BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian menurut tingkat eksplanasi penjelasan. Penelitian menurut tingkat eksplanasi yaitu bagaimana variabel-
variabel yang diteliti akan menjelaskan obyek yang diteliti melalui data yang terkumpul. Pada tingkat eksplanasi penelitian termasuk kedalam penelitian
komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Yang dibandingkan dalam penelitian ini adalah persepsi mahasiswa strata-1 S1
akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univesrsitas Sumatera Utara dengan persepsi mahasiswa akuntansi Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara terhadap
adanya akuntansi forensik.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dan penelitian akan dilakukan pada fakultas ekonomi USU yang beralamat di Jl. Prof. T. M. Hanafiah dan dilakukan pada fakultas ekonomi dan
bisnis IAIN SU yang beralamat di Jl. Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, sedangakan waktu penelitian dilakukan pada 9 juni smpai 25 juni 2014.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan yang dikemukakan peneliti. Penelitian
ini dilakukan terbatas pada persepsi mahasiswa strata-1 S1 akuntansi
Universitas Sumatera Utara
Univesrsitas Sumatera Utara dengan persepsi mahasiswa akuntansi syariah IAIN Sumatera Utara.
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan tentang bagaimana cara mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini, variabel
penelitiannya adalah adanya akuntansi forensik. Akuntansi Forensik adalah ilmu akuntansi yang lebih akurat cocok untuk tujuan dan kepentingan hukum.
Akuntansi Forensik adalah penggunaan keahlian di bidang audit dan akuntansi yang dipadu dengan kemampuan investigatif untuk memecahkan suatu
masalahsengketa keuangan atau dugaan kecurangan fraud yang pada akhirnya akan diputuskan oleh pengadilanarbitrasetempat penyelesaian perkara lain.
Akuntansi Forensik menjadi peluang karir yang menarik bagi para akuntan untuk digunakan sebagi alat penanggulangan tindak penipuan dan korupsi. Matakuliah
akuntansi forensik belum mendapatkan perhatian yang serius dari pihak perguruan tinggi. Fauzan Misra 2010 dalam artikelnya mengungkapkan bahwa ilmu
akuntansi dan auditing terus berkembang mengikuti perkembangan yang ada dalam dunia usaha dan pemerintahan. Adanya akuntansi forensik forensic
accounting , audit kecurangan fraud auditing dan yang terbaru dan belum
banyak dikenal corruption auditing. Ilmu-ilmu ini diharapkan semakin berkembang dan berperan strategis ditengah gelombang korupsi yang semakin
menjadi-jadi di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Indikator-indikator Konstruk
Konstruk Indikator
Konstruk Kode
Adanya Akuntansi Forensik
1. Akuntansi forensik tidak sama dengan audit
investigatif. 2.
Akuntansi Forensik berorientasi pada etika dan hukum.
3. Akuntansi Forensik sangat berperan
terhadap sebuah peluang karir yang menjanjikan di masa yang akan datang.
4. Akuntansi Forensik sebagai alat untuk
mempercepat pemberantasan korupsi dan penanggulangan tindak penipuan.
5. Akuntansi Forensik dimasukkan ke dalam
kurikulum pendidikan akuntansi. 6.
Ada hubungan akuntansi forensik dengan perkembangan ilmu akuntansi.
7. Akuntansi forensik belum mendapat
perhatian yang serius dari pihak perguruan tinggi.
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
Sumber : Penulis 2014
Universitas Sumatera Utara
3.5 Skala Pengukuran Variabel