Indikator Kinerja Kinerja Pegawai

32

2.2.3 Indikator Kinerja

Analisis mengenai kinerja merupakan suatu penelitian terhadap suatu organisasi, bagaimana sasaran kerja, program-program atau tugas-tugas khusus yang telah dilakukan, diukur atau dievaluasi dengan menggunakan berbagai metode. Pengukuran kinerja Mahsum, 2006: 34 merupakan suatu aktivitas penilaian pencapaian target-target tertentu yang diderivasi dari tujuan strategis organisasi. Mahsun menjelaskan terdapat perbedaan pengukuran kinerja sektor publik dan sektor bisnis. Pengukuran kinerja pada sektor bisnis organisasi yang berorientasi pada laba lebih mudah dilakukan, jika dibandingkan dengan organisasi sektor publik organisasi yang tidak berorientasi pada laba. Pada organisasi bisnis, kinerja penyelenggaraannya dapat dilakukan dengan cara, misalnya tingkat laba yang berhasil diperolehnya. Pada organisasi sektor publik, pengukurannya keberhasilannya lebih kompleks, karena hal-hal yang dapat diukur lebih beraneka ragam, terkadang bersifat abstrak sehingga pengukurannya tidak dapat dilakukan dengan hanya menggunakan satu variabel saja. Pengukuran kinerja bukanlah hasil akhir, melainkan merupakan alat agar keberhasilan manajemen alat agar dihasilkan manajemen yang efisien dan terjadi peningkatan kinerja. Hasil dari pengukuran kinerja akan memberi tahu kita apa yang telah terjadi, bukan mengapa hal itu terjadi atau apa yang harus dilakukan. Pengukuran kinerja Mahsun, 2006: 35 menyediakan organisasi untuk menilai : 1. Bagaimana kemajuan atau sasaran yang telah ditetapkan. Universitas Sumatera Utara 33 2. Membantu dalam mengenali area-area kekuatan dan kelemahan. 3. Menentukan tindakan yang tepat untuk meningkatkan kinerja. 4. Menunjukkan bagaimana kegiatan mendukung tujuan organisasi. 5. Membantu dan membuat keputusan-keputusan dengan langkah inisiatif. 6. Meningkatkan produk-produk dan jasa-jasa kepada pelanggan. Dharma dalam bukunya Managemen Supervisi 2003: 355 mengatakan hampir semua cara pengukuran kinerja mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai. a. Protes kerja dan kondisi pekerjaan b. Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan c. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan d. Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja 2. Kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan baik tidaknya. a. Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan b. Tingkat kemampuan dalam bekerja c. Kemampuan menganalisis data atau informasi , kemampuan menggunakan mesin atau peralatan. d. Kemampuan mengevaluasi. 3. Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan. Aspek-aspek standar kinerja menurut Mangkunegara 2009: 18 terdiri aspek kuantitatif dan aspek kualitatif. Aspek kuantitatif meliputi: 1. Proses kerja dan kondisi pekerjaan. 2. Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan. Universitas Sumatera Utara 34 3. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan. 4. Jumlah dan jenis dalam pemberian pekerjaan. Aspek kualitatif meliputi: 1. Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan. 2. Tingkat kemampuan dalam bekerja 3. Kemampuan menganalisis data atau informasi dan kemampuan menggunakan mesin atau peralatan. 4. Kemampuan mengevaluasi.

2.2.4 Tujuan Penilaian Kinerja