Internal Factor Evaluation Matrix dan External Factor Evaluation Matirx

5.2 Internal Factor Evaluation Matrix dan External Factor Evaluation Matirx

Internal Factor Evaluation merupakan matrix alat analisis yang digunakan untuk mengevaluasi dan mengukur kapabilitas internal dari suatu organisasi atau portofolio bisnis. Kapabilitas internal sendiri terdiri dari beberapa faktor kunci keberhasilan yang tergolong menjadi kekuatan internal dan kelemahan internal dari sebuah organisasi atau portofolio bisnis. Pengevaluasian dan pengukuran dilakukan terhadap masing-masing faktor kunci keberhasilan. Faktor kunci keberhasilan yang tergolong sebagai kekuatan internal akan memiliki kisaran nilai weighted score dari 0 sampai dengan +4, sementara faktor kunci keberhasilan yang tergolong sebagai kelemahan internal akan memiliki kisaran nilai weighted score dari -4 sampai dengan 0. Nilai akumulasi jumlah keseluruhan dari faktor kunci keberhasilan yang telah diukur merupakan total weighted score yang

commit to user

bawah rata-rata ( total weighted score < 2), kekuatan internal yang tergolong yang rata-rata ( total weighted score antara 2,0 - 3,0), atau kekuatan internal yang tergolong di atas rata-rata (total weighted score antara 3,0 4,0). Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan internal factor evaluation yang telah dilakukan pada bab IV, diperoleh bahwa nilai total weighted score untuk portofolio bisnis Telkom Flexi berada pada rentang nilai kekuatan internal yang tergolong rata-rata, yakni sebesar +2,10. Nilai total weighted score sebesar +2,10 tersebut berarti bahwa dari sisi kapabilitas internal, portofolio bisnis Telkom Flexi memiliki kekuatan internal yang tergolong rata-rata, yang dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan peluang dan menghindari dampak dari ancaman yang ada. Sementara untuk mengukur dan menentukan seberapa besar nilai dari peluang serta ancaman, akan diukur dengan menggunakan External Factor Evaluation Matrix .

Faktor kunci keberhasilan lingkungan internal yang tergolong sebagai kekuatan yang dimiliki oleh Telkom Flexi dan memiliki weighted score tertinggi hingga terendah secara berurutan adalah jumlah indirect dan direct outlet distribution (0,364), ROA (0,192), ROE (0,192), Revenue Growth (0,192). Profit Margin (0,192), EBITDA (0,192), jumlah jaringan yang masih tersedia (0,176), jumlah BTS yang dimiliki (0,152), market share (0,125), coverage (0,124). Sementara faktor kunci keberhasilan lingkungan eksternal yang tergolong sebagai kelemahan yang dimiliki oleh Telkom Flexi dan memiliki weighted score tertinggi hingga terendah secara berurutan pada internal factor evaluation adalah kemudahan pelanggan melakukan registrasi (0,149), product quality and avaibility (0,147) , Drop Call (0,128), Kegiatan promo (0,113), Kondisi Kabel Tembaga (0,108), fitur dan content yang disediakan (0,102), kecepatan menangani komplain pelanggan dan gangguan (0,089).

External Factor Evaluation merupakan matrix atau alat analisis yang digunakan untuk mengevaluasi dan mengukur seberapa besar daya tarik lingkungan persaingan industri dari sisi peluang yang dapat dimanfaatkan dan peluang yang seharusnya dihindari. Dalam penyusunannya, External Factor Evaluation Matrix sama atau sejalan dengan Internal Factor Evalution Matrix,

