Pembelajaran Bercerita dengan Menggunakan Mind Map

50 a Fleksibel, jika seorang pencerita tiba-tiba teringat untuk menjelaskan suatu hal tentang pemikirannya, seorang pencerita dapat dengan mudah menambahkannya di tempat yang sesuai dalam mind map peta pikiran tanpa harus kebingungan. b Dapat memuasatkan perhatian, pencerita tidak berpikir untuk menangkap setiap kata yang disampaikan. Sebaliknya, seorang pencerita dapat berkonsentrasi pada gagasan-gagasannya. c Meningkatkan pemahaman, ketika membaca suatu tulisan atau laporan teknik, mind map peta pikiran akan meningkatkan pemahaman dan memberikan catatan tinjauan ulang yang sangat berarti nantinya. d Menyenangkan, imajinasi dan kreativitas seorang pencerita tidak terbatas, dan hal itu menjadikan pembuatan dan peninjauan ulang catatan. Dari uraian di atas, penulis sependapat dengan Tony Buzan bahwa kelebihan metode mind map adalah bersifat fleksibel, dapat memusatkan perhatian, mampu meningkatkan pemahaman, dan dalam proses pembuatan serta aplikasinya untuk kegiatan bercerita sangat menyenangkan.

c. Pembelajaran Bercerita dengan Menggunakan Mind Map

Burhan Nurgiyantoro 2009: 241 menyatakan bahwa keterampilan berbicara pada hakikatnya merupakan keterampilan mereproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada orang lain. Sama halnya dengan berbicara, proses 51 bercerita pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan menyampaikan suatu objek yang dilihat, dirasakan, dan dialami yang dituangkan dalam bentuk lisan. Bercerita bukan hanya rangkaian kegiatan dalam mengucapkan bunyi atau kata, melainkan suatu proses kegiatan dalam menyampaikan suatu ide, gagasan, dan perasaan kepada pendengar. Proses pembelajaran keterampilan bercerita harus mendapatkan pelatihan yang rutin dan berkesinambungan agar siswa dapat menjadi seorang pencerita yang baik. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dalam kegiatan bercerita sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Adanya pemilihan metode yang tepat akan memudahkan siswa dalam bercerita dan mampu menjadikan suasana kelas menjadi nyaman. Salah satu alternatif pembelajaran dalam bercerita adalah dengan menggunakan metode mind map. Pemilihan metode mind map dalam pembelajaran keterampilan bercerita didasarkan pada beberapa alasan. Melalui mind map, siswa dilatih untuk lebih kreatif dan efektif dalam membuat catatan sehingga siswa akan lebih mudah dalam menyampaikan pikiran dan perasaannya secara lisan. Siswa lebih mudah dalam menemukan dan mengidentifikasi dengan cara yang kreatif dan efektif, sehingga mampu menyampaikan cerita secara runtut, sistematis, dan mudah. Dalam tahap pembuatan mind map, siswa mendapat stimulus dari visualisasi sehingga dapat memetakan pikiran dan merangkai ide-ide yang ada dalam otak ke dalam sebuah mind map peta 52 pikiran sehingga dalam kegiatan bercerita, mampu menyampaikan ide-ide cerita secara runtut dan jelas. Metode mind map dalam kegiatan pembelajaran keterampilan bercerita dapat memberikan kemudahan bagi siswa untuk merencanakan apa yang hendak disampaikan. Siswa terlibat langsung dalam mengeksplorasi pengantar, tema utama dan kesimpulan cerita secara kreatif. Keuntungan menggunakan mind map dalam kegiatan bercerita yaitu pikiran atau otak akan selalu menyadari “gambaran keseluruhan” dari apa yang ingin diceritakan. Kegiatan tersebut akan berguna karena memudahkan siswa untuk menambah atau mengurangi informasi dan menjamin tidak ada poin- poin utama yang tertinggal atau terlupakan untuk diceritakan. Bobbi DePorter 2004: 177 menjelaskan bahwa mind map peta pikiran berguna untuk menuangkan ide, gagasan, dan perasaan. Mind map peta pikiran dibuat agar sesuai dengan lompatan yang terjadi dalam pikiran, karena mind map peta pikiran bekerja seperti otak, benar-benar mendorong wawasan dan gagasan cemerlang. Berdasarkan hakikat dan kelebihan metode mind map, dapat disimpulkan bahwa metode tersebut dianggap mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran bercerita karena dapat memfokuskan pikiran dan pengetahuan yang dimiliki. Mind map memudahkan siswa dalam memunculkan ide-ide dan gagasan cemerlangnya ke dalam bahasa lisan. Adanya penguasaan terhadap ide cerita atau kata- 53 kata kunci dalam cerita maka siswa akan lebih mudah mengingat jalannya cerita dan percaya diri saat bercerita. Masalah yang peneliti jumpai di lapangan menyebutkan bahwa siswa cenderung mengalami kebingungan dalam menentukan tema, tidak menguasai jalannya cerita sehingga pengucapannya menjadi terbata-bata, dan sebagainya. Harapan dari penggunaan mind map tersebut, siswa diharapkan mampu menentukan ide dan dapat mengolah gagasan-gagasan, yang kemudian mampu merencanakan cerita secara lisan. Adapun langkah- langkah metode mind map dalam pembelajaran bercerita menurut Melvin L. Silberman 2004: 216-217, yang telah dimodifikasi, adalah sebagai berikut. 1 Siswa memilih topik atau tema yang akan dijadikan bahan cerita. Beberapa kemungkinannya, yaitu a menggambarkan penanganan terhadap isu atau masalah; b membuat konsep atau keterampilan yang telah diajarkan sebelumnya; dan c merencanakan penyelesaian sebuah tugas. 2 Dalam membuat mind map siswa menggunakan warna, gambar, atau simbol agar mudah dalam menyampaikan cerita. 3 Memilih gagasan utama untuk dijadikan gambar sentral kemudian memecahkan keseluruhannya menjadi unsur-unsur yang lebih kecil dan menggambarkan unsur-unsur tersebut di sekeliling mind map menggunakan warna dan grafis. Siswa mengungkapkan tiap gagasan menggunakan gambar, dengan menyertakan sedikit mungkin kata-kata. 4 Dalam menyusun mind map siswa mempunyai waktu yang banyak. 54 5 Siswa saling bercerita tentang mind map yang telah dibuatnya.

