Koefisien Determinasi R² Uji Simultan

6.6.2 Koefisien Determinasi R²

Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukkan besarnya variasi kemudahan pelayanan yang dapat dijelaskan oleh Kinerja PPOB dan Peningkatan efektivitas. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur seberapa besar Peningkatan efektivitas, Kemudahan Pelayanan dan Akurasi PPOB dalam menerangkan Kinerja PPOB dan. Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai R square dapat dilihat pada Tabel 6.16: Tabel 6.16 Nilai Koefisien Determinasi R square Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .919 a .845 .841 1.03062 a. Predictors: Constant, AkurasiPPOB, PeningkatanEfektivitas, KemudahaanPelayanan b. Dependent Variable: KinerjaPPOB Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Pada Tabel 6.16 diperoleh nilai koefisien determinasi R square sebesar 0,845. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan Peningkatan efektivitas, Kemudahan Pelayanan dan Akurasi PPOB dapat menjelaskan variasi dalam Kinerja PPOB sebesar 84,5 dan sisanya sebesar 15,5 dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar dari variabel yang diteliti.

6.6.3 Uji Simultan

Uji simultanuji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikansi variabel Kinerja PPOB dan Peningkatan efektivitas dalam kemudahan pelayanan. Hasil pengujian uji F pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6.17: Universitas Sumatera Utara Tabel 6.17 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 669.379 3 223.126 210.065 .000 a Residual 123.213 116 1.062 Total 792.592 119 a. Predictors: Constant, AkurasiPPOB, PeningkatanEfektivitas, KemudahaanPelayanan b. Dependent Variable: KinerjaPPOB Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Pada Tabel 6.17 diperoleh hasil F hitung sebesar 160,426 sedangkan F tabel pada α = 0,05 dengan derajat pembilang 3 dan derajat penyebut 119 diperoleh F tabel sebesar 2,13 maka dari hasil ini diketahui F hitung F tabel, dan signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari α=0,05 jadi posisi titik uji signifikansi berada pada wilayah penolakan H . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H 1 diterima yang artinya Peningkatan efektivitas, Kemudahan pelayanan dan Akurasi PPOB secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja PPOB. Peningkatan efektivitas, Kemudahan pelayanan dan Akurasi PPOB secara bersama-sama menunjukkan adanya pengaruh positif sehingga berdampak dalam meningkatkan kinerja PPOB, sebaliknya jika Peningkatan efektivitas, Kemudahan pelayanan dan Akurasi PPOB secara bersama-sama tidak menunjukkan pengaruh positif maka akan berdampak pada penurunan kinerja PPOB. Universitas Sumatera Utara

6.6.4 Uji Parsial