Pengertian PMA

1. Pengertian PMA

Untuk keperluan statistik, istilah investasi asing kita gunakan definisi dari IMF Balance of Payment Manual (edisi ke empat), yang juga digunakan oleh Bank Indonesia. Definisi tersebut adalah:

Investasi langsung mengacu pada investasi untuk memperoleh manfaat yang cukup lama dalam kegiatan perusahaan dalam suatu perekonomian di luar tempat penanaman modal tersebut, sementara tujuan penanaman modal adalah untuk memperoleh pengaruh secara efektif dalam pengelolaan perusahaan tersebut.

Istilah “manfaat yang cukup lama” tersebut merupakan investasi yang pengelolaannya memerlukan sedikit pengawasan. Dalam definisi tersebut tidak termasuk investasi portofolio. Di Indonesia investasi seperti ini masih sangat kecil dan modal pinjaman yang telah masuk ke Indonesia dalam jumlah besar sejak tahun 1966 (Hill, 1991).

Definisi Penanam Modal Asing (PMA) berdasarkan Undang- undang No. 11 Tahun 1970 tentang Penanam Modal Asing, adalah sebagai berikut :

Penanam Modal Asing adalah Penanaman Modal Asing secara langsung yang dilangsungkan atau berdasarkan ketentuan dalam Undang-undang No.1 Tahun 1967 tentang Penanam Modal Asing dan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung menanggung resiko di penanaman modal tersebut.

Sedangkan berdasarkan Undang-undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, adalah sebagai berikut:

Penanam Modal Asing adalah Kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan di atas, maka pengertian dari Penanam Modal Asing (PMA) pada dasarnya sama yaitu suatu kegiatan menanam modal yang dilakukan oleh pihak asing/penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia.

Investasi (Penanaman Modal) adalah pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Investasi atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat (Sukirno, 1994). Investasi merupakan tambahan stok barang modal tahan lama yang akan memperbesar peluang produksi di masa mendatang. Salah satu peranan yang sangat penting untuk menjalankan suatu perekonomian adalah investasi, karena merupakan salah satu faktor penentu dari keseluruhan tingkat output dan kesempatan kerja dalam jangka pendek. Apabila penemuan-penemuan baru atau pembebanan pajak yang ringan atau pasar-pasar yang semakin berkembang memberikan insentif bagi investasi-investasi yang ada, yang membuat permintaan agregat meningkat sementara output dan kesempatan kerja tumbuh dengan cepat. Penggunaan tenaga kerja penuh dapat dicapai dengan cara menaikkan jumlah investasi oleh para pengusaha. Bila investasi tidak mencapai tingkat tersebut pengangguran akan berlaku.

Investasi juga merupakan pengkaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang. Sekali investasi diputuskan maka perusahaan akan terikat pada jalan panjang di masa yang akan datang yang sudah dipilih, dan yang tidak mudah disimpangi. Investasi banyak mengandung resiko dan ketidakpastian.

Dalam Undang-undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, yang dimaksud dengan Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan Dalam Undang-undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, yang dimaksud dengan Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan

Modal asing dapat memasuki suatu Negara dalam bentuk modal swasta dan atau modal Negara. Modal asing swasta dibedakan menjadi dua jenis yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung. Investasi langsung berarti perusahaan dari negara penanam modal secara de facto dan de jure melakukan pengawasan atas asset yang dimilikinya di negara penerima modal. Sedangkan investasi tidak langsung, yang lebih dikenal dengan investasi portofolio, sebagian besar terdiri dari penguasaan atas saham atau surat utang negara yang dapat dipindahtangankan. Penguasaan saham tersebut tidaklah sama dengan hak untuk mengendalikan perusahaan (Jhingan, 2007).

Untuk membangun suatu perekonomian harus memiliki Social Overhead Capital yaitu proyek–proyek raksasa yang diperlukan untuk memperlancar bisnis dan perdagangan seperti jalan raya, proyek irigasi dan bendungan, serta sarana kesehatan umum yang diperlukan dalam pembangunan. Semua ini tentunya memerlukan investasi modal yang sangat besar dan mempunyai masa persiapan yang lama. Tidak ada seorang pun atau perusahaan besar maupun kecil yang mampu membangun sendiri suatu sistem infrastruktur, sehingga mereka tidak bisa berharap untuk mendapatkan keuntungan. Disinilah manfaat proyek investasi berskala besar yang berasal dari luar negeri yang dapat menyebar ke seluruh daerah dalam rangka pembangunan ekonomi.

Investasi asing di Indonesia dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu investasi portofolio dan investasi langsung. Investasi portofolio dilakukan melalui pasar modal dengan instrument surat berharga seperti saham dan obligasi. Sedangkan investasi langsung dikenal dengan Penanaman Modal Asing (PMA), merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan.

Istilah penanaman modal sebenarnya adalah terjemahan dari bahasa Inggris yaitu, investment. Penanaman modal asing atau investasi seringkali diartikan dalam pengertian yang berbeda-beda. Perbedaan penggunaan istilah investasi terletak pada cakupan dari makna yang dimaksudkan.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.

Dari pengertian di atas, Ismail Sunny dan Rudiono Rochmat (1968) berpendapat bahwa Penanaman Modal Asing, mengandung 3 unsur pokok yaitu:

1. Penanaman secara langsung

2. Penggunaan modal untuk menjalankan perusahaan

3. Risiko yang langsung ditanggung oleh pemilik modal.