Penentu Tabungan Dan Investasi

17. Penentu Tabungan Dan Investasi

Tiga hal akan dibicarakan dalam bagian ini, yaitu (i) pandangan Keynes mengenai penetuan tingkat tabungan dan investasi, (ii)

perbandingan pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik dan Keynes, dan (iii) pandangan Keynes mengenai penentuan tingkat upah.

a. Pandangan Keynes

Keynes tidak sependapat dengan pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik yang menyatakan bahwa tingkat tabungan maupun tingkat invesyasi sepenuhnya ditentukan oleh tingkat bunga, dan perubahan-perubahan dalam tingkat bunga akan menyebabkan tabungan yang tercipta pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu sama dengan investasi yang dilakukan oleh para pengusaha. Menurut Keynes, besarnya tabungan yang dilakukan

oleh rumahtangga bukan tergantung kepada tinggi rendahnya tingkat bunga. Ia terutama tergantung kepada besar kecilnya

tingkat pendapatan rumahtangga itu. Makin besar jumlah pendapatan yang diterima oleh sesuatu rumahtangga, makin besar pula jumlah tabungan yang akan dilakukan olehnya. Apabila jumlah pendapatan rumahtangga itu tidak mengalami kenaikan atau penurunan, perubahan yang cukup besar dalam tingkat bunga tidak akan menimbulkan pengaruh yang berarti ke atas jumlah tabungan yang akan dilakukan oleh rumahtangga itu. Ini berarti menurut

pendapat Keynes, jumlah pendapatan yang diterima rumahtangga dan bukan tingkat bunga yang menjadi penentu utama dari jumlah tabungan yang akan dilakukan oleh rumahtangga.

Disamping itu Keynes tidak yakin bahwa jumlah investasi yang dilakukan para pengusaha sepenuhnya ditentukan oleh tingkat bunga . Keynes tetap mengakui bahwa tingkat bunga memegang peranan yang cukup menentukan di dalam pertimbangan para pengusaha melakukan investasi. Tetapi disamping faktor itu terdapat beberapa faktor penting lainnya, seperti keadaan ekonomi pada masa kini, ramalan perkembangannya di masa depan, dan luasnya perkembangan teknologi yang berlaku. Apabila tingkat kegiatan ekonomi pada masa kini adalah menggalakkan dan di masa depan diramalkan perekonomian akan tumbuh dengan cepat, maka walaupun tingkat bunga adalah tinggi, para pengusaha akan melakukan banyak investasi. Sebaliknya, walaupun tingkat bunga rendah, investasi tidak akan Disamping itu Keynes tidak yakin bahwa jumlah investasi yang dilakukan para pengusaha sepenuhnya ditentukan oleh tingkat bunga . Keynes tetap mengakui bahwa tingkat bunga memegang peranan yang cukup menentukan di dalam pertimbangan para pengusaha melakukan investasi. Tetapi disamping faktor itu terdapat beberapa faktor penting lainnya, seperti keadaan ekonomi pada masa kini, ramalan perkembangannya di masa depan, dan luasnya perkembangan teknologi yang berlaku. Apabila tingkat kegiatan ekonomi pada masa kini adalah menggalakkan dan di masa depan diramalkan perekonomian akan tumbuh dengan cepat, maka walaupun tingkat bunga adalah tinggi, para pengusaha akan melakukan banyak investasi. Sebaliknya, walaupun tingkat bunga rendah, investasi tidak akan

Berdasarkan kepada keyakinan Keynes bahwa tingkat bunga tidak mempunyai pengaruh yang besar dalam menetukan tabungan dan

bukan satu-satunya faktor yang menentukan investasi, maka Keynes tidak sependapat dengan ahli-ahli ekonomi Klasik yang berkeyakinan bahwa fleksibilitas tingkat bunga akan selalu menjamin berlakunya kesaman di antara jumlah tabungan pada tingkat penggunaan

tenaga kerja penuh dengan jumlah investasi yang dilakukan oleh

para pengusaha. Menurut pendapat Keynes, pada umumnya investasi yang dilakukan oleh para pengusaha adalah lebih kecil dari jumlah tabungan yang dilakukan rumahtangga pada waktu dicapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Oleh karenanya permintaa agregat dalam perekonomian adalah lebih rendah dari produksi barang barang dan jasa jasa pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh . Kekurangan dalam permintaan agregat ini akan menimbulkan pengangguran dalam perekonomian.

b. Perbandingan Pandangan Klasik Dan Keynes

Perbedaan pendapat Kalsik dan Keynes mengenai penentuan tingkat tabungan dalam masyarakat dapat dengan lebih jelas dilihat dengan menggunakan Gambar 3.6. Seperti telah diterangkan menurut ahli-ahli ekonomi Klasik, jumlah tabungan ditentukan oleh tingkat bunga. Oleh karena perekonomian selalu mencapai penggunaan tenaga kerja penuh, jumlah tabungan yang diwujudkan adalah pada ketika perekonomian mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh.

