Manajemen Strategik

2.2.5 Tahapan Dalam Model Manajemen Strategi Input Stage

1. External Factor Evaluation Matrix

Menurut Pearce (1996), External Factor Evaluation Matrix merupakan matrix yang digunakan untuk mengevaluasi dan mengukur faktor-faktor eksternal yang menentukan keberhasilan bersaing suatu perusahaan. Sub-atribut faktor kunci penentu keberhasilan yang telah terklasifikasi sebagai peluang (opportunities) serta ancaman (thread) dikumpulkan untuk kemudian diukur menggunakan external factor evaluation matrix. Faktor lingkungan eksternal tersebut meliputi ekonomi, sosial, teknologi, politik, dan persaingan.

Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategis Eksternal (EFAS).

sampai dengan 10 peluang dan ancaman). Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang

commit to user

13

(peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Misalnya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.

pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya.

Tabel 2.1. Matrix EFE (External Factor Evaluation)

Sub-atribut faktor penentu

Weighted Score

Tulis Sub-Atribut Faktor Kunci

Penentu Kekuatan

Tulis Sub-Atribut Faktor Kunci

Penentu Kelemahan

Total Weighted Score 1,0

2. Internal Factor Evaluation Matrix

Menurut Rampersad (2003), Internal Factor Evaluation Matrix merupakan alat perumusan strategi yang meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis, dan juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan di antara area tersebut. Untuk membuat matrik faktor strategi internal tersebut, terlebih dahulu harus melalui beberapa tahapan. Adapun tahapan pembuatan matrik IFE (Internal Factor Evaluation ) adalah sebagai berikut :

sub-atribut faktor kunci penentu keberhasilan yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1 ,0.

commit to user

14

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.

pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap sub-atribut faktor kunci penenti keberhasilan internalnya. Hasil akhir berupa skor bobot total di bawah 2,5 mencirikan organisasi yang lemah secara internal, sedangkan skor di atas 2,5 menngindikasikan posisi internal yang kuat. Jumlah faktor, antara

10 sampai 20, tidak memengaruhi kisaran skor bobot total karena bobot selalu berjumlah 1,0. Ketika suatu faktor internal merupakan kekuatan sekaligus kelemahan organisasi, faktor ituharus dimasukkan dua kali dalam IFE Matrix. Bobot serta peringkat pun harus dinerikan pada masing-masing faktor.

commit to user

Sub-atribut faktor penentu

Weighted Score

Tulis Sub-Atribut Faktor Kunci

Penentu Kekuatan

Tulis Sub-Atribut Faktor Kunci

Penentu Kelemahan

Total Weighted Score 1,0

Matching Stage

1. SWOT Matrix

Menurut David (2006), TOWS Matrix terdiri empat sel untuk key success factors , empat sel untuk strategi, dan satu sel yang selalu kosong (terletak di sebelah kiri atas).

Gambar 2.2. SWOT Matrix

commit to user

16

Matrix:

1. Tuliskan peluang eksternal kunci perusahaan

2. Tuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan.

3. Tulisan kekuatan internal kunci perusahaan

4. Tuliskan kelemahan internal kunci perusahaan

5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil strategi S-O.

6. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil strategi W-O.

7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil strategi S-T.

8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil strategi W-T. Tujuan dari masing-masing pencocokkan faktor kunci internal yang

merupakan kekuatan dan kelemahan, serta faktor kunci eksternal yang merupakan faktor kunci peluang dan ancaman adalah untuk menghasilkan alternatif strategi bersaing tingkat bisnis yang layak, bukan untuk memilih strategi terbaik. Tidak semua strategi yang dikembangkan dalam TOWS Matrix akan dipilih untuk diimplementasikan.

2. Boston Consulting Group (BCG) Matrix

Menurut Jogiyanto (2005), mettode BCG matrik adalah sebuah perencanaan portofolio model yang dikembangkan oleh Bruce Henderson dari Boston Consulting Group pada tahun 1970 awal. Hal ini didasarkan pada pengamatan bahwa unit bisnis perusahaan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori berdasarkan kombinasi dari pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif

- pertumbuhan berfungsi sebagai proxy untuk daya tarik industri, dan pangsa pasar relatif berfungsi sebagai proxy untuk keunggulan kompetitif. Pertumbuhan-saham matriks sehingga peta posisi unit bisnis dalam dua faktor penentu penting dari profitabilitas.

commit to user

17

peningkatan pangsa pasar relatif akan menghasilkan peningkatan generasi kas. Asumsi ini sering benar karena kurva pengalaman; meningkatkan pangsa pasar relatif menyiratkan bahwa perusahaan bergerak maju pada kurva pengalaman relatif terhadap pesaingnya, dengan demikian mengembangkan keunggulan biaya. Asumsi kedua adalah bahwa pasar yang berkembang membutuhkan investasi dalam aktiva untuk meningkatkan kapasitas dan demikian hasil dalam konsumsi kas. Dengan demikian posisi bisnis pada saham-pertumbuhan matriks memberikan indikasi generasi kas dan konsumsi kas.