commit to user

dikelompokkan menjadi peluang pertumbuhan serta ancaman yang seharusnya dihindari. Dalam menentukan pengelompokan faktor kunci keberhasilan yang tergolong peluang dan ancaman, didasarkan pada pendapat pihak manajemen perusahaan yang dalam hal ini merupakan kepala divisi Telkom Flexi Kandatel Divre IV Jateng & DIY. Faktor kunci keberhasilan yang tergolong sebagai peluang pertumbuhan akan memiliki kisaran nilai weighted score dari 0 sampai dengan +4, sementara faktor kunci keberhasilan yang tergolong sebagai ancaman pertumbuhan akan memiliki kisaran nilai weighted score dari -4 sampai dengan 0. Nilai akumulasi jumlah keseluruhan weighted score dari faktor kunci keberhasilan yang telah diukur merupakan total weighted score menentukan apakah portofolio bisnis terpilih memiliki peluang pertumbuhan yang tergolong kecil ( total weighted score < 2), peluang pertumbuhan yang rata-rata ( total weighted score antara 2,0 - 3,0), atau peluang pertumbuhan yang tergolong besar (total weighted score antara 3,0 4,0). Dari hasil pengolahan data external factor evaluation yang telah dilakukan pada bab IV, diperoleh bahwa total weight score untuk external factor evaluation matrix berada pada rentang nilai peluang pertumbuhan yang tergolong kecil, yakni sebesar +1,127. Nilai total weighted score sebesar +1,127 tersebut berarti bahwa dari sisi daya tarik lingkungan persaingan industri tempat dimana portofolio bisnis Telkom Flexi berada, Telkom Flexi memiliki peluang pertumbuhan yang tergolong kecil.

Faktor kunci keberhasilan lingkungan eksternal yang tergolong sebagai peluang pertumbuhan yang dimiliki oleh Telkom Flexi dan memiliki weighted score tertinggi hingga terendah secara berurutan adalah pertumbuhan kebutuhan high speed data (0,396) , trend smartphone yang berkembang di masyarakat (0,384), security (0,315), perubahan pola perilaku masyarakat dalam merespon trend teknologi (0,322), pertumbuhan penduduk (0,277), trend pertumbuhan ekonomi nasional (0,14), kondisi politik Indonesia (0,105), Densitas Telepon (0,098). Sementara faktor kunci keberhasilan lingkungan eksternal yang tergolong sebagai ancaman pertumbuhan yang dimiliki oleh Telkom Flexi dan memiliki weighted score tertinggi hingga terandah secara berurutan adalah regulasi yang dikeluarkan oleh BRTI (0,476), kekuatan pembeli (0,266), resiko

commit to user

subsitusi (0,182), intensitas persaingan dari kompetitor (0,178), perang harga (0,155), kekuatan pemasok (0,092).

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan internal factor evaluation matrix dan external factor evaluation matrix, dapat diperoleh kesimpulan analisis bahwa portofolio bisnis Telkom Flexi milik Divre IV Jateng & DIY, memiliki kapabilitas internal sebesar 2,10 yang dapat dipergunakan untuk mengoptimalkan peluang pertumbuhan yang ada sebesar 1,17. Dan dari pemaparan hasil pengolahan data dimana nilai total weighted score IFE Matrix > EFE Matrix (2,10>1,17), ini berarti kapabilitas internal Telkom Flexi Divre IV Jateng & DIY yang tergolong rata-rata dianggap mampu untuk menghindari ancaman dan merespon peluang pertumbuhan bisnis yang tergolong kecil.

5.3 Rekomendasi

Alternatif

Strategi Corporate/Generic Dengan Menggunakan TOWS Diagram, Space Matrix, dan Internal-External Matrix.

Di dalam kerangka model perancangan dan perumusan strategi bersaing yang telah dikembangkan oleh Fred R. David, tahapan pengolahan data dengan menggunakan TOWS Matrix, Space Matrix dan Internal-External Matrix berada pada tahap matching stage di dalam kerangka model. Tahap ini merupakan tahap pengembangan dan pembangkitan alternatif strategi tingkat corporate/generic. Yang menjadi data input pada tahap ini adalah total weighted score yang telah dihitung dengan menggunakan internal factor evaluation matrix dan external factor evaluation matrix pada Bab IV. Dari hasil mapping menggunakan TOWS Diagram, diperoleh bahwa portofolio bisnis Telkom Flexi Divre IV Jateng & DIY berada pada kuadran I. Dan menurut buku literature tentang manajemen strategi yang ditulis oleh Robinson, strategi bersaing tingkat corporate/generic yang direkomendasikan untuk portofolio bisnis atau organisasi yang berada pada kuadran I di dalam TOWS Diagram adalah Penetrasi Pasar, Diversivikasi Horizontal, Pengembangan Pasar, dan Pengembangan Produk.

