c. Pengujian Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual
suatu pengamatan ke pengamatan lain. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam
penelitian ini, menggunakan Uji Glejser yaitu meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel
independen signifikan secara statistik memengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.
Koefisien signifikansi harus dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang ditetapkan sebelumnya α = 5. Apabila
koefisien signifikansi nilai probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan tidak
terjadi heteroskedastisitas Hasil pengujian Heteroskedastisitas dapat diketahui melalui
Tabel 6 berikut ini: Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig.
Kesimpulan Constant
0,521 Tidak Terkena Heteroskedastisitas
Market Value 0,171
Tidak Terkena Heteroskedastisitas Variance Return
0,426 Tidak Terkena Heteroskedastisitas
DPR 0,083
Tidak Terkena Heteroskedastisitas Sumber: Lampiran 9, halaman 82
Berdasarkan uji Glejser yang telah dilakukan pada 3 tiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini, tabel 6
menunjukkan bahwa tidak ada satu pun variabel independen
yang signifikan secara statistik memengaruhi variabel dependen nilai absolute residual abs_res. Hal ini dapat dilihat dari
probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak
mengandung adanya heteroskedastisitas atau data bersifat homoskedastisitas.
d. Pengujian Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Jika terjadi korelasi, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi. Uji Multikolinieritas dapat dilakukan dengan cara
melihat nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Pengertian sederhananya setiap variabel independen
menjadi variabel dependen terikat dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya, jadi nilai tolerance yang rendah
sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1Tolerance. Nilai yang
umumnya dipakai
untuk menunjukkan
adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance
0,10 atau sama
10.