Menurut Usmara (2003), uang yang diperlukan oleh unit bisnis yang berkembang pesat dapat diperoleh dari unit lain perusahaan bisnis yang pada tahap lebih dewasa dan menghasilkan kas yang signifikan. Dengan investasi untuk menjadi pemimpin pangsa pasar di pasar yang berkembang pesat, unit bisnis bisa bergerak sepanjang kurva pengalaman dan mengembangkan keunggulan biaya. Dari alasan ini, BCG Growth-Share Matrix lahir.

Gambar 2.3. Boston Consulting Group Matrix Empat kategori tersebut adalah :

1. Dog (Anjing) Anjing memiliki pangsa pasar rendah dan tingkat pertumbuhan yang rendah dan dengan demikian tidak menghasilkan atau mengkonsumsi sejumlah besar uang tunai. Namun, anjing adalah kas

commit to user

18

tersebut adalah kandidat untuk divestasi.

2. Question Mark (Pertanyaan Mark) tanda Pertanyaan yang berkembang pesat dan dengan demikian mengkonsumsi uang dalam jumlah besar, tetapi karena mereka memiliki saham pasar yang rendah mereka tidak menghasilkan uang banyak. Hasilnya adalah konsumsi bersih kas besar. Sebua potensi untuk mendapatkan pangsa pasar dan menjadi bintang, dan akhirnya sapi kas ketika pertumbuhan pasar melambat. Jika tanda tanya tidak berhasil menjadi pemimpin pasar, mungkin tahun kemudian setelah konsumsi tunai itu akan berubah menjadi seekor anjing ketika pertumbuhan pasar menurun. Pertanyaan tanda harus dianalisa dengan hati-hati untuk menentukan apakah mereka patut investasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan pangsa pasar.

3. Star (Bintang) Bintang menghasilkan uang dalam jumlah besar karena pangsa pasar yang kuat relatif mereka, tetapi juga mengkonsumsi uang dalam jumlah besar karena laju pertumbuhan yang tinggi sehingga tunai di setiap arah sekitar jala keluar. Jika bintang bisa mempertahankan pangsa pasar yang besar, ia akan menjadi sapi kas ketika penurunan tingkat pertumbuhan pasar. Portofolio perusahaan terdiversifikasi harus selalu memiliki bintang-bintang yang akan menjadi sapi perah generasi berikutnya dan memastikan kas masa depan.

4. Cash Cow (Kas sapi) Sebagai pemimpin di pasar yang matang, sapi kas menunjukkan laba atas aset yang lebih besar daripada tingkat pertumbuhan pasar, dan dengan demikian menghasilkan uang lebih dari yang mereka

investasi sebagai kas sesedikit mungkin. sapi Kas memberikan uang tunai yang diperlukan untuk mengubah tanda tanya menjadi pemimpin pasar, untuk menutupi biaya administrasi perusahaan, untuk mendanai penelitian dan pengembangan, untuk layanan utang perusahaan, dan untuk membayar dividen kepada pemegang saham. Karena sapi kas menghasilkan arus kas yang relatif stabil, nilainya dapat ditentukan dengan tingkat akurasi yang

commit to user

19

menggunakan analisis discounted cash flow. Menurut Rangkuti (2006), berdasarkan model matriks pertumbuhan-

saham, sebagai suatu industri dewasa dan penurunan laju pertumbuhan, sebuah unit usaha akan menjadi baik sapi tunai atau anjing, ditentukan oleh apakah ia telah menjadi pemimpin pasar selama periode pertumbuhan yang tinggi. Meskipun awalnya dikembangkan sebagai model untuk alokasi sumber daya di antara berbagai unit bisnis di korporasi, pertumbuhan-saham matriks juga dapat digunakan untuk alokasi sumber daya antara produk-produk dalam suatu unit usaha. kesederhanaan adalah kekuatan posisi relatif dari seluruh portofolio bisnis perusahaan dapat ditampilkan dalam satu diagram.

