Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu strategi yang digunakan secara menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Metode
penelitian perlu dibedakan dari teknik pengumpulan data yang merupakan teknik yang lebih spesifik untuk memperoleh data Soehartono, 2008:9. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang didasarkan pada penafsiran, dengan konsep-konsep yang umumnya tidak memberikan angka
numerik, seperti etnometodologi atau jenis wawancara tertentu. Dalam penelitian ini ada dua hal yang ingin dicapai, yaitu: 1 menganalisis proses berlangsungnya suatu
fenomena sosial dan memperoleh suatu gambaran yang tuntas terhadap proses tersebut; dan 2 menganalisis makna yang ada di balik informasi, data dan proses
suatu fenomena sosial itu. Berdasarkan tujuan yang kedua, peneliti menggunakan analisis semiotika untuk metode penelitian yang sifatnya memaparkan situasi
ataupun peristiwa dengan melukiskan variabel satu demi satu Rakhmat, 2006: 25. Dalam kajian komunikasi, teknik penelitian dengan menggunakan analisis
semiotika ini cenderung lebih banyak mengarah pada sumber penerimaan pesan. Teknik ini juga dikategorikan kedalam penelitian interpretatif dan subjektif, karena
sangat mengandalkan kemampuan dan kecermatan peneliti dalam menafsirkan suatu tanda. Penelitian dengan menggunakan analisis semiotika ini selalu melibatkan dan
menuntut daya pikir, pengalaman, budaya, dan emosi setiap manusia dalam pertemuaannya dengan suatu tanda. Maka penelitian ini memberi peluang yang besar
bagi dibuatnya interpretasi-interpretasi alternatif. Pendekatan penelitian ini mengedepankan penyajian data secara terstruktur serta memberikan gambaran
terperinci tentang objek penelitian dalam beberapa pesan komunikasi dalam bentuk tanda-tanda.
Dalam penelitian ini, analisis semiotika yang dipilih adalah semiotika Roland Barthes, yaitu penelitian yang mencari makna penanda, petanda dan tanda-
Universitas Sumatera Utara
tanda semiotik yang ada, dengan signifikasi dua tahap two order signification. Analisis dengan cara Semiotika Roland Barthes digunakan dalam penelitian ini,
karena hal itu mampu memaknai tanda pada media visual seperti Video Game dan menekankan pada peran pembaca atau pengamat, baik secara denotasi dan konotasi.
Hal ini didasari oleh, tanda tidak akan berdiri sendiri tanpa ada makna didalamnya, dalam hal ini peneliti ingin membongkar makna yang selama ini tersembunyi,
khususnya dalam game seven sin ini dalam menggambarkan sosok seorang perempuan. Sekalipun
sebuah tanda telah memiliki makna denotasi ataupun konotasi, tetapi tetap saja dibutuhkan keaktifan pembaca agar dapat berfungsi. Analisis ini
menggunakan kode-kode komunikasi
yang terdapat pada Video Game nantinya yang akan dicari makna riil-nya denotasi, kemudian hubungan antara satu tanda dengan
tanda lainnya akan dicari makna tersirat di dalamnya konotasi. Penelitian ini juga menggunakan paradigma kritis, yang memandang realitas
tidak ada yang benar-benar riil, karena realitas yang muncul sebenarnya adalah realitas semu yang terbentuk bukan melalui proses alami, tetapi oleh proses sejarah,
kekuatan sosial, politik, dan ekonomi serta dibentuk manusia sendiri. Realitas tersebut dibentuk oleh kelompok-kelompok dominan, dengan cara manipulasi,
mengkondisikan orang lain agar punya penafsiran dan pemaknaan seperti yang kelompok itu inginkan. Oleh karena itu, apa yang disebut realitas sering kali
bukanlah realitas, melainkan hanya ilusi yang menyebabkan distorsi pengertian dalam masyarakat Eriyanto, 2001:56.
3.2 Objek penelitian