commit to user

dilakukan dengan hanya menggunakan total weighted score yang telah dihitung. Pengindentifikasian dan pengkategorian terhadap faktor kunci keberhasilan internal dan external ke dalam 4 kategori yakni: financial strength, stability envirointment, internal strength dan competitive advantage merupakan tahap awal yang perlu dilakukan di dalam mapping menggunakan space matrix. Pengindentifikasian dan pengkategorian faktor kunci keberhasilan internal dan external yang menjadi financial strength, stability envirointment, industrial strength dan competitive advantage dilakukan dengan meminta pendapat langsung/judgement dari pihak manajemen Telkom Flexi. Setelah faktor kunci keberhasilan yang tergolong financial strength, stability envirointment, industrial strength dan competitive advantage terindentifikasi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan rating terhadap masing masing faktor kunci yang telah terindentifikasi tadi. Rating dilakukan dengan memberikan nilai dari -6 hingga +6 terhadap masing-masing faktor kunci keberhasilan yang telah terindentifikasi sebagai financial strength, stability envirointment, industrial strength dan competitive advantage. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan pada Bab IV, diperoleh nilai rata-rata sumbu X yang merupakan selisih total rating faktor kunci keberhasilan yang tergolong industrial strength dan competitive advantage adalah sebesar 0,825. Sementara nilai rata-rata sumbu Y yang merupakan selisih total rating faktor kunci keberhasilan yang tergolong Financial Strength dan Envirointment Stability adalah sebesar 3,19. Nilai rata-rata sumbu X dan sumbu Y yang telah diperoleh, kemudian diplotkan ke dalam Space Matrix. Hasilnya adalah portofolio bisnis milik Telkom Flexi berada pada kuadran

I di dalam Space Matrix. Strategi bersaing tingkat corporate/generic yang direkomendasikan untuk portofolio bisnis yang berada pada kuadran I dalam Space Matrix , berdasarkan buku literature manajemen strategi Robinson (2001) adalah strategi agressive integrasi ke depan, integrasi ke belakang dan integrasi horizontal.

commit to user

external matrix, memposisikan portofolio bisnis Telkom Flexi berada pada kuadran VIII di dalam internal-external matrix. Alternatif strategi bersaing tingkat corporate/generic yang direkomendasikan untuk portofolio bisnis atau organisasi yang berada pada kuadran VIII dalam internal-external matrix adalah Harvest strategy, Divestiture strategy , dan Pengembangan Produk.

Dari hasil pembangkitan alternatif strategi bersaing tingkat corporate/generate dengan menggunakan TOWS Diagram, Space Matrix dan Internal-External Matrix dihasilkan sebelas rekomendasi alternatif strategi bersaing yang dapat diimplementasikan untuk portofolio bisnis Telkom Flexi Divre IV Jatreng & DIY. Dari kesebelas alternatif strategi tersebut akan dipilih 4 alternatif strategi yang memiliki nilai total kemenarikan terbaik (total atractiveness score ) berdasarkan judgemen pihak manajemen Telkom Flexi dengan menggunakan QSPM Matrix.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan Matrix Swot, Matrix Space dan Internal-External Matrix pada Bab IV, diperoleh sebelas rekomendasi alternatif strategi bersaing generic /utama yang dapat diimplementasikan untuk portofolio bisnis Telkom Flexi. Kesebelas rekomendasi alternatif strategi tersebut adalah :

a. Penetrasi Pasar (Market Penetration Strategy)

b. Strategi Pengembangan Pasar (Market Development Strategy)

c. Strategi Pengembangan Produk (Product Development Strategy)

d. Integrasi ke Depan

e. Integrasi Horisontal

f. Integrasi ke Belakang.

g. Diversivikasi Konsentrik.

h. Diversivikasi Konglomerasi.

i. Diversivikasi Horizontal. j. Divestiture strategy. k. Harvestiture Strategy

commit to user

Dari kesebelas alternatif strategi yang telah dirumuskan pada tahap matching stage , kemudian akan dipilih ke empat alternatif strategi yang mampu menghasilkan total nilai kemenarikan (total actractiveness score) terbaik berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dengan Matrix QSPM. Keempat alternatif strategi yang memiliki total nilai kemenarikan terbaik berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan Matrix QSPM adalah:

l. Pengembangan Produk (ALS4); Total Atractiveness Score= 14,47 m. Divestiture Strategy (ALS11); Total Atractiveness Score=14,09 n. Pengembangan Pasar (ALS3); Total Atractiveness Score= 14,06 o. Penetrasi Pasar (ALS1) ; Total Atractiveness Score= 13,89.

