Khiyar Sifat, yaitu suatu khiyar di mana pembeli diberi kesempatan untuk Khiyar an-naqd, ini merupakan bagian dari khiyar syarat, yaitu apabila Khiyar ghabn ma’a at-taghrir, yaitu suatu hak pilih dimana penjual Khiyar Kammiyah, yaitu suatu bentuk khiyar d

78 b. Hak khiyar digugurkan oleh yang memilikinya, baik melalui ungkapan yang jelas maupun melalui tindakan. c. Benda yang menjadi obyek transaksi itu hilang atau muncul cacat baru disebabkan perbuatan pemilik hak khiyar, atau barang itu telah berubah tital ditangannya, dan d. Terjadi penambahan materi barang itu di tangan pemilik hak khiyar, seperti apabila obyek jual belinya berupa tanah dan tanah itu telah dibangun atau telah ditanami berbagai jenis pohon, atau apabila obyek jual beli itu adalah hewan, maka anak hewan itu telah lahir di tangan pemilik khiyar. Akan tetapi, apabila penambahan itu bersifat alami, seperti susu kambing yang menjadi obyek jual beli atau buah-buahan dari pohon yang dijualbelikan, maka tidak menghalangi hak khiyar. 122

6. Khiyar Sifat, yaitu suatu khiyar di mana pembeli diberi kesempatan untuk

memilih antara menerima semua harga yang disebutkan, atau membatalkan jual beli karena hilangnya sifat yang disenangi dalam barang yang dijual, yang tidak ada di majelis akad. 123

7. Khiyar an-naqd, ini merupakan bagian dari khiyar syarat, yaitu apabila

penjual dan pembeli mensyaratkan dalam jual belinya, bahwa apabila pembeli tidak menyerahkan harga dalam waktu yang ditentukan, yaitu tiga hari, maka jual beli tidak jadi. Khiyar an-naqdi berakhir dengan sebab-sebab sebagai berikut: a. Pembeli meninggal dunia. b. Pembeli enggan melaksanakan muamalah jual beli dari khiyar an-naqdi sebelum membayar harga. c. Pembeli merusakkan barang yang dibelinya pada masa khiyar an-naqdi. d. Pembeli telah menyebabkan barang menjadi cacat, sehingga dia tidak dapat dikembalikan lagi ke penjual, padahal waktu itu dia belum membayar harganya. Walaupun demikian penjual berhak meminta ganti rugi atas kerusakan tersebut. 124

8. Khiyar ghabn ma’a at-taghrir, yaitu suatu hak pilih dimana penjual

mengecoh pembeli atau sebaliknya dengan ucapan, misalnya harga yang murah, atau dengan perbuatan, yaitu tipuan dalam sifat, dan ini tipuan yang buruk fahisy 125 122 Ibid, hal: 137 123 Ahmad Wardi Muslich, Op. Cit., hal: 218 124 Zamakhsyari Hasballah, Op. Cit., hal: 129-130 125 Ahmad Wardi Muslich, loc. Cit. Universitas Sumatera Utara 79

9. Khiyar Kammiyah, yaitu suatu bentuk khiyar di mana seseorang membeli

sesuatu di dalam wadah dan penjual tidak tahu apa dan berapa isi dari wadah tersebut. Dalam hal ini penjual setelah membuka wadah tersebut berhak memilih antara melanjutkan jual beli atau membatalkannya. 126 10.Khiyar istihqa, yaitu suatu khiyar yang ditetapkan kepada pembeli, karena ia mendapat hak penuh atas barang yang dijual baik seluruhnya maupun sebagiannya. 127 11.Khiyar taghrir fi’li , ini termasuk khiyar ghabn, yaitu suatu hak pilih karena ada penipuan dalam sifat objek akad. Misalnya disebutkan barangnya bagus, tetapi ternyata yang bagus hanya yang di atasnya di permukaannya sedangkan di bagian bawahnya jelek. 128 12.Khiyar kasyful hal, yaitu suatu khiyar di mana seseorang membeli setumpuk barang yang tidak diketahui berat timbangannya atau takarannya. Misalnya seseorang membeli emas dengan timbangan batu. 129 13.Khiyar khiyanah murabahah, yaitu suatu bentuk khiyar dalam jual beli murabaha dengan tambahan harga oleh penjual, tetapi sebenarnya ia berdusta. 130 14.Khiyar khiyanah tauliyah, yaitu suatu bentuk khiyar dalam jual beli tauliyah dengan tambahan harga oleh penjual, tetapi sebenarnya ia berdusta. 131 15.Khiyar tafriq ash-shafaqah karena rusaknya sebagian objek jual beli. Dalam hal ini pembeli boleh khiyar dengan cara membatalkan jual beli dan meminta kembali uang harga semuanya, atau mengambil sebagian barang yang masih bagus dengan potongan harga untuk barang yang rusak. Bentuknya bermacam-macam menurut persepsi berbagai mazhab. Misalnya menurut Syafi’iyah, jual beli dengan mencampurkan antara barang yang halal dan yang haram dengan satu harga atau menurut Hanabilah jual beli barang yang sah dan tidak sah dijual dalam satu paket dengan satu harga. 132 16.Persetujuan aqad fudhuli, yaitu khiyar bagi si pemilik barang apabila barangnya dijual oleh orang lain, dan jual belinya mauquf menurut Hanafiah dan Malikiyah. Pemilik boleh memilih antara meneruskan jual beli, sehingga akadnya menjadi nafidz, atau membatalkan jual beli sehingga barang dikembalikan kepadanya. 133 17.Khiyar berkaitan dengan hak orang lain dalam objek jual beli, yaitu khiyar bagi orang yang memilki hak dalam barang yang dijual, baik ia murtahin pemegang gadai atau musta’jir penyewa. Dalam hal ini, baik murtahin 126 Ibid, hal: 219 127 Ibid, 128 Ibid 129 Ibid 130 Ibid 131 Ibid 132 Ibid 133 Ibid, hal: 220 Universitas Sumatera Utara 80 maupun musta’jir boleh memilih antara membatalkan akad jual beli atau tidak membatalkannya dan jual beli diteruskan. 134 Dapat disimpulkan bahwa khiyar dalam akad berarti hak memilih bagi pihak- pihak yang bersangkutan dalam suatu transaksi perdata untuk tetap melanjutkan akad tersebut atau membatalkan akad yang telah diadakan bila hal dimaksud menyangkut khiyar asy-syarat, khiyar rukyat atau khiyar aib. Adapun maksud dari ditetapkannya khiyar dalam syari’at Islam adalah untuk menjamin agar akad yang diadakan tersebut benar-benar terjadi atas dasar kerelaan penuh masing-masing pihak yang bersangkutan, mengingat sukarela merupakan asas bagi sahnya suatu akad.

B. Perdamaian Al Sulh Di Antara Para Pihak

1. Pengertian Perdamaian Al-Sulh