d. Penilaian Pembelajaran Keterampilan Bercerita

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIFITAS SISWA KELAS V DALAM MEMAHAMI MATERI IPS MELALUI PENERAPAN METODE MIND MAPS Peningkatan Aktifitas Siswa Kelas V Dalam Memahami Materi IPS Melalui Penerapan Metode Mind Maps SD Negeri 01 Giriwondo Kecamatan Jumapolo Semester 2 Tahun A

0 1 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERI IPS MELALUI PENERAPAN METODE MIND MAPS PADA SISWA KELAS V Peningkatan Aktifitas Siswa Kelas V Dalam Memahami Materi IPS Melalui Penerapan Metode Mind Maps SD Negeri 01 Giriwondo Kecamatan Jumapolo Semester 2 Tahun Aj

0 2 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI VCD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PASURUHAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui VCD Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pasuruhan Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI VCD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PASURUHAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui VCD Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pasuruhan Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 20

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPS MELALUI METODE MIND MAP SISWA KELAS V SD NEGERI JERUKSARI WONOSARI GUNUNGKIDUL.

0 7 187

IDENTIFIKASI PENYEBAB RENDAHNYA KEDISIPLINAN SISWA KELAS V SD NEGERI SALAM 1 KECAMATAN SALAM, MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014.

5 55 240

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI METODE MIND MAP SISWA KELAS V SD NEGERI GOLO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 234

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT MENGGUNAKAN METODE MIND MAP BAGI SISWA TUNARUNGU KELAS DASAR IV DI SLB NEGERI 2 BANTUL.

1 5 245

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KALIMANAH WETAN KECAMATAN KALIMANAH.

0 0 86

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN MIND MAP PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BATURAGUNG KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 20142015

0 1 111