Strategi tingkat bisnis pengembangan produk, divestiture, pengembangan pasar dan penetrasi pasar terpilih sebagai strategi terbaik yang dapat diimplementasikan karena memiliki total atractiveness score atau skor kemenarikan terbaik berdasarkan pengolahan yang telah dilakukan dengan menggunakan QSPM matrix. Strategi pengembangan produk dapat dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan internal financial yang dimiliki oleh portofolio bisnis Telkom Flexi, karena untuk mengimplementasikan alternatif strategi ini dibutuhkan biaya investasi yang besar untuk biaya riset dan pengembangan teknologi Telkom Flexi. Pengembangkan produk terhadap layanan Telkom Flexi yang telah ada dilakukan untuk memenuhi kebutuhan basis pengguna layanan Telkom Flexi yang telah ada dengan cara melaunching produk baru untuk memenuhi sub-kebutuhan dari kebutuhan yang belum dapat terpenuhi dan tersentuh oleh layanan Telkom Flexi ataupun kompetitor sehingga memungkinkan terciptanya value added dari layanan produk Telkom Flexi, serta mengoptimalkan pendapatan dari sisi pemanfaatan jaringan karena tren penurunan pendapatan yang diakibatkan semakin ditinggalkannya layanan dasar seperti SMS, MMS dan voice. Fokus strategi pengembangan produk beberapa diantaranya adalah untuk men- drive atau mengarahkan kebutuhan pasar sehingga memungkinkan terciptanya sub-kebutuhan yang baru dari yang dapat dipenuhi oleh fitur baru produk Telkom Flexi yang berhasil dikembangkan. Contoh kesuksesan pengimplementasian

commit to user

10

ditiru oleh Telkom Flexi adalah kesuksesan Bakrie-Esia dalam mencipatakan dan mengembangkan produk layanan Aha-TV, dimana produk ini dinilai sukses dalam menciptakan dan men-drive pelanggan untuk mengubah life-style atau gaya hidup dalam menikmati siaran televisi dari yang semula hanya menikmati layanan televisi melalui stasiun televisi terestial dan TV kabel, kini dapat menikmati layanan televisi dengan cukup bermodalkan koneksi broadband modem. Dengan kata lain, strategi pengembangan produk yang relevan untuk diimplementasikan oleh Telkom Flexi Divre IV Jateng & DIY saat ini adalah strategi pengembangan produk untuk mengembangkan dan menawarkan produk produk baru yang berfokus untuk memenuhi kebutuhan akan layanan informasi, edukasi dan entertantment dari para pelanggan. Pemenuhan atas kebutuhan akan akses informasi, edukasi dan entertaintment pelanggan sudah tidak lagi dilakukan dengan cara yang tradisional ataupun konvensional, akses nternet menjadi salah satu cara yang sudah umum digunakan oleh masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan mereka atas layanan informasi, edukasi dan entertaintment. Sehingga kedepannya, Telkom Flexi Divre IV Jateng & DIY diharapkan mampu mengembangkan produk-produk serta fitur yang dimiliki ke arah pemanfaatan dan pengoptimalan jaringan dari yang semula jaringan tersebut hanya digunakan untuk layanan dasar seperti sms, mms, dan voice saja, kini diharapkan jaringan masih tersedia lebih dioptimalkan untuk pemanfaatan akses layanan data/internet untuk memenuhi kebutuhan informasi, edukasi dan entertaintment pelanggan. Akan tetapi, harus diperhatikan bahwa pengembangan produk yang dilakukan dengan pengoptimalan jaringan yang masih tersedia ke arah akses layanan data sebaiknya kurang dari sama dengan 80% dari kapasitas jaringan, karena berdasarkan modul teknik jaringan PT. Telekomuniasi Indonesia tbk kapasitas jaringan yang melebihi 80% dapat mengganggu kualitas layanan dasar seperti SMS, MMS, voice.

