Universitas Sumatera Utara
perkembangan dari kanker dibagian mana saja dari kolon dan rektum De Jong, A.E. dalam Haggar, 2009.
c. Riwayat Menderita Inflammatory Bowel Disease IBD
Inflammatory Bowel Disease IBD digunakan untuk menggambarkan dua penyakit, yaitu Ulcerative colitis dan Penyakit Crohn. Ulcerative colitis
menyebabkan inflamasi pada mukosa kolon dan rektum Hanggar, F.A., et.al, 2009 ; World Cancer Research Fund and American Institute for Cancer Research,
2007. Penyakit Crohn menyebabkan inflamasi dari keseluruhan dinding usus dan dapat melibatkan bagian dari sistem pencernaan lain mulai dari mulut hingga ke
anus. Kondisi-kondisi ini meningkatkan resiko keseluruhan individu untuk menderita kanker kolorektal National Institute of Health, 2006. Seseorang yang
memiliki IBD dapat berkembang menjadi dysplasia. Dysplasia merupakan istilah yang digunakkan untuk menggambarkan abnormalitas sel yang melapisi kolon
atau rektum lesi prakanker American Cancer Society, 2014. Resiko relatif kanker kolorektal pada pasien IBD memiliki estimasi antara 4 hingga 20 kali.
Oleh karena itu, individu yang menderita IBD tanpa batasan usia diharapkan melakukan skrining kanker kolorektal sedini mungkin dan secara regular
American Cancer Society, 2014 ; Haggar, 2009.
d. Riwayat Keluarga yang Menderita Kanker kolorektal atau Polip
Adenomatous
Mayoritas penderita kanker kolorektal terjadi pada orang-orang tanpa riwayat keluarga yang menderita kanker kolorektal ataupun penyakit pendukung
lainnya. Meskipun demikian, lebih dari 20 penderita kanker kolorektal memiliki anggota keluarga yang pernah menderita penyakit ini World Cancer Research
Fund and American Institute for Cancer Research, 2007. Pasien dengan riwayat menderita kanker kolorektal ataupun polip adenomatous dalam satu atau lebih
tingkatan keluarga berada pada resiko tinggi. Kanker kolorektal terjadi lebih tinggi pada orang-orang dengan riwayat keluarga, seperti riwayat kanker
kolorektal ataupun polip adenomatous pada usia yang lebih muda dari 60 tahun dalam satu tingkatan keluarga, atau riwayat kanker kolorektal ataupun polip
Universitas Sumatera Utara
adenomatous dalam dua atau lebih tingkatan keluarga tanpa batasan usia Boardman, 2007. Belum jelas alasan yang dapat menjelaskan hal ini, tetapi
lebih kepada faktor genetik, faktor lingkungan dan beberapa kombinasi keduanya American Cancer Society, 2014 ; Haggar, 2009. Jika seseorang memiliki riwayat
keluarga menderita polip adenomatous atau kanker kolorektal, mulailah melakukan skrining sebelum usia 50 tahun.
e. Faktor Genetik
Sekitar 5 hingga 10 penderita kanker kolorektal memiliki riwayat kerusakan mutasi pada gen dalam keluarga. Kerusakan ini menyebabkan
terjadinya kanker pada usia muda yang sekarang ini terjadi cukup sering American Cancer Society, 2014. Kondisi genetik yang paling umum adalah
Familial adenomatous polyposis FAP dan Hereditary nonpolyposis colorectal cancer HNPCC, yang juga disebut sindroma Lynch. HNPCC dihubungkan
dengan mutasi gen-gen yang terlibat pada jalur perbaikan DNA, yaitu gen MLH1 dan MSH2 World Cancer Research Fund and American Institute for Cancer
Research, 2007 . FAP disebabkan oleh mutasi gen penekan tumor yaitu APC Wilmink, A.B., 1997 dalam Haggar, 2009.
Jumlah kejadian HNPCC sekitar 2 - 6. Usia rata-rata penderita HNPCC yang didiagnosis adalah pertengahan 40 tahun. Penderita HNPCC juga memilki
polip, tetapi jumlahnya hanya beberapa, tidak seperti FAP yang bisa mencapai ratusan American Cancer Society, 2014 ; National Institute of Health, 2006.
Sedangkan jumlah kejadian FAP kurang dari 1. Seseorang dengan FAP memiliki karakteristik perkembangan ratusan polip, biasanya pada usia yang
relatif muda, dan bertransformasi menjadi malignan pada awal usia 20 tahun. Saat usia 40 tahun, hampir seluruh penderita ini akan berkembang menjadi kanker jika
tidak dilakukan pengangkatan kolon National Institute of Health, 2006 ; World Cancer Research Fund and American Institute for Cancer Research, 2007.
Universitas Sumatera Utara 2. Faktor Resiko yang dapat Diubah
a. Faktor Resiko Lingkungan