maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian adalah sama sehingga menggunakan asumsi equal variances assumed.
Oleh karena variannya sama, maka analisis uji beda t-testnya harus menggunakan asumsi equal variances assumed sebesar 0,266 dengan
probabailitas signifikasi sebesar 0,726 two tail. Jadi untuk varibel ada hubungan akuntansi forensik dengan perkembangan ilmu akuntansi saat ini, oleh karena
probabilitasnya sebesar 0,384 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa secara statistik kedua rata-rata mean tidak terdapat perbedaan signifikan antara
responden mahasiwa USU dengan mahasiswa IAIN SU. Dari hasil pengujian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa untuk variabel
ada hubungan akuntansi forensik dengan perkembangan ilmu akuntansi saat ini ditolak. Alasannya karena, secara statistik apabila dilihat dari nilai t sebesar 0,726
lebih besar dari α = 0,05, ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat perbedaan
persepsi yang signifikan antara kelompok responden mahasiswa akuntansi USU dengan mahasiswa akuntansi IAIN tentang ada hubungan akuntansi forensik
dengan perkembangan ilmu akuntansi saat ini .
4.2.4.7 Akuntansi forensik belum mendapatkan perhatian yang serius dari pihak perguruan tinggi
Universitas Sumatera Utara
Ha7: terdapat perbedaan persepsi akademisi mahasiswa Universitas Sumatera Utara dan mahasiswa IAIN Sumatera Utara terhadap variabel Akuntansi
forensik belum mendapat perhatian yang serius dari pihak perguruan tinggi. Dari tabel 4.7, terlihat bahwa rata-rata jawaban akuntansi forensik belum
mendapat perhatian yang serius dari pihak perguruan tinggi untuk responden mahasiswa USU 3,9552 sedangkan untuk responden mahasiswa IAIN SU adalah
4,000. Secara absoulut jelas bahwa rata-rata variabel akuntansi forensik belum mendapat perhatian yang serius dari pihak perguruan tinggi berbeda antara
responden mahasiswa akuntansi USU dengan mahasiswa akuntansi IAIN SU. Nilai F hitung pada levene test untuk variabel akuntansi forensik belum
mendapat perhatian yang serius dari pihak perguruan tinggi adalah sebesar 0,122 dengan dengan probabilitas sebesar 0,727. Oleh karena probabilitas 0,727 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian adalah sama sehingga menggunakan asumsi equal variances assumed.
Oleh karena variannya sama, maka analisis uji beda t-testnya harus menggunakan asumsi equal variances assumed sebesar 0,727 dengan
probabailitas signifikasi sebesar 0,807 two tail. Jadi untuk varibel akuntansi forensik belum mendapat perhatian yang serius dari pihak perguruan tinggi, oleh
karena probabilitasnya sebesar 0,807 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa secara statistik kedua rata-rata mean tidak terdapat perbedaan signifikan antara
responden mahasiwa USU dengan mahasiswa IAIN SU.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil pengujian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa untuk variabel akuntansi forensik belum mendapat perhatian yang serius dari pihak perguruan
tinggi ditolak. Alasannya karena, secara statistik apabila dilihat dari nilai t sebesar 0,807 lebih besar dari
α = 0,05, ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara kelompok responden mahasiswa
akuntansi USU dengan mahasiswa akuntansi IAIN akuntansi forensik belum mendapat perhatian yang serius dari pihak perguruan tinggi.
4.3 Pembahasan