52
dari penipuan. Hal ini juga yang menjadi kriteria dari akad yang mengandung penipuan itu.
Dalam ilmu hukum, penipuan ini dikenal dengan misrepresentation yaitu dimana terjadi ketidaksesuaian diakibatkan terjadinya pemahaman yang keliru dari
pihak yang menerima penawaran representee akibat penyampaian atau penyajian fakta yang keliru dari pihak yang memberi penawaran perihal informasi melalui
representasi yang diminta lawannya bernegoisasi.
81
Sedangkan dapat kita lihat bahwa suatu akad perjanjian dalam hukum Islam memiliki asas-asas yang terdiri dari
82
:
1. Asas Ibahah Mabda’ al-ibhah
Asas Ibahah adalah asas umum hukum Islam dalam bidang muamalat secara umum. Asas ini dirumuskan dalam adagium “Pada asasnya segala sesuatu itu
boleh dilakukan sampai ada dalil yang melarangnya”. Asas ini merupakan kebalikan dari asas yang berlaku dalam masalah ibadah. Dalam hukum Islam,
untuk tindakan-tindakan ibadah berlaku asas bahwa bentuk-bentuk ibadah yang sah adalah bentuk-bentuk yang disebutkan dalam dalil-dalil Syariah.
Orang tidak dapat membuat-buat bentuk baru ibadah yang tidak pernah ditentukan oleh Nabi Saw. Bentuk-bentuk baru ibadah yang dibuat tanpa
pernah diajarkan oleh Nabi Saw itu disebut Bid’ah dan tidak sah hukumnya. Sebaliknya dalam tindakan-tindakan muamalat berlaku asas sebaliknya, yaitu
bahwa segala sesuatu itu sah dilakukan sepanjang tidak ada larangan tegas atas tindakan itu. Bila dikaitkan dengan tindakan hukum dan perjanjian
apapun dapat dibuat sejauh tidak ada larangan khusus mengenai perjanjian tersebut.
2. Asas Kebebasan Berakad Mabda’ Hurriyah at Ta’aqud
Asas ini merupakan prinsip dasar dalam hukum perjanjian Islam, dalam artian para pihak bebas membuat suatu perjanjian atau akad freedom of making
contract. Bebas dalam menentukan objek perjanjian, serta bebas menentukan bagaimana cara menentukan penyelesaian sengketa jika terjadi dikemudian
hari. Asas kebebasan berkontrak di dalam hukum Islam dibatasi oleh ketentuan syariah Islam. Dalam membuat perjanjian ini tidak boleh ada unsur
81
Syahril Sofyan, Op. Cit., hal:13
82
Syamsul Anwar, Op. Cit., hal: 83
Universitas Sumatera Utara
53
paksaan, kekhilafan, dan penipuan. Dasar hukum mengenai asas ini tertuang dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 256, yang artinya seagai berikut:
83
“Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam, sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari pada jalan yang sesat,,,”
Adanya kata-kata tidak ada paksaan ini, berarti Islam menghendaki dalam hal perbuatan apapun harus didasari oleh kebebasan untuk bertindak, sepanjang
itu benar dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai syari’ah.
3. Asas Konsensualisme Mabda’ar-Radha’iyyah