Menurut Thompson (2003), keterbatasan Pertumbuhan-saham matriks dulu digunakan secara luas, tetapi sejak memudar dari popularitas sebagai model yang lebih komprehensif yang telah dikembangkan. Beberapa kelemahan adalah:

1. Tingkat pertumbuhan pasar adalah hanya salah satu faktor dalam daya tarik industri, dan pangsa pasar relatif hanya satu faktor dalam keunggulan kompetitif. Pertumbuhan-saham matriks mengabaikan faktor lain di kedua faktor penentu penting dari profitabilitas.

2. Kerangka kerja ini mengasumsikan bahwa setiap unit bisnis independen dari yang lain. Dalam beberapa kasus, sebuah unit bisnis yang merupakan

ngan kompetitif.

3. Matriks sangat bergantung pada luasnya definisi pasar. Sebuah unit usaha dapat mendominasi ceruk kecil, tetapi memiliki pangsa pasar yang sangat rendah dalam industri secara keseluruhan. Dalam kasus seperti itu, definisi pasar dapat membuat perbedaan antara anjing dan sapi kas. Sementara pentingnya telah berkurang, matriks BCG masih bisa

digunakan sebagai alat sederhana untuk melihat portofolio bisnis korporasi sekilas, dan dapat berfungsi sebagai titik awal untuk mendiskusikan alokasi sumber daya antara unit-unit bisnis strategis.

commit to user

20

Menurut David (2001), SPACE Matrix digunakan untuk memetakan kondisi perusahaan dengan menggunakan model yang dipresentasikan dengan menggunakan sebuah diagram cartesius yang terdiri dari empat kuadran dengan skala ukuran yang sama. Kerangka kerja ke empat kuadran itu adalah dengan menunjukkan apakah hasil analisisnya akan mengindikasikan pemakaian strategi aggressive, conservative, defensive, atau competitive bagi perusahaan.

Gambar 2.4. Space Matrix

Masing-masing sumbu (axes) dari matriks SPACE menyatakan dua dimensi, yaitu :

a) Dimensi internal Terdiri dari financial strength (FS) dan competitive advantage (CA)

b) Dimensi eksternal Terdiri dari environmental stability (ES) dan industry strength (IS)

Langkah-langkah pengembangan matriks SPACE adalah seperti di bawah ini :

a) Pilih sejumlah variabel untuk mengukur financial strength (FS), competitive advantage (CA), environmental stability (ES), dan industry strength (IS).

commit to user

21

(paling baik) untuk variabel-variabel dari dimensi FS dan IS. Untuk variabel-variabel 51 pada dimensi ES dan CA, beri tanda dengan angka berurutan dari -1 (paling baik) sampai -6 (paling buruk).

c) Hitung nilai rata-rata variabel-variabel tiap dimensi FS, CA, IS, dan ES. Kemudian petakan nilai rata-rata FS, CA, IS, dan ES pada sumbu di matriks SPACE.

d) Jumlahkan kedua nilai pada sumbu X dan petakan hasilnya pada sumbu

X. Juga jumlahkan kedua nilai pada sumbu Y dan petakan hasilnya pada sumbu Y. Selanjutnya, petakan perpotongan kedua titik X dan Y tersebut.

e) Gambarlah arah vektor dari koordinat 0,0 melalui titik perpotongan yang baru. Tanda panah ini memperlihatkan tipe strategi yang disarankan untuk perusahaan, apakah strategi aggressive, competitive, defensive, atau conservative.

4. Grand Strategy Matrix

Grand Strategy Matrix merupakan rencana umum berupa tindakan tindakan besar yang digunakan perusahaan untuk meraih sasaran jangka panjang dalam lingkungan unsaha yang dinamis. Matrix Grand Strategy seperti yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini digunakan untuk memvisualisasikan posisi perusahaan berdasarkan koordinat yang dibentuk dan proses pembobotan dan scoring sebagai hasil dari analisis SWOT.

Gambar 2.5. Grand Strategy Matrix

commit to user

22

berikut:

1. Pertumbuhan (Growth Strategy) untuk posisi A. Dapat dilakukan secara internal meliputi pengembangan dari produk

baru atau produk lama yang mengalami perubahan dan secara eksternal dapat dilakukan dengan memperoleh tambahan divisi bisnis atau diversivikasi yang artinya mengakuisisi biosnis yang terkait dengan lini produk saat itu.

2. Stabilitas (Stability Strategy) untuk posisi B dan C. Organisasi/portofolio bisnis yang berada pada kuadran ini artinya bahwa organisasi ingin tetap berada pada ukurannya yang sama atau tumbuh secara perlahan dengan cara-cara yang masih dapat dikendalikan.

