Peran Ibu Bagi Perkembangan Anak

keberadaannya telah mendapat respon yang memadai dan terjalin relasi yang hangat dan penuh kasih sayang dengan keluarga terutama ibu. Stresor yang mengenai anggota keluarga akan berdampak pada seluruh anggota keluarga terutama antara ibu dan anak, akan lebih buruk lagi dampaknya jika yang mengalami stressor adalah ibu. Balint dalam Arif,2006:10 menggambarkan keadaan anak yang mengalami gangguan dalam matriks relasinya dengan ibu, bagaikan orang yang tiba-tiba kehilangan udara. Potensial self anak hanya dapat berkembang di alam ruang psikologis yang tercipta antara ibu dan dirinya. Bilamana ruang psikologis tersebut mengalami gangguan maka anak akan bereaksi secara defensif dengan mengembangkan false self yang bersifat protektif dan menyimpan atau me-repress true self. Seseorang yang hidup dengan false self akan merasa terasing dengan dirinya sendiri dan tidak dapat membina kebersamaan dengan orang lain. Orang tua terutama ibu memiliki peran dalam pembentukan Potensial self anak melalui ruang psikologis holding environment dan relasi mendalam centered relating agar anak memiliki true self sehingga anak dapat berkembang dengan baik dan menjadi pribadi yang matang. Namun jika keluarga tidak mampu memberikan ruang psikologis holding environment dan relasi mendalam centered relating akan mengakibatkan gangguan pada fungsi sosial anak yang berpotensi terhadap defisit sosial yang amat besar.

2.5 Dinamika Alur Penelitian

Perkembangan seorang anak sendiri tidak terjadi secara begitu saja oleh dirinya sendiri namun dibentuk oleh lingkungan tempat anak tinggal. Faktor-faktor yang mempengaruhi yang mempengaruhi proses perkembangan dipengaruhi oleh faktor bawaan nature dan lingkungan nurture. Nature mewakili warisan biologis seseorang, sedangkan nurture pada lingkungannya. Begitupun dengan perkembangan seorang anak tidak hanya dipengaruhi oleh faktor nature belaka akan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor nurture yang berasal oleh lingkungannya. Pada anak dengan ibu mengalami gangguan jiwa terutama skizofrenia mengalami relasi yang kurang baik dengan anggota keluarganya. Hal ini terjadi karena kurangnya ruang psikologis dan relasi mendalam antara anak dengan ibu yang kurang dapat terjalin akibat gangguan jiwa yang dideritanya. Ketidak berfungsian peran ibu dalam perkembangan anak akan menimbulkan permasalahan sehingga anak akan mengalami ketidak matangan dalam beberapa aspek perkembangannya. Setiap perkembangan memiliki laju yang sama namun dengan pencapaian yang berbeda pada setiap anak. Domain perkembangan yang utama adalah perkembangan fisik, perkembangan kognitif dan perkembangan psikososial. Aspek-aspek perkembangan tersebut saling berkesinambungan antara satu dengan yang lainnya. Perkembangan psikososial dapat berdampak pada kognitif dan fungsi fisik begitupun sebaliknya. Hambatan dalam pencapaian satu aspek dapat mempengaruhi aspek yang lainnya. Dampak dari kegagalan pencapaian penguasaan tugas perkembangan sendiri adalah ketidakmatangan secara sosial sehingga pencapaian perkembangan seorang anak merupakan hal yang sangat penting bagi anak. Dinamika alur pemikiran peneliti, tentang gambaran perkembangan anak yang memiliki gangguan jiwa adalah sebagai berikut :