Keabsahan Data GAMBARAN PERKEMBANGAN PADA ANAK YANG MEMILIKI IBU MENDERITA GANGGUAN JIWA

kedalaman Moleong, 2010:332. Keabsahan data dengan teknik ketekunak pengamatan menuntut peneliti untuk mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan. 3.7.3 Teknik Triangulasi Menurut Meloeng 2010 : 330 triangulasi diguanakan untuk melakukan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang dihasilkan dari penelitian. Penelitian ini menggunakan 3 jenis triangulasi, yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu. Triangulasi sumber digunakan untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, peneliti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbedaPatton dalam Moleong, 2010:330. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda sertaa triangulasi waktu dengan pengecekan dengan wawancara atau observasi atau teknik lain dalam waktu yang berbeda Sugiyono, 2009 : 274. Teknik triangulasi adalah cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan dalam konstruksi kenyataan yang dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa anak yang memiliki ibu menderita gangguan jiwa memiliki capaian perkembangan yang lebih lambat dari anak yang memiliki keluarga harmonis. Anak yang memiliki ibu menderita gangguan jiwa cenderung mengalami lebih banyak hambatan dalam memenuhi tugas perkembangannya hal ini terjadi karena anak tidak memiliki kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan atau tidak ada bimbingan untuk dapat menguasainya sehingga mengalami kemunduran dalam berbagai aspek perkembangan. Kurang tercapainya tugas perkembangan pada SN membuatnya memiliki beberapa permasalahan dalam perkembangan permasalahan tersebut adalah ketidak mampuan merawat diri secara mandiri, kemampuan kognitif yang rendah, SN memiliki intelegensi dan prestasi belajar yang rendah disekolah, Perkembangan bahasa anak tidak sesuai norma sosial yang berlaku dimasyarakat sehingga anak kurang dapat berkomunikasi dengan baik sesuai norma yang berlaku dimasyarakat, SN masih dalam tahap perkembangan moral Prakonvensional, Dampak psikososial pada anak dalah rejected children, sosial withdrawl, kesepian, kurangnya kontrol emosi, perasaan bersalah karena menjadi penyebab ibu menderita gangguan jiwa, putus asa dan cemas terhadap masa depannya, takut disakiti oleh ibunya, self esteem yang rendah dan kurangnya rasa percaya diri. 112 Anak yang memiliki ibu menderita gangguan jiwa akan menimbulkan masalah seperti ketidakpatuhan, impulsif, rendahnya kompetensi sosial, penurunan aktivitas otak frontal yang akan menurunkan dan ketertarikan pada kejadian eksternal serta reaksi emosional yang lebih tinggi dalam merespon kejadian yang merangsang emosi. SN memiliki permasalahan perkembangan yang sesuai dengan teori yang dikemukakakn oleh Brooks. Akan tetapi SN tidak mengalami penurunan aktivitas frontal yang menurunkan ketertarikam terhadap kejadian eksternal, SN merupakan merupakan anak yang sangat sensitif, mudah tersinggung dan pemarah. Interaksi yang kurang wajar dan kurang harmonis didalam keluarga menghambat perkembangan anak. Perkembangan yang kurang optimal pada anak terjadi karena anak kurang mendapatkan kesempatan untuk mempelajari tugas- tugas perkembangan. Hal ini terjadi karena keluarga tidak dapat membimbing anak untuk menguasainya.

5.2 Saran

5.2.1 Kepada Narasumber Penelitian Hendaknya narasumber dapat melakukan interaksi sosial dengan lingkungannya, tidak menganggap bahwa memiliki orangtua menderita gangguan jiwa adalah sebuah aib bagi dirinya namun justru sebagai motivasi untuk dapat hidup lebih baik. Narasumber diharapkan dapat membuka diri dengan keberadaan dirinya sehingga ia dapat diterima oleh lingkungan sebayanya. 5.2.2 Kepada Keluarga