapkan teori belajar, waktu pelaksanaan pembelajaran dapat dipersingkat; 5 kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan; 6 proses
pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan dimana pun diperlukan; 7 sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat
ditingkatkan; 8 peran guru berubah ke arah yang lebih positif. Menurut Anitah 2009: 6.10 fungsi dari media pembelajaran sebagai
berikut: 1 membuat konkret konsep-konsep yang abstrak; 2 menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan
belajar; 3 menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil; 4 memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat dan lambat.
2.1.3.3. Landasan penggunaan media pembelajaran
Menurut Bruner dalam Gunawan, 2011: 10 terdapat tiga tingkatan utama modus pembelajaran yaitu: pengalaman langsung evactive, pengalaman
pictorialgambar iconic, dan pengalaman abstrak symbolic. Ketiga pengalaman ini saling berinteraksi dalam upaya memperoleh pengalaman pengetahuan, sikap,
dan keterampilan. Tingkatan pengalaman pemerolehan hasil belajar digambarkan oleh Dale 1969 sebagai suatu proses komunikasi. Dale menyimpulkan bahwa
semakin bawah menunjukkan pengetahuan yang diperoleh semakin besar. Berikut ini adalah kerucut pengalaman Edgar Dale
dalam Daryanto, 2011: 13
:
Abstrak
Konkret
Dasar pengembangan kerucut di atas bukan tingkat kesulitan, melainkan tingkat keabstrakan jumlah jenis indera yang turut serta selama penerimaan isi
pembelajaran atau pesan. Pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh dan paling bermakna mengenai informasi dan gagasan yang terkandung
dalam pengalaman. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media berpengaruh terhadap perkembangan tingkat belajar siswa.
2.1.3.4. Macam-macam media pembelajaran