commit to user

11

pengembangan produk dengan cara pengoptimalan jaringan yang masih tersedia ke arah layanan data adalah karena berdasarkan data internal PT. Telkom Divre

IV Jateng & DIY, kontribusi yang disumbang atas penyelenggaraan layanan data Telkom Flexi terhadap pendapatan konsolidasi/pendapatan keseluruhan Telkom Flexi pada tahun 2011 tergolong rendah apabila dibanding dengan kompetitor utamanya Bakrie Esia, sementara itu di sisi yang lain meningkatnya kebutuhan high speed data , trend meningkatnya pengguna smartphone dan black berry di Indonesia saat ini yang telah mendorong meningkatnya kebutuhan akses layanan internet, dan cara pandang masyarakat Indonesia dalam memandang teknologi menjadi peluang yang seharusnya dapat dioptimalkan oleh Telkom Flexi.

Dan di dalam manajemen strategik, pengimplementasian strategi pengembangan produk biasanya diiringi dengan pengimplementasian strategi pengembangan pasar dan penetrasi pasar secara bersama-sama. Pengembangan produk dengan cara pengoptimalan pemanfaatan jaringan yang masih tersedia ke arah akses layanan data, secara otomatis akan menggarap segmen pelanggan Telkom Flexi yang belum tergarap, yakni segmen pelanggan Telkom Flexi yang dalam sehari-hari membutuhkan akses layanan data untuk melakukan koneksi internet. Segmen ini merupakan segmen yang belum tergarap secara optimal, karena berdasarkan data internal PT. Telkom Divre IV Jateng & DIY tahun 2011, kontribusi pendapatan atas penyelenggaraan layanan data terhadap pendapatan konsolidasi Divisi Telkom Flexi Divre IV Jateng & DIY sepanjang tahun 2011 masih tergolong rendah apabila dibandingkan dengan kompetitor utamanya Bakrie Esia, namun jumlah pengguna akses layanan data nasional telah mengalami peningkata yang cukup signifikan. Sehingga Telkom Flexi seharusnya lebih memanfaatkan kekuatan internal yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada. Pemanfaatan kekuatan internal Telkom Flexi dalam hal financial, Coverage dan jaringan distribusi baik direct channel dan indirect channel outlet distribution merupakan kekuatan utama Telkom Flexi dibandingkan kompetitor sesama operator penyelenggara telekomunikasi berbasis CDMA yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung penetrasi pasar produk-produk layanan data Telkom Flexi hingga ke pelosok daerah.

commit to user

12

pasar, strategi divestiture juga dapat dilakukan dengan cara mengakuisisi aset yang dimiliki oleh kompetitor atau menjual asset milik Telkom Flexi yang tidak produktif. Mengakuisisi aset yang dimiliki oleh kompetitor dilakukan dalam rangka memperoleh basis pelanggan dan basis frekuensi yang menjadi faktor kunci dalam bisnis industri telekomunikasi seperti isu pengakuisisian Telkom Flexi oleh Bakrie Esia yang santer berhembus akhir-akhir ini, sementara penjualan asset milik Telkom Flexi yang tidak produktif seperti menyewakan frekuensi atau kanal BTS kepada kompetitor dapat dilakukan dalam rangka efisiensi untuk meminimasi biaya pemeliharaan dan pengoptimalan profit.

Dari pengolahan data dengan menggunakan matrix QSPM, IFE dan EFE matrix yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan analisis bahwa dalam rangka mendukung keberhasilan implementasi keempat strategi yang telah terpilih pada matrix QSPM, dapat dilakukan dengan mengoptimalkan kekuatan internal yang dimiliki oleh Telkom Flexi dalam hal financial. Hal ini dikarenakan aspek financial merupakan aspek yang memiliki nilai score kemenarikan atau atractiveness score yang dinilai kuat untuk menjadi faktor kunci keberhasilan dari keempat alternatif strategi terpilih.

Beberapa alternatif strategi tingkat bisnis yang direkomendasikan untuk diimplementasikan pada portofolio bisnis Telkom Flexi Divre IV Jateng & DIY berdasarkan empat alternatif strategi tingkat corporate yang telah terpilih dapat dilihat pada tabel 4.51, 4.52, 4.53 dan 4.54.

commit to user