3. Pemangkasan (Retrenchment Strategy) untuk posisi D. Pada kondisi ini organisasi terpaksa melalui terjadinya penurunan dengan penyusutan unit bisnis yang ada saat ini atau menjual atau melikuidasi keseluruhan unit bisnis.

5. Internal-External Matrix

Menurut Wheelan (2001), matrik IE (Internal-External) merupakan matrix yang memposisikan berbagai divisi organisasi dalam tampilan sembilan sel. Matriks Internal-Eksternal didasari pada dua dimensi kunci : total rata-rata tertimbang IFE pada sumbu X dan total rata-rata tertimbang EFE pada sumbu Y. Total weighted score yang telah dihitung pada IFE dan EFE matrix memungkinkan pembuatan dan pengembangan matriks internal-eksternal tingkat korporasi. Pada kedua sumbu dari matriks internal-eksternal, total weighted score dari 1,0-1,99 dianggap rendah. Nilai dari 2,0 hingga 2,99 adalah menengah, dan nilai dari 3,0 hingga 4,0 adalah tinggi.

Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga daerah utama yang memiliki implikasi strategi berbeda. Pertama, rekomendasi untuk divisi yang masuk dalam sel I,II, atau IV dapat digambarkan sebagai tumbuh dan kembang. Strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau

commit to user

23

dapat menjadi paling sesuai untuk portofolio produk yang masuk dalam kategori kuadran ini. Kedua, portofolio produk yang masuk ke dalam sel III, V, atau VII dapat dikelola dengan cara terbaik dengan strategi jaga dan pertahankan, penetrasi pasar dan pengembangan produk adalah dua strategi yang umum digunakan untuk portofolio produk yang terklasifikasi dalam sel ini. Ketiga, rekomendasi yang umum diberikan untuk portofolio bisnis/produk yang masuk dalam sel VI, VIII, dan XI adalah divestasi. Organisasi yang berhasil mampu mencapai portofolio bisnis yang diposisikan dalam atau sekitar sal I dalam matriks IE.

Gambar 2.6 . Matrix Internal-External

Decision Stage

1. Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

Menurut David (2001), QSPM merupakan alat yang menungkinkan penyusun strategi untuk mengevaluasi alternatif strategi secara objektif, berdasarkan faktor kunci keberhasilan internal dan eksternal yang telah diindentifikasi sebelumnya. Seperti alat perumusan strategi lainnya, perumusan strategi dengan metode QSPM membutuhkan intuitif judgement yang baik. Metode ini juga memungkinkan untuk menentukan ketertarikan relatif (relative attractiveness) dari berbagai alternatif strategi.

commit to user

24

dihasilkan dari IFE Matrix dan EFE Matrix yang didapat dari Input Stage. Barisan atas terdiri dari alternatif strategi yang direkomendasikan pada tahapan matching stage. Kolom weight adalah bobot kemenarikan yang diterima oleh masing-masing faktor dalam EFE Matrix dan IFE Matrix.

Tabel 2.3. Quantitative Strategic Planning Matrix

Komponen-komponen utama dari suatu QSPM terdiri dari : key success factors, strategic alternatives, weight (bobot), attractiveness score (AS), total attractiveness score (TAS), dan sum total attractiveness score.

Langkah-langkah pengembangan suatu QSPM adalah sebagai berikut:

a) Buat daftar peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan perusahaan di kolom sebelah kiri QSPM yang diambil dari EFE matrix dan IFE matrix.

b) Beri bobot pada masing-masing key success factors. Bobot tersebut sama dengan yang ada di EFE matrix dan IFE matrix.

c) Identifikasi strategi alternatif dari matriks-matriks pada tahap 2. Catat strategi yang pelaksanaannya harus dipertimbangkan oleh perusahaan, letakan di baris bagian atas QSPM.

commit to user

25

masing strategi yang terpilih (Attractiveness Score) pada masing- masing strategi yang terpilih. Batasan nilai Attractiveness Score adalah

1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = secara logis menarik, 4 = sangat menarik.

e) Kalikan bobot dengan Attractiveness Score untuk mendapatkan Total Attractiveness Score (TAS).

f) Jumlahkan semua TAS pada masing-masing kolom QSPM untuk mendapatkan sum total attractiveness score. Nilai TAS dari alternatif strategi yang tertinggilah yang menunjukkan bahwa strategi tersebut yang menjadi pilihan utama.