yang signifikan secara statistik memengaruhi variabel dependen nilai absolute residual abs_res. Hal ini dapat dilihat dari
probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak
mengandung adanya heteroskedastisitas atau data bersifat homoskedastisitas.
d. Pengujian Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Jika terjadi korelasi, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi. Uji Multikolinieritas dapat dilakukan dengan cara
melihat nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Pengertian sederhananya setiap variabel independen
menjadi variabel dependen terikat dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya, jadi nilai tolerance yang rendah
sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1Tolerance. Nilai yang
umumnya dipakai
untuk menunjukkan
adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance
0,10 atau sama
10.
Hasil pengujian Multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini:
Tabel 7. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel
Collinearity Statistics Kesimpulan
Tolerance VIF
Market Value 0,832
1.202 Tidak Terkena Multikolinieritas Variance Return
0,928 1.077 Tidak Terkena Multikolinieritas
DPR 0,887
1.127 Tidak Terkena Multikolinieritas Sumber: Lampiran 10, halaman 83
Berdasarkan Tabel 7 hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang
mempunyai nilai toleransi ≤ 0,10 dan tidak ada nilai VIF ≥ 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian
ini tidak terjadi multikolinearitas dan model regresi layak digunakan.
4. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh market value, variance return, dan dividend payout ratio
terhadap holding period saham. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 20.
Syarat untuk melakukan analisis regresi linier berganda adalah data harus berdistribusi normal. Data harus terlebih dahulu memenuhi syarat
uji asumsi klasik. Hasil analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat
dilihat pada Tabel 8 berikut ini: