Universitas Sumatera Utara
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mencoba mengajukan beberapa saran yang kiranya dapat menjadi masukan yang bermanfaat yaitu :
1. Saran dalam kaitan penelitian, semiotika merupakan penelitian yang
menuntut keaktifan peneliti dalam memaknai dan mencari mitos apa yang berkembang dibalik suatu tanda. Hendaknya para peneliti-peneliti lain yang
ingin melakukan analisis semiotika harus menambah wawasan sebanyak- banyaknya dengan membaca buku, jurnal, sampai berdiskusi dengan orang
yang dianggap dapat memberi tambahan pengetahuan mengenai objek analisisnya agar kajian mendalam dapat dicapai.
2. Saran dalam kaitan akademis, sebaiknya para peneliti lain yang ingin
melakukan kajian semiotika mempelajari mengenai paradigma krits. Paradigma ini memberikan ruang bagi semiotika yang tidak hanya melakukan
kajian tanda sebagai teks tetapi juga mengaitkan dengan konteks dibaliknya melalui cara berpikir kritis seorang peneliti. Kritis dalam paradigma ini
berarti proses berpikir kritisnya dengan melihat struktur kekuasaan yang menindas sebuah golongan bahkan merugikan. Dan peneliti juga berharap
agar, mahasiswa lebih dibekali dengan ilmu semiotika melalui materi kuliah yang lebih mendalam, agar saat melakukan penelitian ini peneliti sudah
memiliki sedikit bekal. 3.
Saran dalam kaitan praktis, Agar orang tidak mudah terpengaruh dengan apa yang dilihatnya lalu menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang general.
Perlu dilakukan pengamatan apakah benar seperti itu atau tidak. Perlu peran semua pihak dalam mengatasi perkembangan game yang didalamnya terdapat
konstruksi nilai-nilai amoral. Peran orang tua yang harus mendampingi anak- anaknya yang belum cukup umur dalam memilih game yang mereka jadikan
sebagai sarana bermain. Peran pemerintah yang harus gesit dan peka dengan perkembangan jaman yang sudah menyerang pemikiran masyarakat,
khususnya kaum muda bahkan anak dibawah umur tidak lagi dengan video porno tetapi video game yang awalnya dianggap hanya sebagai hiburan.
Seharusnya pemerintah memberikan perhatian untuk memperketat jalur masuknya game-game luar yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan
Universitas Sumatera Utara
Indonesia, mungkin dengan membuat Undang-undang yang mengatur peredaran gamedan tidak memandang remeh kekuatan video game yang bisa
menghancurkan moral bangsa.
5.3 Implikasi Teoritis