Pengertian Akuntansi Forensik Teori Atribusi

Gambar 2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sumber : Robbins 2003 2.1.3 Akuntansi Forensik

2.1.3.1 Pengertian Akuntansi Forensik

Tuanakotta 2010:4 Akuntansi forensik adalah penerapan disiplin akuntansi dalam arti luas, termasuk auditing pada masalah hukum untuk penyelesaian hukum di dalam atau di luar pengadilan. Akuntansi forensik dapat diterapkan di sektor publik maupun swasta, sehingga apabila memasukkan pihak yang berbeda, maka akuntansi forensik menurut Crumbley dalam Tuanakotta 2010:5, mengemukakan bahwa secara sederhana akuntansi forensik dapat dikatakan sebagai akuntansi yang akurat untuk tujuan hukum, atau akuntansi yang tahan uji dalam kancah perseteruan selama proses pengadilan, atau dalam proses peninjauan yudisial, atau tinjauan administratif. Definisi dari Crumbley menekankan bahwa ukuran dari akuntansi forensik adalah ketentuan hukum perundang – undangan, berbeda dari akuntansi yang sesuai dengan GAAP Generally Accepted Accounting Principles. Akuntansi forensik didefinisikan sebagai analisis akuntansi yang dapat mengungkap penipuan, yang mungkin Perilaku Individu Kekhususan Tinggi Internal Rendah Eksternal Konsensus Tinggi Internal Rendah Eksternal Konsistensi Tinggi Internal Rendah Eksternal Universitas Sumatera Utara sangat cocok untuk presentasi di pengadilan. Analisis semacam itu akan menjadi dasar untuk resolusi diskusi, perdebatan, dan perselisihan. Seorang akuntan forensik menggunakan pengetahuannya tentang akuntansi, studi hukum, investigasi dan kriminologi untuk mengungkapkan fraud, menemukan bukti dan selanjutnya bukti tersebut akan dibawa kepengadilan jika dibutuhkan Ramaswamy, 2007. Bologna dan Lindquist 1987:87 mendefinisikan akuntansi forensik sebagai aplikasi kecakapan financial dan sebuah mentalitas penyelidikan terhadap isu-isu yang tak terpecahkan, yang dijalankan didalam konteks rules of evidence. Sedangkan Hopwood et al. dalam Iprianto, 2009:33 lebih jauh mendefinisikan akuntansi forensik adalah aplikasi keterampilan investigasi dan anlitik yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah keuangan melaui cara-cara yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pengadilan atau hukum. Dengan demikian investigasi dan analisis yang dilakukan harus sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pengadilan atau hukum yang memiliki yuridiksi yang kuat. Tuanakotta 2007:10 mengemukakan bahwa akuntansi forensik dahulu digunakan untuk keperluan pembagian warisaan atau mengungkap kasus pembunuhan, bermula dari penerapan akuntansi untuk memecahkan persoalan hukum, maka istilah yang dipakai adalah akuntansi forensik dan bukan audit. Sampai dengan saat ini dalam perkembangannya masih kelihatan akuntansinya, dicontohkan dalam perhitungan ganti rugi baik dalam pengertian sengketa maupun kerugian akibat kasus korupsi. Suryanto dalam Iprianto, 2009:33 lebih jauh mengatakan bahwa akuntansi forensik biasanya fokus pada area-area tertentu Universitas Sumatera Utara misalnya penjualan atau pengeluaran tertentu yang diindikasikan telah terjadi tindak kecurangan baik dari laporan pihak dalam atau orang ketiga tip off atau, petunjuk terjadinya kecurangan red flags. Dengan demikian akuntansi forensik sangat berperan dalam pengungkapan skandal-skandal keuangan yang ada di Indonesia yang terutama korupsi. Tuanakotta 2007:17 akuntansi forensik pada awalnya adalah perpaduan yang paling sederhana antara akuntansi dan hukum penggunaan akuntan forensik dalam pembagian harta gono-gini. Di sini terlihat unsur akuntansinya, unsur hitung menghitung besarnya harta yang akan diterima pihak mantan suami dan mantan istri. Segi hukumnya dapat diselesaikan didalam atau luar pengadilan, secara legitasi atau non legitasi. Gambar 2.3 Diagram Akuntansi Forensik Sumber : Tuanakotta 2007 Dalam kasus yang lebih pelik, ada satu bidang tambahan disamping Akuntansi dan Hukum. Bidang tambahan ini adalah Audit, sehingga akuntansi forensiknya dipresentasikan dalam tiga bidang. Gambar 2.4 Diagram Akuntansi Forensik Sumber : Tuanakotta 2007 AKUNTANSI HUKUM AKUNTANSI HUKUM AUDIT Universitas Sumatera Utara

2.1.3.2 Lingkup Akuntansi Forensik

Dokumen yang terkait

Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Terhadap Dukungan Ekonomi Syariah Di Sumatera Utara

2 104 76

Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Mahasiswa Memilih Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

10 84 90

Perbedaan Tingkat Kekebalan Stres Mahasiswa Reguler Dan Ekstensi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

3 65 62

Perbedaan Gambaran EKG dan Tekanan Darah antara Mahasiswa Perokok dengan Bukan Perokok Saat Latihan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

1 42 69

Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Mahasiswa Memilih Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

3 67 34

PERSEPSI AKADEMISI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TERHADAP ADANYA AKUNTANSI FORENSIK

0 0 6

Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Terhadap Dukungan Ekonomi Syariah Di Sumatera Utara

0 0 14

Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara Terhadap Adanya Akuntansi Forensik

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Persepsi - Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara Terhadap Adanya Akuntansi Forensik

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara Terhadap Adanya Akuntansi Forensik

0 0 8