Gambar 3.6 (a) menunjukkan: (i) apabila tingkat bunga adalah r 0 jumlah tabungan adalah S 0 dan (ii) apabila tingkat bunga adalah r 1

jumlah tabungan adalah S 1 . Dengan demikiam grafik (a) menunjukkan pandangan Klasik yang menyatakan makin tinggi tingkat bunga makin banyak tabungan yang akan dilakukan masyarakat. Sebelum ini jumlah tabungan adalah S 1 . Dengan demikiam grafik (a) menunjukkan pandangan Klasik yang menyatakan makin tinggi tingkat bunga makin banyak tabungan yang akan dilakukan masyarakat. Sebelum ini

Grafik (b) menerangkan pandangan Keynes mengenai penentuan tabungan masyarakat. Kurva S adalah fungsi tabungan, yaitu suatu garis yang menggambarkan hubungan di antara jumlah tabunganb dan pendapatan nasional. Kurva S bermula dari nilai tabungan negatif, dan S bentuknya menaik dari kiri bawah ke kanan atas. Bentuk kurva S tersebut menggambarkan sifat tabungan masyarakat yang berikut:

Gambar 2.8

Pandangan Klasik dan Keynes Mengenai Penentu Tabungan

Apabila tingkat pendapatan nasional rendah, tabungan masyarakat negative. Keadaan ini berarti masyarakat menggunakan tabungan di masa lalu untuk membiayai hidupnya. Baru setelah pendapatan

nasional melebihi Y 0 masyarakat menabung sebagian dari

pendapatannya.

i. Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin banyak tabungan masyarakat. Apabila pendapatan nasional adalah Y 1 tabungan i. Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin banyak tabungan masyarakat. Apabila pendapatan nasional adalah Y 1 tabungan

adalah S F . Untuk menerangkan perbedaan pandangan Klasik dan Keynes misalkan perekonomian mencapai penggunaan tenaga kerja penuh pada pendapatan nasional sebesar Y F . Maka, menurut Keynes tabungan adalah S F . Ini berarti pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh jumlah tabungan adalah tetap sebanyak S F . Jumlah ini tidak mengalamu perubahan walaupun terjadi kenaikan ataupun penurunan yang besar dalam tingkat bunga. Untuk mencapai penggunaan tenaga

kerja penuh investasi perusahaan harus mencapai S F . Akan tetapi menurut Keynes S F sering kali lebih besar dari investasi perusahaan yang sebenarnya, maka perekonomian tidak mencapai penggunaan tenaga kerja penuh.

c. Tingkat Upah Dan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara

Seperti telah diterangkan, di dalam analis Klasik diyakini bahwa tingkat upah dapat mengalami perubahan-perubahan dan inui merupakan faktor lain yang akan menjamin tercapainya tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Keynes juga mengkritik pendapat ini

dan selanjutnya menunjukkan bahwa, dari sudut kenyataan yang terdapat dalam masyarakat dan dari sudur teori, pendapat itu tidak benar.

Kalau dibandingkan pendapat ahli-ahli ekonomi Klasik itu dengan kenyataan yang sebenarnya wujud dalam suatu perekonomian modern, akan dapat dilihat bahwa tingkat upah tidak mudah mengalami penurunan. Sebagai akibatnya penganggurabn menjadi lebih sukar untuk dihapuskan. Dalam perekonomian modern terdapat persatuan-persatuan pekerja yang selalu mempertahankan dan memperjuangkan perbaikan nasib para pekerja. Usaha ini termasuklah menjaga agar para pekerja diberi upah yang wajar. Persatuan pekerja akan selalu menentang setiap usaha untuk menurunkan tingkat upah Kalau dibandingkan pendapat ahli-ahli ekonomi Klasik itu dengan kenyataan yang sebenarnya wujud dalam suatu perekonomian modern, akan dapat dilihat bahwa tingkat upah tidak mudah mengalami penurunan. Sebagai akibatnya penganggurabn menjadi lebih sukar untuk dihapuskan. Dalam perekonomian modern terdapat persatuan-persatuan pekerja yang selalu mempertahankan dan memperjuangkan perbaikan nasib para pekerja. Usaha ini termasuklah menjaga agar para pekerja diberi upah yang wajar. Persatuan pekerja akan selalu menentang setiap usaha untuk menurunkan tingkat upah

Secara teori Keynes menunjukkan pula kelemahan pandangan yang dikemukakan oleh ahli-ahli ekonomi Klasik meneganai peranan dari penurunan tingkat upah di dalam menciptakan penggunaan tenaga kerja penuh. Menurut Keynes, walaupun tingkat upah dapat

mengalami penurunan seperti yang digambarkan dalam Gambar 3.5, tetapi gambaran itu adalah kurang sempurna. Kelemahan dari gambaran itu bersumber dari penggunaan analisis keseimbangan sebagian atau partial equilibrium analysis di dalam menganalis sesuatu masalah makroekonomi.

Menurut Keynes, dalam mempelajari dan menganalisis masalah pengangguran dalam keseluruhan ekonomi, pemisalan bahwa “keadaan-keadaan lainnya tidak berubah” atau “ceteris paribus” tidak boleh digunakan. Pemisalan seperti itu digunakan oleh ahli-ahli ekonomi Klasik dalam menerangkan akibat dari penurunan upah kepada penggunaan tenaga kerja. Analisis itu menganggap bahwa apabila upah turun, maka penurunan itu tidak mempengaruhi kurva produk marginal. Yang sebenarnya terjadi bukanlah demikian. Apabila tingkat upah turun maka tingkat pendapatan akan menjadi bertambah rendah dan daya beli dalam masyarakat berkurang. Oleh sebab itu pengeluaran masyarakat akan menurun. Pengeluaran yang bertambah rendah ini akan menurunkan harga-harga, dan apabila keadaan itu terjadi, maka kurva D L yang digambarkan dalam Gambar 3.5 akan berpindah ke bawah. Perpindahan ini dapat mengaklibatkan tingkat penggunaan tenaga kerja penuh tidak dapat dicapai, yaitu apabila D L

yang baru memotong S L ’ jauh ke sebelah kiri dari E 1 sehingga

penggunaan tenaga kerja jauh di bawah N 1 .