Universitas Sumatera Utara
kecenderungan yang kecil untuk mendapatkan kanker kolorektal dan laki-laki dengan Indeks Masa Tubuh yang tinggi memiliki kecenderunganyang tinggi
untuk mendapatkan dan mengalami rekurensi terhadap kanker kolorektal Boyle, 2002. Dalam pengambilan data rekam medik kanker kolorektal di RSUP H.
Adam Malik Medan tercantum jelas jenis kelamin pasien, sehingga hal ini memudahkan peneliti dalam pengumpulan data.
5.2.2. Usia
Dari 70 data pasien kanker kolorektal, diperoleh kelompok usia terbanyak adalah kelompok usia 50-59 tahun sebanyak 23 orang 32,9 dengan rata-rata
usia 52 tahun kemudian kelompok usia 40-49 tahun mendapatkan jumlah orang kedua terbesar yaitu 22 orang 31,4. Jika ditinjau dari beberapa literatur,
diperoleh hasil yang sama dengan penelitian ini. Seperti yang dipaparkan dalam penelitian berjudul Colorectal Cancer Epidemiology: Incidence, Mortality,
Survival, and Risk Factors pada tahun 2009 mendapatkan bahwa 90 penderita kanker kolorektal berusia 50 tahun atau lebih. Hal yang sama juga dapat dilihat
pada literatur pendukung yaitu American Cancer Society tahun 2011 dan 2014 dan penelitan oleh mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara pada
tahun 2010 di RSUP H. Adam Malik Medan. Kejadian kanker kolorektal sendiri meningkat secara progresif mulai pada usia diatas 40 tahun dan meningkat tajam
setelah usia 50 tahun. Hal ini dapat diakibatkan oleh masa lemak yang lebih banyak daripada masa lemak bebas pada usia tersebut kemudian faktor-faktor
resiko lainnya yang dapat berupa aktivitas fisik yang berkurang , tingginya konsumsi lemak, bahan karsinogenik , daging merah , alkohol, dan merokok yang
tidak diseimbangi dengan konsumsi serat serta kurangnya inisiatif melakukan deteksi dini yang berlaku pada kedua jenis kelamin.
Dalam penelitian ini tidak diperoleh data pada kelompok usia lebih muda dari 20 tahun, 20-29 dan lebih tua dari 79 tahun. Dari beberapa refrensi
menyatakan bahwa usia lebih muda dari 20 tahun yang menderita kanker kolorektal kemungkinan besar berasal dari riwayat keluarga genetik yang berupa
FAP National Cancer Center Singapore, 2012. Sehingga dapat disimpulkan
Universitas Sumatera Utara
sementara bahwa penelitian ini tidak memperoleh FAP walaupun tidak secara signifikan. Lalu pada kelompok usia lebih tua 79 tahun tidak ditemukan alasan
yang pasti tetapi bisa saja akibat beberapa asumsi berikut pasien sudah berada pada tahapan End stage dan kemungkinan tidak bertahan hidup. Untuk data usia
tercantum secara jelas pada rekam medik dan database Rumah sakit.
5.2.3. Diagnosis