105 d.
Siswa merasa kesulitan dalam bercerita di depan kelas karena sebagian siswa merasa takut dan grogi.
e. Waktu yang digunakan terlalu lama dikarenakan semua siswa secara
bergiliran bercerita satu persatu sehingga waktu dirasa tidak efektif. f.
Sebagian besar siswa merasa kesulitan dalam mendengarkan cerita yang dibacakan oleh guru dan sulit untuk mengulangi cerita tersebut
secara lisan.
D. Deskripsi Keterampilan Bercerita Siswa Kelas V pada Siklus II
1. Perencanaan
Rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus I merupakan perbaikan atau revisi dari siklus sebelumnya. Pada dasarnya
pelaksanaan pembelajaran pada sikluus II ini sama dengan siklus I. Materi yang akan dipelajari pada siklus II ini adalah bercerita dengan
tema dan kegiatan yang berbeda dengan siklus I. Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan ini adalah sebagai berikut.
a. Menentukan tema bercerita yang akan dididikkan.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP terlampir.
c. Menyiapkan naskah cerita dan mendiskusikan dengan guru cara
menyampaikan agar pembelajarn bersifat efektif. d.
Menyusun lembar observasi untuk siswa yang berisi kegiatan yang seharusnya dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran.
e. Menyusun lembar observasi untuk guru yang digunakan sebagai
bahan refleksi untuk pembelajaran selanjutnya.
106 f.
Menyusun lembar penilaian tes bercerita.
2. Pelaksanaan
a. Siklus II Pertemuan 1
Siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 14 Mei 2013 pada pukul 09.15-10.25 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Tema
pada pertemuan pertama siklus II adalah “Budi Pekerti” dengan judul cerita “Tangkuban Perahu”.
1 Kegiatan Awal
Awal pelajaran guru mengucapkan salam, mempersiapkan siswa untuk belajar dan melakukan apersepsi. Setelah itu guru menjelaskan
tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2
Kegiatan Inti Pada inti pembelajaran, guru membagi kelas menjadi 5
kelompok. Masing-masing kelompok diberi sebuah cerita kepada siswa kemudian siswa menyimak video yang menceritakan kisah
“Tangkuban Perahu” yang diputar pada LCD. Tujuannya agar siswa dapat fokus terhadap cerita yang sedang ditontonnya. Setelah selesai
melihat video, siswa bertanya jawab dengan guru mengenai cerita yang didlihatnya yaitu menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita
“Tangkuban Perahu”. Setelah itu, siswa menuliskan amanat cerita di dalam buku. Siswa diberi kesempatan bertanya oleh guru apabila ada
yang belum jelas.
107 Pada tahap berikutnya guru menjelaskan tentang bagaimana
cara bercerita fiksi dengan menggunakan mind map dengan bantuan LCD. Siswa melihat berbagai macam contoh-contoh mind map yang
kreatif. Siswa mendengarkan penjelasan guru bagaimana membuat mind map yang kreatif yaitu yang disertai dengan kata-kata kunci
berdasarkan isi cerita. Kemudian masing-masing siswa dalam kelompok membuat mind map dengan kreatif. Setelah siswa selesai
membuat mind map, dilakukan evaluasi belajar siswa untuk melihat tingkat pencapaian hasil belajar. Siswa secara individu bercerita dalam
kelompoknya. Kegiatan tersebut menghemat waktu dan lebih efektif karena dalam waktu yang bersamaan ada 7 siswa yang sekaligus
praktik bercerita dalam satu kelas. 3
Kegiatan Akhir Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran
yang telah dilalui pada pertemuan kali ini. Setelah itu, guru menutup pelajaran dengan salam penutup.
b. Siklus II Pertemuan 2
Pertemuan kedua pada siklus II pada hari Sabtu tanggal 18 Mei 2013 pukul 09.15-10.30 WIB dengan alokasi watu 2x35 menit. Materi
yang dididikkan sama dengan pertemuan pertama pada siklus II yaitu tentang menceritakan kembali sebuah cerita. Namun tema untuk
pertemuan kedua berbeda dengan pertemuan pertama. Tema untuk pertemuan kedua pada siklus I adalah “Kepahlawanan”.
108 1
Kegiatan Awal Guru mengawali pembelajaran dengan salam pembuka, doa
bersama dan mempresensi siswa. Guru melakukan apersepsi tentang materi bercerita dengan tema “Perjuangan Seorang Ibu” yaitu dengan
bertanya jawab dengan siswa “Anak-anak, apa yang kalian lakukan jika
teman kalian sedang dalam kesusahan? Dibiarkan saja atau ditolong? salah satu siswa menjawab
“ditolong bu guru”. Setelah para siswa menjawab dengan jawaban yang beragam, guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2
Kegiata Inti Pada inti pembelajaran, guru membagi kelas menjadi 5 kelompok.
Masing-masing kelompok diberi sebuah cerita kepada siswa kemudian siswa menyimak video yang menceritakan kisah “Malin Kundang” yang
diputar pada LCD. Tujuannya agar siswa dapat fokus terhadap cerita yang sedang ditontonnya. Setelah selesai melihat video, siswa bertanya
jawab dengan guru mengenai cerita yang didlihatnya yaitu menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita
“Malin Kundang”. Setelah itu, siswa menuliskan amanat cerita di dalam buku. Siswa diberi kesempatan
bertanya oleh guru apabila ada yang belum jelas. Pada tahap berikutnya guru menjelaskan tentang bagaimana
cara bercerita fiksi dengan menggunakan mind map dengan bantuan LCD. Siswa melihat berbagai macam contoh-contoh mind map yang
kreatif. Siswa mendengarkan penjelasan guru bagaimana membuat
109 mind map yang kreatif yaitu yang disertai dengan kata-kata kunci
berdasarkan isi cerita. Kemudian masing-masing siswa dalam kelompok membuat mind map dengan kreatif.
Setelah siswa selesai membuat mind map, dilakukan evaluasi belajar siswa untuk melihat tingkat pencapaian hasil belajar.
Pengukuran evaluasi belajar dilakukan dengan memberikan tugas kepada siswa untuk mengembangkan kata-kata tersebut menjadi sebuah
cerita dengan menambah kata hubung, kata depan, atau kata-kata lain yang mendukung. Siswa secara individu bercerita dalam kelompoknya.
Kegiatan tersebut menghemat waktu dan lebih efektif karena dalam waktu yang bersamaan ada 7 siswa yang sekaligus praktik bercerita
dalam satu kelas. 3
Kegiatan Akhir Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran
yang telah dilalui pada pertemuan kali ini. Setelah itu, guru menutup pelajaran dengan salam penutup.
3. Pengamatan Siklus II